Artikel keren lainnya:
http://navya07.blogspot.com
Hatinya begitu sedih mendapatkan kenyataan bahwa ia akan segera dipishkan dengan putranya
Ashoka datang untuk menemui ibunya dan melihat ibunya sedang menangis.
Menyadari kedatangan ashoka, Dharma menghapus air matanya, ashoka
bertanya kepada ibunya ketika ia melihat ibunya menangis namun dharma
berkilah bahwa dirinya tidak apa-apa, ashoka pun terus mendesak ibunya
dan berkata ibu apakah kau marah pada ku, aku akan meninggalkan mu
karena itukah kau marah dan menangis, ibu katakanlah sesuatu. Ibunya
tetap berkilah, tidak aku harus segera membersekan semuanya aku tidak
apa-apa.
Ashoka menarik ibunya dan ia terus mendesak apa yang sebanarnya ibunya pirkan mengapa kau begitu sangat gelisah bu
Ashoka menyandar dipangkuan ibunya dan mengatakan bawa dirinya pasti
akan merindukan kasih sayang ibunya, dharma meminta agar ashoka menjaga
dirinya dan tidak membuat kekacauan di Thaksasila, ashoka dan daharma
pun berpelukan
Seorang parajurit datang dan mengatakan kepada ashoka
bawa ashoka sedang ditunggu oleh yang mulia Bindsara, ashoka segera
pergi menghadap ayahnya
Diruangan yang mulia Bindusar, bindu
bertanya pada ashoka bahwa ia harus segera bersiap untuk segera pergi
seorang diri, lalu ia bertanya bahwa ashoka tidak pernah pergi ke
thaksasila lalu bagaimana ia akan pergi kesana dan bertanya tentang rute
jalan yang akan dilewati
Ashoka menjelaskan bahwa ia akan tetap
pergi demi Chanakya, dan ia tidaka akan pernah menecewakan ayahnya,
Ibunya, ibu suri , kakak dan adiknya dan semua orang di istana Magadha.
Radhagupta mengatakan pada yang mulia Bindusar ia yakin bahwa ashoka
akan memenuhi semua harapan yang tidak bisa dipenuhi oleh sushima
Ashoka menunjuk pada sebuah peta mengenaai rute perjalanannya
Bindu begitu sangat mempercayai dan bangga pada ashoka
Diruangan pertemua Bindusar, Bindu memberikan surat kepada Helena.
Helena berjanji akan segera menyampaikan semua surat itu
Kilas balik ketika Helena menyuruh pada seorang pelayan untuk segera
memberikan surat itu dan Helena memberikan kantong uang sebagi
imbalannya
Di penjara Khusus isatana Magadha, para pengawas penjara
mendapatkan pernintah dari surat bahwa kedua prajurit Magadha datang
ingin bertemu dengan tahanan, kedua prajurit menggorokan pedang pada
kedua petugas penjara dan mereka menyusup masuk memabawa kain
Ia
melepasakan seorang yang dulunya juga seorang Acarya yang sudah lama
dihukum rambutnya dan jenggotnya pun sudah terlalu panjang
Seorang pandit Ji dibawa kesebuah ruangan rahasia, Helena datang menemuinya menyapanya
Helena pun menyapanya, ia memberitahukan kedatangannya menemuinya,
Helena mengatakan ketika dulu chanakya meminta pada yang mulia saat
dirinya di penjara, bahwa sekarang chanakya sudah meninggal, Ahmadya
terkejut mendengarkan ucapan Helena seolah ia tidak percaya bahawa
acharya chanakya sudah tidak ada. "Tidak.. tidak itu tidak mungkin
terjadi"
Helena menjelaskan bahawa keadaan istana sudah tidak lagi seperti dulu sejak chanakya tidak
ISI 2
BACA JUGA
BACA JUGA SINOPSIS LAINNYA