Artikel keren lainnya:
http://navya07.blogspot.com
By #Vany Desky
Episode dimulai dgn
Raja Uday singh ji yang sedang berunding dgn Maldev Ji (kakek Phool).
Raja Uday singh ji mengatakan, "apa yang akan terjadi jika jalal
melakukan penyerangan terhadap mewar." Maldev ji menjawab, "aku akan
bergabung dgn Anda & berjuang dgn anda." Saat mereka tengah asik
berbicara satu sama lain, tiba-tiba salah seorang Prajurit datang &
memberikan surat kherwa itu pada Maldev Ji. Raja Uday menanyakan
informasi apa yang ia dapatkan, Maldev Ji menjawab dgn geram kalau
tentara mewar melakukan pekerjaan misterius. Maldev ji memberi
peringatan kepada Raja Uday singh bahwa ia akan mentolerir perbuatanya
tersebut.
Raja Uday tampak
bingung mendengarnya karena ia tidak memerintahkan apapun pada
prajuritnya & Raja Uday singh ji menjawab, aku akan pergi kesana
& melihat apa yang terjadi disana?" Maldev Ji mencoba untuk mengerti
& Raja Uday mengangguk mendengarnya.
Kini Raja Uday
sudah berdiri didepan Ratu Jaywanta. Dimana Ratu Jaywanta tengah memberi
Arti pada Raja Uday. Ratu Jaywanta tampak memberi semangat pada Raja
Uday untuk melaksanakan tugasnya. & setelah mereka selesai
mengobrol, Raja Uday segera pergi dgn diikuti oleh kedua prajuritnya.
Jalal & Bharaim
Khan masih berada didalam istana ajmer, saat mereka minum-minum, jalal
langsung memberi peringatan kepada Samant ajmer agar waspada
terhadapnya.
Dimewar, tampak
raja Uday sedang berbicara dgn keluarga sobhagyawati. Keluarga
Sobhgyawati tampak tegang setelah membaca surat yang diberikan oleh Raja
Uday.
Dimana surat itu
Maldev ji lah yang mengirim suratnya & surat itu berisi bahwa ia
akan menikah dgn kakaknya sobhagyawati. Kakak Sobhgyawati yaitu Veera
Bai tampak sedih mendengarnya & memohon pada ayahnya agar tidak
melakukanya namun sang ayah tak mau mendengar & langsung pergi
begitu saja. Sang kakak berusaha memberi pengertian pada adiknya, &
mereka tampak berpelukan disela isak tangisnya.
Di Ajmer, tampak Jalal menyerang tentara ajmer sendirian & membunuh mereka satu persatu.
Sobhagyawati tampak
gelisah dikamarnya. Ia ketakutan mengingat pesan maldev ji & dia
bilang, "aku tidak akan menikah dgn maldev ji." Dia memutuskan melarikan
diri dari istana namun ia tak sengaja menyenggol vas bunga &
membuat prajurit mengejarnya. Wanita itu berhasil bersembunyi ditenda
Raja Uday yang terletak diluar istana. Sinopsis Mahaputra Episode 223
Diluar tenda,
tampak beberapa Prajurit mewar tengah melakukan pekerjaan misterius
untuk melawan Marwar. kemudian Raja Uday datang menghampiri mereka.
Salah seorang pemimpin prajurit itu menyampaikan maksudnya pada Raja
uday kalau ia akan melakukan penyerangan terhadap mawar. Dgn emosinya,
Raja Uday berusaha memperingati prajuritnya & mengatakan, "jika kita
akan melawan marwar maka bagaimana kita akan melawan pasukan Mughal
nantinya. Setelah mendengar semua peringatan Dari Raja Uday, pemimpin
itu langsung meminta maaf pada Raja Uday. & Raja Uday memberi slogan
pada prajuritnya, seluruhnya langsung bersorak dgn slogan mereka.
"Hidup Jaypur."
Di ajmer, jalal
sudah berdiri dibenteng Ajmer. Jalal menjatuhkan bendera Ajmer &
menggantikanya dgn bendera Mughal. Sloganpun mulai terdengar untuk
Jalal.
Veera bai kakak
dari sobhgyawati yang masih bersembunyi dibawah tempat tidur Raja Uday,
berusaha untuk menyingkir dari tenda tetapi tentara membuat kebisingan
untuk mencarinya, Veera Bai tampak panik & langsung jatuh pingsan.
Paginya, Pangeran
Pratap sudah tiba dibenteng mewar. Pangeran Pratap menanyakan keberadaan
ibunya, kepada Ratu Bathiyani. & Cakrapani mulai membisikan
ketelinga Pangeran Pratap agar sebaiknya ia menemui Ajabde terlebih
dahulu. Pangeran Pratap menuruti ucapan cakrapani, sesampainya dikamar
Ajabde, Pangeran Pratap tidak melihat keberadaan Ajabde, Pangeran Pratap
mencari-carinya kesetiap ruangan. Saat Pangeran Pratap menanyakan pada
salah satu dayang, Phool datang & langsung menginformasikan
kepadanya kalau Ajabde sudah tidak ada disini. Pangeran Pratap tampak
heran, & menanyakan maksud ucapan Phool, & Phool menjawab "dia
sudah pergi ke bijolia ." Pangeran Pratap mengatakan, "bagaimana dia
bisa pergi? Aku pergi untuk mengundang temanku & belakang
ketiadaanku, kau malah mengirimnya pulang."
Dgn emosi, Phool
mengatakan, "dia hanya seorang putri Samant." Pangeran Pratap
mengatakan, "jika ada diskriminasi dalam persahabatan kalian, maka aku
merasa sangat sedih akan hal ini."
Saat pertengkaran
mereka semaikin memanas, tiba-tiba saja terdengar suara uma devi. &
Pangeran Pratap membalikkan badannya, Pangeran Pratap melihat Uma Devi
& Ratu Bathiyani datang menghampiri mereka. Uma Devi langsung
mengejek Ajabde yang hanya seorang putri Samant, & Pangeran Pratap
tidak menyukai ejekan Uma devi terhadap Ajabde. Ratu bathiyani,
mengatakan "Lupakanlah dia & kau harus melangkah ke depan." Dgn
kesal Pangeran Pratap mengatakan, "tidak Chotima, bagaimana Anda bisa
mengatakan seprti ini kepada aku." Pangeran Pratap segera pergi
meninggalkan Ratu Bathiyani.
Di Binteng Ajmer,
tampak Raja Ajmer sedang duduk sendirian. Tiba-tiba saja seorang
prajurit datang menginformasikan pada Raja Ajmer kalau saat ini benteng
mereka telah dikuasai. Namun belom sempat mengatakan lebih lanjut,
tentara itu sudah tewas terbunuh. Tampaklah jalal datang menghampiri
Raja Ajmer & menginformasikan kalau Benteng Ajmer sudah menjadi
dibawah kekuasaanya. Raja Ajmer tercengang mendengarnya.
Next Episode di Sinopsis Mahaputra Episode 224
BACA JUGA
BACA JUGA SINOPSIS LAINNYA