Artikel keren lainnya:
http://navya07.blogspot.com
Dirumah, Aliye terbangun dari mimpinya mengenai Kenan. Aliye
menjerit memanggil-manggil Kenan tapi Kenan tidak ada dirumah. Sedangkan Arzu
berdiri diberanda kamarnya sambil berbicara sendiri. Arzu sepertinya mengingat
Kenan yang sudah meninggalkannya dan tidak kembali kerumah. Arzu terlihat
sedikit bersedih dan meneteskan air mata.
Pagi itu, Salim dan Melek masih menunggui Zeynep dirumah
sakit. Salim masih berdiri melihat Zeynep dari balik kaca. Melek berdiri dan
berjalan mendekati Salim. Mereka terlihat berbicara mengenai kondisi Zeynep dan
saling meyakinkan diri kalau Zeynep akan baik-baik saja. Tak lama, Melih dan
Gulnur tiba membawa makanan untuk Salim dan Melek. Melek berbincang dengan
Melih mengenai Elif yang masih berada dirumah Aliye. Setelah bicara, Melih
berjalan pergi. Melih menghubungi Sadik, Sadik memberitahu Melih kalau dia
tidak menemukan CD rekaman Arzu itu ditempat kemarin.
Dirumah, Ipek terlihat sibuk bicara ditelpon dan menyebut
nama Kenan. Aliye terlihat cemas setelah mimpi yang dialaminya semalam.
Sedangkan Arzu dikamarnya mendapat pesan. Arzu membuat janji bertemu dengan
seseorang disuatu tempat. Didapur, Kiraz menjalani aktivitasnya seperti biasa,
lalu Sadik muncul, mereka sedikit berbincang-bincang. Tugce dan Elif datang
menghampiri mereka. Saat Kiraz menyambut mereka, Tugce malah menanyakan
bagaimana kondisi kak Zeynep. Tugce dan Elif sama-sama cemas memikirkan Zeynep.
Kiraz awalnya bingung lalu dia berhasil membuat Tugce dan Elif tenang.
Arzu menemui ayah kandung Tugce itu ditempat yang dia
janjikan. Arzu terlihat kesal karena diminta bertemu, saat Arzu ingin pergi,
laki-laki itu menahan tangan Arzu. Arzu segera melepaskan tangannya dari
genggaman laki-laki itu. Laki-laki berbicara dengan tenang dan lembut membuat
Arzu akhirnya bersikap tenang. Namun ketenangan itu tidak lama, Arzu kembali
kesal dan berteriak pada laki-laki itu. Mereka kembali terlibat perdebatan.
Dikamar, Tugce terlihat sedih, dia sangat merindukan ayahnya
Kenan. Elif berusaha menghibur Tugce dan mengusap-usap bahu Tugce. Tugce masih
berbicara dan mengungkapkan kesedihannya karena sudah lama tidak bertemu dengan
ayahnya. Bahkan pada akhirnya, Tugce bersandar dipelukan Elif yang
menghiburnya. Elif mengusap-usap wajah Tugce yang menangis.
Veysel dan Murat berjalan menuju ruang tunggu didepan kamar
Zeynep. Veysel duduk disamping Melek dan menanyakan bagaimana kabar Zeynep.
Dengan enggan, Melek menjawab kalau Zeynep masih belum sadar. Tak lama
kemudian, dokter muncul setelah memeriksa keadaan Zeynep. Dokter menyampaikan
kalau Zeynep beum sadar dan hanya satu orang yang dibolehkan melihat kedalam.
Melek memberi isyarat pada Salim untuk masuk melihat Zeynep didalam. Salim pun
berjalan memasuki ruang perawatan Zeynep.
Didalam, Salim duduk disamping Zeynep. Salim menggenggam
tangan Zeynep sambil bicara mengenai perasaannya pada Zeynep. Salim juga
mengatakan kalau dia sangat takut kehilangan Zeynep. Salim menangis menggenggam tangan Zeynep yang masih
belum sadar juga. Salim meminta Zeynep bangun dan tidak meninggalkan dirinya.
Beberapa lama kemudian, tiba-tiba tangan Zeynep bergerak. Salim terkejut namun
merasa sangat senang. Salim lalu keluar dan menyampaikan kabar gembira itu pada
semua orang. Mereka semua tersenyum sangat senang mendengar cerita Salim.
Dilain tempat, Aliye dan Ipek keluar dari kantor polisi.
Mereka membuat laporan mengenai hilangnya Kenan. Aliye mengatakan pada Ipek
semoga saja polisi segera bisa menemukan keberadaan Kenan.
Dirumah sakit, Arzu berjalan ingin masuk kedalam namun saat
itu Melih berada didepan. Melih menarik tangan Arzu menjauhi pintu masuk.
Mereka berdebat dan bertengkar mengenai apa yang terjadi pada Zeynep. Melih
sempat mengancam Arzu dan membuat Arzu pergi meninggalkan rumah sakit.
Sedangkan tanpa mereka tau, laki-laki yang bersama Arzu tadi mendengarkan
pembicaraan mereka.
Aliye dan Ipek diantar oleh orang kepercayaan Kenan tiba
dilokasi yang disebutkan oleh polisi tadi. Mereka bertemu dengan beberapa
polisi dilokasi itu. Aliye menghampiri polisi dan bersikeras untuk melihat
siapa yang ditemukan kecelakaan itu. Aliye melihat sebuah mobil sedang
dilakukan penyelidikan, saat polisi meminta Aliye pergi, Aliye melihat ke tanah
dan menemukan gelang milik Kenan. Aliye berjongkok dan mengambil gelang itu
untuk memastikan. Alangkah terkejutnya Aliye karena meyakini kalau itu adalah
milik Kenan. Ipek pun ikut berjongkok dan melihat apa yang ditemukan ibunya.
Aliye berteriak memanggil nama Kenan dan mengatakan bahwa tidak mungkin Kenan
telah tiada. Aliye sangat panik memanggil-manggil nama Kenan.
BACA JUGA
BACA JUGA SINOPSIS LAINNYA