http://navya07.blogspot.com
By #Sally Diandra
Disebuah gua,
Bhairam Khan sedang mencambuki Haji Khan dgn keras, Haji Khan mengerang
kesakitan sementara Jalal hanya menunggu di luar, tak lama kemudian
Bhairam Khan keluar & menemui Jalal dgn perasaan kesal “Jalal, kau
tahu dia memang kalah tapi dia tidak ingin berjabat tangan dgn kita, dia
tidak mau tunduk dgn kita, Jalal!” ujar Bhairam Khan kesal “Apakah aku
harus membunuhnya saja?” Jalal menolak permintaan Bhairam Khan “Jangan
Khan Baba, jika kita membunuhnya maka penduduk Alwar akan mengkhianati
kita & kita tidak akan bisa mengambil alih Ajmer, biarkan dia
hidup!” Bhairam Khan tersenyum sinis begitu mendengar ucapan Jalal
Sementara itu Raja
Maldev Singh (kakek Phool) disambut oleh anggota keluarga kerajaan
Kherba, Raja Kherba & putrinya menyambut Raja Maldev Singh &
istri mudanya, Shobagyawati, Raja Maldev Singh tanpa terpukau dgn
kecantikan adik istrinya itu “Shobagyawati, lihat adikmu ternyata sudah
benar benar dewasa sekarang & tidak ada berita mengenai hal itu”
ujar Raja Maldev Singh dgn tatapannya yg liar ke arah adik Ratu
Shobagyawati
Pangeran Pratap,
Phool & Ajabde meminta restu pada Raja Uday Singh & Ratu
Jaywanta yg saat itu hendak pergi ke tempat Raja Maldev Singh utk
mengajukan lamaran utk Phool Kanwar “Pangeran Pratap, kau harus menjaga
perbatasan kita, kami akan segera kembali” ujar Raja Uday Singh, tak
lama kemudian Raja Uday Singh & Ratu Jaywanta pergi meninggalkan
kerajaan Mewar, semua anggota keluarga kerajaan pun memasuki istana
“Pangeran Pratap, aku akan beristirahat sebentar kemudian menghabiskan
waktuku dgn nenekku” ujar Phool kemudian berlalu memasuki istana, ketika
Ajabde juga hendak berbalik masuk ke istana tiba tiba Pangeran Pratap
memanggilnya “Tunggu, Ajabde!” Ajabde berbalik menatap ke Pangeran
Pratap “Ada apa, Pangeran Pratap?”, “Maukah kau melayani tamu kami?”
Ajabde menyanggupi permintaan Pangeran Pratap kemudian masuk ke dalam
istana, begitu memasuki istana ketika Ajabde sedang berjalan di
sepanjang koridor, tiba tiba Ajabde mendengar pembicaraan Ratu Bhatyani
& Ratu Umma Ji “Aku yakin, Raja Maldev Singh, suamiku pasti akan
menghina habis habisan Raja Uday Singh” Ajabde tertegun mendengarnya
dari balik jendela kamar
Sementara itu Raja
Jait Singh (Raja Kherba) sedang memerintah para prajuritnya utk melayani
tamu tamunya dgn baik, tak lama kemudian salah satu prajuritnya
mengabarkan padanya kalau Raja Uday Singh telah datang ke benteng
mereka, Raja Jait Singh segera berlari & menyambut Raja Uday Singh
& Ratu Jaywanta “Ini benar benar sebuah berita baik utk kami, kalian
mau datang ke benteng kami” kemudian Raja Jait Singh mengabarkan pada
Raja Maldev Singh kalau Raja Uday Singh datang ingin menemuinya
“Maharaja Maldev Singh, kau seharusnya menyambut mereka” pinta Raja Jait
Singh “Kau tahu kan kalau aku ini seorang Raja maka aku akan memutuskan
bagaimana aku akan memperlakukannya” ujar Raja Maldev Singh sombong,
tak lama kemudian Raja Uday Singh & Ratu Jaywanta memasuki ruangan
dimana Raja Maldev Singh sedang duduk disana. Sinopsis Mahaputra Episode 218
Raja Maldev Singh
berusaha menghina Raja Uday Singh, Ratu Jaywanta yg tidak suka dgn
perlakuan Raja Maldev Singh pada suaminya segera menyela pembicaraan
mereka “Maharaja Maldev Singh, kau tahu kalau kami datang kesini ingin
mengajukan lamaran utk cucumu, Phool Kanwar dgn anak kami Pangeran
Pratap” Raja Maldev Singh sedikit tertegun “Beraninya kalian datang
kesini hanya utk permasalahan itu?” ujar Raja Maldev Singh geram
“Pangeran Pratap & Phool Kanwar sudah menyetujui hubungan ini” Raja
Maldev Singh semakin murka mendengarnya
Di kerajaan Mewar,
Phool sedang ngobol dgn Ajabde & Pangeran Pratap, mereka bertiga
membahas soal ucapan Ratu Umma Ji tentang apa yg akan di lakukan oleh
Raja Maldev Singh pada Raja Uday Singh “Aku tidak tahu apa yg akan
terjadi nanti antara kakekku & Maharaja Uday Singh” ujar Phool cemas
“Jangan khawatir, Phool ,,, Pangeran Pratap pasti akan sampai disana
tepat waktu”, “Kalau begitu aku akan bicara dgn nenekku” Ajabde segera
mencegah Phool “Jangan! Kau jangan melakukan itu, Phool! Percayalah pada
Pangeran Pratap! Aku yakin Pangeran Pratap pasti bisa” pinta Ajabde,
Sementara pada saat
itu Pangeran Pratap memacu kudanya begitu kencang menuju ke kerajaan
Kherba utk mencegah pertikaian antara ayahnya & kakek Phool,
Pangeran Pratap memikirkan ucapan Ajabde & memuji idenya utk membawa
patung Dewi Khorba agar di berikan pada Raja Maldev Singh agar Raja
Maldev Singh merasa senang
Di kerajaan Kherba,
nampak Raja Uday Singh & Raja Maldev Singh sedang bersitegang satu
sama lain, keadaan semakin memanas “Kami telah melupakan tradisi kami
sendiri & datang kesini menghadap ke hadapanmu utk hubungan ini,
jika kita semua tidak bisa mengerti tentang mereka satu sama lain, maka
bagaimana kita bisa tahu tradisi bangsa yg lain?” bela Ratu Jaywanta,
Raja Maldev Singh kembali menghina Raja Uday Singh, Raja Maldev Singh
tidak terima dgn ucapan Raja Uday Singh, ketika Raja Uday Singh
berteriak ke arah Raja Maldev Singh, Raja Maldev Singh segera
mengeluarkan pedangnya.
Next Episode di Sinopsis Mahaputra Episode 219
BACA JUGA
BACA JUGA SINOPSIS LAINNYA