Artikel keren lainnya:
http://navya07.blogspot.com
Sinopsis Mahaputra Episode 100 (Tayang 11 November On Sony TV)
Di Boondi, Pannatai ingin pergi keluar dari Boondi, tapi prajurit
melarangnya untuk keluar, dia memohon pada prajurit itu agar
diperbolehkan untuk keluar, mendengar itu prajurit yang berjaga diluar
membuka pintu gerbang dan mengatakan kalau mereka telah diperintahkan
untuk tidak memperbolehkan siapa saja untuk keluar, Pannatai merasa
sedih, dia sangat khawatir pada Dudha,
Di Mewar, kuda Pratap
(Sarang) terlihat sangat gelisah, Pratap masuk kedalam kandang dan
mencoba untuk menenangkan Sarang, Pratap terlihat kewalahan
mengontrolnya, tiba tiba kuda itu menendang Pratap hingga terjatuh,
Didalam Istana, Uday dan para menterinya sedang membahas tentang
masalah Boondi, tiba tiba mereka mendengar ada keributan diluar Istana,
Diluar, Pratap dan beberapa prajurit mencoba untuk menangkap Sarang,
tak lama dari atas Balkon Istana Uday, Jaiwanta dan Bhatyani datang
untuk melihat apa yang terjadi, sedangkan dibawah Pratap dan para
prajurit masih berusaha untuk menangkap Sarang, mereka terlihat
kewalahan, salah satu prajurit meminta ijin pada Uday untuk melakukan
kekerasan pada Sarang, tapi Uday mengatakan kalau Pratap yang akan
melakukannya, Uday dengan memegang sebuah cambuk ditangannya memanggil
Pratap dan memintanya untuk mencambuk kuda itu, Uday melemparkan cambuk
itu, Pratap menangkapnya, Pratap menolak untuk melakukannya, Pratap
mengatakan kalau dia akan mamapu untuk menangkap Sarang, kemudian Pratap
dan para prajurit kembali mencoba untuk menangkap Sarang, dari atas
Bhatiyani mengatakan kalau Pratap tidak akan mampu menangkapnya, Uday
bertanya mengapa dia berkata seperti itu, Bhatiyani mengatakan kalau
Jaiwanta yang akan menjawabnya, kemudian Uday bertanya pada Jaiwanta,
Jaiwanta mengatakan kalau kuda Pratap pernah hilang di desa tapi dia
bisa menanganinya, Uday mengatakan kalau hati Pratap selalu membayangi
pikirannya, dia memerintahkan agar segera menenangkan kuda tersebut, tak
lama para prajurit bisa menangkannya, kemudian Uday datang menghampiri
Pratap dan bertanya mengapa dia tidak ingin melakukan kekerasan pada
kuda itu, Pratap mengatakan kalau dia tidak ingin menyakiti kudanya,
Uday mengatakan kalau seekor binatang tidak terkendali, maka mereka
harus menggunakan kekerasan padanya, kemudianUday pergi, setelah
kepergian Uday, Pratap mengatakan kalau dia tidak ingin menyakiti
Sarang, dia juga bertanya kenapa Sarang tidak terkendali, dia merasa ada
sesuatu yang aneh,
Di Boondi, Krishna berjalan menuju ke
tempat persiapan untuk menghukum mati Dudha, Krishna berkata kalau dia
memiliki firasayt kalau Sakha Veer pasti akan datang untuk menyelamatkan
Dhuda, tak lama Pannatai datang menemui Krishna, dia mengatakan kalau
dia tidak mampu untuk menyelamatkan Dhuda, dia menangis, mendengar
perkataan Ibunya Krishna mencoba menenangkannya,
Krishna bertanya “apakah dia tahu Sakha Veer, Krishna mengatakan kalau
Sakha Veer akan datang untuk menyelamatkan Dhuda, Panna Tai mengatakan “
jika Sakha Veer bukan warga Boondi, maka bagaimana dia mengetahui
tentang semua ini, dia terlihat sedih, dia pergi meninggalkan tempat
itu, Krishna mengejarnya,
Di kamar Pratap, dia memberikan
makanan pada seorang warga dan memintanya untuk membagikan pada
masyarakat miskin, tak lama pelayan datang dan mengatakan kalau Pratap
harus bersiap siap untuk Pooja Dilwali, kemudian Pratap meminta orang
itu untuk pergi,
Dikamar Bhatiyani, dia sedang bersiap siap untuk perayaan Dilwali, dia membicarakan kekhawatirannya
pada Kokoiya tentang kembalinya Pratap dan Jaiwanta, tak lama seorang
pelayan datang dan mengatakan kalau Jaiwanta yang akan duduk di pooja,
Bhatiyani marah mendengar kabar itu, dia melempar barang barang yang ada
dihadapannya, kemudian dia meminta pelayannya untuk segera bersiap
siap,
Di kamar Uday, seseorang datang menemuinya dan memberikan
sepasang gelang sebagai hadiah Bhatyani, dia tersenyum melihatnya, dia
mengatakan kalau itu sangat indah,
Di koridor Istana, Uday
sedang menuju kamar Bhatiyani untuk memberikan gelang itu padanya, tapi
saat dalam perjalanan dia melihat Jaiwanta yang sedang bersiap-siap,
(saat itu Jaiwanta terlihat cantik ), Uday terpesona oleh kesederhanaan
Jaiwanta yang indah dipandang, Uday berjalan masuk kekamarnya, Jaiwanta
tidak melihat kedatangan Uday, Jaiwanta mengambil duppatanya dan ingin
memakainya, saat Jaiwanta mengembangkan dupattanya tanpa dia sadari Uday
masuk kedalam dupattanya, mereka seperti berpayung berdua , mereka
saling menatap, kemudian Uday memasangkan dupatta tersebut pada
Jaiwanta, merasa malu Jaiwanta bertanya mengapa dia datang ke sini, Uday
sedikit gugup menjawabnya, kemudian dia menujukkan gelang itu pada
Jaiwanta, Jaiwanta mengangkat kedua tangannya, melihat itu Uday
memasangkan kedu gelang itu pada tangan Jaiwanta, Jaiwanta terlihat
bahagia, dari balik tirai Bhatyani melihat semuanya, dia sedih dan
cemburu,
Di Boondi, Pannatai pulang kerumahnya, Krishna
menemuinya dan mencoba untuk menenagkannya dengan mengatakan kalau Sakha
Veer akan datang untuk membantu Dhuda, Pannatai mengatakan kalau dia
tidak akan datang, kemudian dia masuk kedalam rumahnya, setelah Pannatai
masuk, Krishna mengatakan bagaiman dia kan menemui Sakha Veer, tak lama
dia teringat bagaimana Sakha Veer pernah mengatakan padanya bagaimana
dia bisa memanggilnya, kemudian Krishna mengatakan kalau dia akan pergi
untuk memberi tanda pada Sakha Veer,
Di Istana Mewar, Pooja akan dimulai, Uday meminta pelayan untuk memanggil Pratap,
Dikamar Pratap, dia sedang bersiap siap,
u petasan itu sebagai tanda agar Sakha Veer datang
membantu mereka, Panna tai mengatakan seharusnya dia tidak melakukan
itu, Krishna mengatakan kalau dia tidak punya pilihan lagi, Di Istana Boondi, Surtan Singh melihat petasan itu, dan dia menduga kalau iti adalah tanda untuk Sakha Veer,
Di Istana Mewar, semua orangsedang menunggu kedatangan Pratap, Pandit
mengatakan kalau saatnya pooja untuk dilakukan, tiba tiba seorang
pelayan datang dan mengatakan kalau Pratap pergi keluar, Uday terkejut
mendengarnya, Jaiwanta mengatakan kalau dia akan pergi untuk
memanggilnya, tapi Bhatiyani mengatakan kalau dia yang akan
meman
Di hutan, Krishna sedang menggali tanah dan mengambil petasan,
Dikamar Pratap, pelayan datang dan mengatakan kalau Uday memanggilnya,
Dihutan, Krishna menyalakan petasan sebagai tanda pada Pratap, di
Istana, Pratap sedang berjalan menuju ke tempat pemujaan, kemudia dia
mendengar suara petasan, dia berpikir kalau di Boondi sedang ada bahaya,
pelayan yang bersamanya bertanya apa yang dia pikirkan, dia mengatakan
dalam hatinya kalau Krishna dalam bahaya, Pratap melihat kearah kudanya
dan pergi menuju kudanya,
Dihutan, Pannatai melihat petasan itu
dan bertanya pada Krishna untuk apa dia melakukan itu, Krishna
mengatakan kalaggilnya, Jaiwanta melarangnya, tapi Uday mengatakan kalau Jaiwanta
hahrus tetap disini, kemudian Bhatiyani pergi untuk memanggil Pratap,
Di kandang kuda, Pratap sedang mempersiapkan kudanya, Pratap merasa bimbang antara pergi atau tidak,
DAFTAR SINOPSIS AHOKA ANTV