http://navya07.blogspot.com
Maharana Pratap 29 Mei 2014 Episode 216, By: Vany
Desky Episode dimulai dengan Ajabde yang masih melakukan percakapan
dengan pratap. Pratap mengatakan, "Saya mendapatkan pilihan saya
kepadamu dan saya tidak tahu mengapa kamu mengatakan salah."
"Saya
telah memberitahu segala sesuatu tentang hatiku padamu tapi kau tidak
mengatakan apa-apa, kau dapat memberitahu kepada saya bagaimana
perasaanmu." Ujar Pratap kembali.
Ajabde tetap diam dan hendak
meninggalkan Pratap namun Pratap tidak membiarkan Ajabde pergi sebelum
dia mengtakan isi hatinya. Dengan berlinangan air mata Ajab mengatakan,
"Silahkan menikahlah dengan phool, Pratap." Pratap marah mendengar
Ajabde membicarakan phool dan dengan amarahnya Pratap mengatakan,
"Phool..Phool..saya tidak ingin mencintainya, jadi mengapa kau terus membicarakan namanya di depan saya."
Ajabde tampak menangis dan berteriak pada Pratap kalau dia tidak bisa
bersama Pratap. Setelah itu Ajabde segera berlari meninggalkan Pratap
sendirian. Hati Pratap tampak hancur melihat kepergian Ajabde.
Didalam istana, tampak Phool tengah berjalan sendirian. Namun tak lama
setelah itu beberapa Rajkumari datang menghampiri Phool. Semua Rajkumari
itu tampak mengejek Phool atas nama ajabde yang berhasil memenangkan
kompetisi tersebut. Namun Phool membantah semua ucapan Rajkumari dan
Phool mengatakan, "Saya Rajkumari dari marwar dan pratap akan menikah
dengan saya." Phool segera pergi meninggalkan semua Rajkumari. Dikamar,
tampak Ajabde tengah menangis mengingat ucapan pratap yang sudah
mengungkapkan isi hatinya.
Ajabde menangis terisak2 mengingat semua
ungkapan Pratap untuknya. Namun isakan Ajabde terhenti ketika ia
mendengar suara Phool yang masuk kedalam kamarnya. Ajabde segera
mengusap air matanya. Saat Phool sudah berdiri dihadapan Ajabde, Phool
segera mengungkapkan kekesalannya pada Ajabde tentang ejekan semua
Rajkumari terhadap dirinya. Phool ingin mendapatkan kepastian pada
Ajabde kalau Pratap bakalan memilih dirinya, sedangkan Ajabde hanya bisa
terdiam mendengar perkataan Phool. Ia mengingat semua ucapan Pratap
yang tidak mencintai Phool, ajabde tampak sedih mengingat semuanya.
Phool yang melihat Ajabde hanya diam saja, langsung memanggilnya secara
berulang kali hingga Ajabde tersadar dari lamunananya. Ajabdepun mulai
meyakini sahabatnya itu kalau Pratap pasti akan menjadi milik Phool. Dan
Phool segera memeluk ajabde dengan perasaan bahagia.
Diruangan
penyimpanan senjata, tampak Raja Uda memerintahkan kepada Prajuritnya
untuk membuat senjata baru untuk keamanan mereka." Setelah Pembicaraan
selesai, prajurit tadi segera meninggalkan ruangan, dan kini tinggalah
Raja udai yang masih berada diruangan tersebut. Tak lama kemudian, Ratu
Bathiani datang menghampiri Raja Udai.
Ratu Bathiani mengatakan,
"Ranaji, saya tahu kita bersatu pada titik yang sama, tetapi apakah Anda
tahu pratap mencintai Ajabde dan Ajab juga mencintai pratap." Uday
singh mengatakan, "Mengapa kau berbicara seperti Ratu Jaiwanta." Ratu
Bathiani mengatakan, " sebaiknya Anda bicaralah dengan Ajabde dan
katakan padanya agar menjauhi pratap." Uday singhpun menjawab, "aku
tidak ingin membicarakan masalah ini."
Raja Udai segera melangkah
meninggalkan Ratu Bathiani. Namun Ditengah jalan Raja Udai bertemu
dengan Rawal ji, ia memberikan kabar bahwa Akbar sudah mencapai negara
terdekat mereka.
Disisi lain tampak Akbar dan Bahram khan
sudah berdiri didepan benteng alwar bersama pasukan mereka. dan jalal
mengatakan," aku akan memberikan satu kesempatan untuk haji khan karena
dia benar-benar seorang raja yang baik." Jalal mengirim pesan kepada
haji khan kalau ia akan mengambil alih Benteng alwar". haji khan
mengatakan, "saya perlu beberapa waktu" kemudian ia memberitahu
tentaranya untuk menginformasikan kepada mewar, kalau ia membutuhkan bantuan. Jalal melihat peta alwar.
Di benteng mewar, tepatnya didapur istana tampak Ratu Jaiwanta tengah
mempersiapkan Laku untuk pernikahan pratap dan memberikan permen itu
pada Ratu Bathiani. Ratu Jaiwanta mengatakan, "laku ini adalah untuk
pernikahan." Ratu Bathiani mencicipi sedikit laku pemberian Ratu
Jaiwanta. Ratu Jaiwanta tampak senang berbicara dengan Ratu Bathiani
namun kesenangan Ratu Jaiwanta menghilang ketika ia mendengar ucapan
Ratu Bathiani kalau Raja Udai saat ini tengah menemui Ajabde karena Raja
Udai ingin Ajabde menjauh dari Pratap. Mendengar hal tersebut Ratu
Jaiwanta segera pergi meninggalkan dapur, Ratu Bathiani tampak tersenyu
licik melihat kepergian Ratu Jaiwanta, latu yang dimakannya tadi kembali
dikeluarkan dari dalam mulutnya.
Dikediaman Ajabde, tampak Ajabde
sedang membersihkan kamarnya. Dan seorang pelayan datang menghampiri
Ajabde, ketika Ajabde tengah berbicara pada pelayanya, Saat itulah
Ajabde melihat kedatangan Raja Udai yang masuk kedalam kamarnya,
keteganganpun terjadi dan ajabde tampak gugup. uday singh mengatakan
kepada Ajabde, "saya akan bersyukur kepada ayahmu dan sekarang kali ini
giliran kamu yang harus melakukanya untuk mewar." Ajab menjawab, "saya
akan melakukan apa pun untuk mewar." Uday singh mengatakan, "sekarang
saya tahu mengapa Ratu Jaiwanta sangat menyukai kamu." Setelah selesai
berbicara pada Ajabde, uday singh kemudian pergi dari kamar Ajabde.
Dikediaman Phool, tampak Phool memberi perintah pada pelayanya untuk
menyusun kelopak bunga serapi mungkin di anak tangga. Saat itulah ratu
Jaiwanta datang mengahmpiri Phool dan ia heran melihat kelopak bunga
tersebut. Ratu Jaiwanta menanyakan apa yang dilakukan Phool, Phool
tampak salah tingkah dan memerintahkan dayangnya untuk membersihkan
kembali kelopak bunga tersebut. phool mengatakan, "saya melakukan semua
ini untuk menyambut Anda." Phool tampak bersemangat berbicara pada Ratu
Jaiwanta, sedangkan Ratu Jaiwanta tampak tegang mendengar semua ucapan
Phool.Ratu Jaiwanta hanya mengatakan, "semoga tuhan, membalas perasaan
kamu." Kemudian Jaiwanta segera pergi meninggalkan Ruangan Phool, Phool
tampak senang mendengar pujian Ratu Jaiwanta.
Dilorong istana
tampak Ratu Bathiani gelisah menunggu kabar dari Ratu Jaiwanta, ketika
melihat Ratu Jaiwanta datang menghampirinya.
Ratu Bathiani segera bertanya pada Jaiwanta, "Apakah Anda sudah
mengatakan segalanya kepada Phool. JB mengatakan, "Tidak, karena saya
tidak ingin merusak suasana hati Phool yang tampak bahagia." "Namun
pratap dan Ajab pasti akan mendapatkan haknya." Sambung Ratu Jaiwanta
atas ucapanya tersebut.
Ajabde bertemu dengan pratap yang sedang
berlatih dengan pedangnya dan pratap mengatakan, "sekarang saya akan
menebak mengapa kau datang ke sini.kau datang ke sini pasti untuk minta
maaf padaku." Ajabde mengatakan, "silahkan menikahlah dengan phool."
Pratap tampak emosi mendengar permintaan Ajabde.
Pratap tidak ingin
lagi mendengar ucapan Ajabde dan menyuruhnya untuk pergi. Kemudian
Pratap melanjutkan latiha pedangnya dengan penuh amarah. Namun kegiatan
Pratap terhenti ketika ia mendengar pernyataan Ajabde yang juga
mencintai Pratap, Pratap meminta kepastian dari Ajabde. "aku
mencintaimu ketika aku pertama kalinya melihatmu Pratap." Bayangan
pertemuan merekapun mulai bermunculan diantara keduanya. Kemudian Pratap
mengatakan, "sekarang saya tidak sedih lagi, karena kamu juga
mencintaiku." Namun kebahagiaan Pratap sirna ketika Ajabde kembali
meminta Pratap menikahi Phool. "silahkan menikahlah dengan phool untuk
mewar." Pratap membalas ucapan Ajabde, "saya tidak butuh bantuan
marwar." Ajab kemudian mencoba meyakinkan Pratap, "kau harus melakukan
ini untuk negara kita. Kau harus berkorban untuk ini." Ujar Ajabde pada
Pratap.
Pratap mengatakan, "baiklah saya akan menerima pernikahan
ini, tidak hanya saya melakukan pengorbanan ini, kau juga harus
melakukan pengorbanan." Ucap pratap dengan mata yang berkaca2, setelah
itu pratap segera pergi meninggalkan tempat pelatihanya sambil mengusap
air matanya. Ajabde juga menangis dan mengusap air matanya.
Diruang makan, Raja Udai dan ketiga Ratunya tampak ada ketegangan
diantara mereka saat makan siang. Namun Phool berusaha memecahkan
ketegangan itu dengan tingkah kecerewetanya. Saat itulah Ajabde datang
untuk bergabung dengan mereka, dan Raja Udai tampak tidak suka melihat
kedatangan Ajabde. Raja Uday mengatakn, "Saya akan mencari Pratap."
Namun Ratu Bathiani mencegahnya,"Tidak
Perlu yang mulia, Pratap pasti akan datang kemari. Benar saja, detik
itu juga pratap datang dan mengatakan, "saya ingin akan melakukan
pernikahan itu". Uday singh bertanya, "dengan siapa?" Pertama2 Pratap
melirik kearah Ajabde lalu pandangannya beralih pada Phool hingga
akhirnya Pratap menjawab, "phool Kanwar." Seluruh orang yang ada diruang
makan tampak terkejut mendengar ucapan Pratap. Dan Phool sangat senang
Pratap akhirnya mau menikah dengan dirinya.
Namun lain yang terjadi
pada Ajabde, dimana matanya tampak berkaca2 menahan kesedihan atas
pernyataan Pratap barusan. Raja Uday merasa senang, akhirnya Pratap
dimana Pratap menjatuhkan pilihanya pada Phool. Uday Sing segera memeluk
putranya dengan perasaan bahagia.
Dalam pelukan uday singh tampak
pandangan Pratap tertuju kearah Ajabde, dan Ajabde hanya tertunduk
sambil melepaskan genggaman Phool dari lenganya.
Ratu Jaiwanta
terkejut melihat putranya. Uday singh mengatakan, "kamu selalu menghapus
ketegangan saya, saya bangga padamu." Namun Ratu Jaiwanta ingin meminta
kepastian pada Pratap, "apakah ini benar2 keputusan akhir kamu, Pratap.
Pratap mengatakan, "ya, rani maa !!!!
Phool segera membawa Ajabde
pergi kekamarnya. Sesampainya mereka dikamar, Phool berteriak kesenangan
atas berita tersebut. Phool mengatakan, "saya orang yang sangat
beruntung yang akan menikah dengan pratap. Saya sangat berutang pada
kamu. Aku sangat senang dengan kamu, Ajabde." Ajabde menjawab hanya
sekenannya saja. Namun ekspresi wajah Phool berubah menjadi sendu ketika
ia mengingat bagaiamana reaksi orang tuanya nanti "Ajabde, apa Reaksi
ayah saya nantinya jika ia mendengar berita ini. Karena hubungan dia
dengan mewar tidaklah baik." Ajabde kembali menanangkan sahabatnya itu,
Ajabde mengatakan biarkan Raja Uday yang mengurus semuanya nanti.
Dikediaman Raja Uday, Uday singh ji tampak tegang memikirkan bagaimana
caranya ia mengabarkan hal ini kepada marwar. dan Ratu Bathiani datang
menghampiri Raja Uday dan mengatakan, "Rana Ji, mengapa kau begitu
tegang? Seharusnya kau mendistribusikan permen itu."
Uday singh mengatakan, "Aku akan mengirim hubungan ini ke marwar. Kita
dapat mematahkan segala sesuatu dengan marwar, mewar dan mawar akan
menjadi kuat." Ratu Bathiani mengatakan, "kami akan mengirim hubungan
ini dengan rani tua. Uday singh mengatakan, "apa kau juga mengirim
undangan itu untuk adikmu?" Bathiani mengatakan, "saya sudah kirim
undangan ini kepada adik saya." Raja Uday tampak tersenyum memandang
kearah Ratu Bathiani.
Pratap tampak menyendiri diruangan leluhurnya,
Pratap berpikir tentang Ajabde dia mengingat semua kata-kata Ajabde
untuknya. Pratap minta maaf kepada nenek moyang mereka.
Ratu
Jaiwanta menghampiri Pratap dan mengatakan, "mereka semua bertanggung
jawab untuk itu. tidak ada cinta dalam benteng ini tapi sekarang kau
juga mengorbankan cinta kamu pratap, mereka telah menciptakan masa depan
kamu Pratap. Pratap mengatakan, "ibu mengatakan semua ini karena ibu
sedang marah. Jaiwanta mengatakan, "saya tidak marah. Mengapa kau
berkata seperti ini, semua yang aku lakukan untuk putraku. ketika ayahmu
memberi pujian kepada kau, aku telah melihat air matamu." Jaiwanta
tampak emosi mengatakan hal tersebut dan Pratap langsung mengatup kedua
tanganya didepan Jaiwanta. Pratap mengatakan, "Ranima Aku mohon, jangan
katakan seperti itu lagi. Ketegangan keduanya terhenti ketika mereka
melihat Ajabde datang menghampiri keduanya dan mengatakan, "biarkan saya
berbicara dengan Pratap."
Komentar: di episode ini siapa yang paling menderita dan siapa yang harus kita kasihani? Pratapkah? Atau Ajabde?
Tapi Phool juga menyedihkan nasibnya, dibalik kesenangan ada pengorbanan yang terjadi.
BACA JUGA
BACA JUGA SINOPSIS LAINNYA