http://navya07.blogspot.com
#Sinopsis Chakravartin Ashoka Samrat 200, By Made
Di koridor istana, Ashoka dan ahenkara bertemu, mereka berbincang
ashoka mengatakan pada ahenkara agar dirinya lebih berani sehingga dapat
mengatasi semua rasa takutnya, ahenkara pergi
Ahenkara dating ke
kamarnya dengan membawa kerajang bunga di tangannya, ia sangat bahagia
tiba-tiba sebmnya sirnah seketika shusima datang ke hadapannya dengan
sangat marqh dan shusima mengambil belati yang kecil
Shusima :” Aku
sudah mengatakan kepada mu agar kau tidak keluar dari kamar mu, tapi
kau tidak pernah mau mendengarkan ku, kau harus mendapatkan hukuman”
Shusima akan menyakiti ahenkara dengan belatinya
Ahenkara mengambil belati yang lebih besar, ahenkara mengingat ketika
ia bertemu dengan ashoka di koridor istana ketika ashoka memintanya
untuk menghadapi rasa takutnya , jika kau terus melangkah kedapan maka
kau akan membuatnya ketakutan
Ahenkara menaruh belati di lehernya
Ahenkara mengatakan kepada shuimsa :” kau tidak bisa membunuh ku dengan
belati itu, aku akan membunuh diri ku sekali dengan belati ini”
Shusima mendekati ahenkara dan mengabil belati di tangan ahenkara
Shusima : ”Ya, kau memang benar, baelati yang ku pegang ini memang terlalu kecil, tapi aku tau ukuran belati ini untuk siapa”
Shusima mengakat adik kecilnya dari ayunan dan menggendongnya,
shsuima akan membunuh adik kecil ahenkara
Ahenkara memohon agar shusima tidak menyakiti adik kecilnya, ia terus menangis,
Shusima :”Adik kecil mu ini anak seorang penghianat, dia juga akan
memunyai keberanian seperti diri mu, dia juga akan menghina raja di masa
yang akan datang, untuk itu aku akan segera menghukumnya”
Ahenkara :” Kau bisa menyakiti kau sebanyak yang kau mau, tapi jangan kau sakiti adik ku”
Shusima :” Kau begitu mencintai adik mu, baiklah aku tidak akan menyakitinya”
Shusima memanggil prajurit dan memberikan adik kecilnya kepada prajurit
Shusima :”Tapi aku akan menjauhkan adik mu, sekarang kau tidak bisa melihatnya lagi”
Shusima mendorong ahenkara dan ia pergi dari kamar ahenkara, ahenkara menangis.
Di koridor istana, ashoka bertemu dengan shusima. Shusima mengingat ketika ia bertemu dengan wajah asli ashoka sebagai agradoot
Shusima bertanya kepada ashoka :’ Kenapa kau tampak begitu gelisah ashoka?”
Ashoka :”Ada begitu banyak masalah yang terjadi kak, untuk itulah mengapa aku tampak gelisah”
Shusima :” Kau sudah banyak memecahkan masalah yang sedang terjadi, kau
selalu berfikir positif tapi sekarang nampaknya kau kau hanya akan
duduk menganggur”
Ashoka :”Itu kemampuan ku”
Shsuima :” Kau melakukannya bukan untuk orang-orang kerajaan”
Ashoka :’Jika kau memintanya berarti…”
Shusima tidak mengatakan apapun
Ashoka mengatakan kepada shusima:”Sekarang kau bukanlah raja sementara , dank au sudah tidak memiliki kekuatan apapun”
Ashoka pergi
Shusima sangat geram dan mengatakan :”Kau akan sangat menyesali hal itu ketika kau menjadi agradoot”
Di kamar dharma, permaisuri dharma sedang tertidur yang mulia bindusar
memanggil tabib dan mengatakan kepada tabib “ Kadang istri ku bertindak
aneh”
Tabib :” Dia memang sedang kurang baik, ida membutuhkan cinta
dan juga perawatan, ketika kau sakit kau juga membutuhkan perawatan
orang lain, ia harus ditengani dengan sangat lembut dan hati-hati”
Bindu :” Kau memang benar, dia membutuhkan perhatian ku, aku akan meminta maaf padanya karena sebelumnya akau tidak merawatnya”
Charu melihat semua itu ia berdiri dan melihat antara Bindu dan permasuri Dharma sedang besama
Cahru berfikir :” Sekarang akau harus melakukan sesuatu yang lain”
Ashoka datang kekamarnya dan ia memegang pakian agradoot, ashoka
mengingat bagaimana kaalatak menduga bahwa agradoot mencoba untuk
membunuh prajurit dan juga menuduh agradoot mencuri uang milik
pemerintahan Magadha
Ashoka juga mengingat ketika ayahnya yang mulia Bindusar meminta untuk memanggil agradoot dan ingin bertemu dengan agradoot
Ashoka :” Siapapun yang telah membunuh prajurit yang tidak bersalah
untuk menjebak dan mengkap agradoot, kau harus menemukan siapa yang
sudah melakukannya semua ini, ia sudah melakuakannya sekali dan ia akan
melakukannya lagi sehingga orang akan mulai membenci agradoot, aku harus
segera menghentikannya, dan aku akan mengatakan kepada yang mulia bindusar bahawa akulah agradoot dan aku hanya memabantu orang”
Diluar, di kordidor isatana muncul agradoot palsu ia berkeliaran masuk
kedalam istana dan akan membuat kekacauan dengan menggunakan pakian
agradoot, agradoot palsu datang menemui shsuima
Shusima :” Aku
senang dengan kemampuan kerja mu untuk menjadi agradoot dan menewaskan
prajurit dan juga mencuri harta sehingga semua orang akabn berfikir
bahwa agradootlah yang melakukannya”
Agradoot palsu membuka penutup wajahnya dan menunjukkan wajah aslinya
Shusima memberikan uang koin dan menjatuhkannya di lanatau, agradoot palsu sangat gembira mendapatkan uang dari shusima
Shusima :” Jika kau menutup mulut, maka aku akan membuat kau menjadi
kaya hanay dengan melakukan apa yang ku perintahkan, aku tidak akan
pernah meninggalkan kesempatan ini untuk Bindu dan mengatakan bahwa
agradoot sebagai penghianat tanah air”
Ashoka masih bimbang di
kamarnya :”Ketika aku memberitahu kepada bindu tentang semua
kebenarannya, maka ia akan segera menangkap penipu itu dan menghukumnya”
Ashoka menemukan seseorang yang mengibarkan bendera merah disuatu tempat, ia melihat dari jendela
Ashoka :” Seseorang dalam bahaya aku harus segera membantunya, maka akau akan berbicara kepada Bindu”
Sementara itu diruangan shusima, shusima masih berbicara pada agradoot
palsu :” Orang hanya akan menghukum agradoot itu saja dan semua orang
akan mulai membencinya”
Diluar istana, agradoot palsu sedang membuat
kekacauan di daerah perkampungan penduduk, agradoot palsu menebaskan
pedang pada seorang wanita dan agradoot palsu melemparkan selembar kain
hitam
Ahenkara pergi keluar istana dengan menyamar sebagai sorang
pelayan, ia memakai pakaian pelayan, ahenkara mengingat ketika ia
menyerang seorang pelayan dan mengambil pakiannya, ahenkara sedang
menunggu agradoot di kuil
Ashoka datang menemui ahenkara dengan menjadi agradoot asli
Agradoot / ashokaa :”Bagaimana aku bisa membatu mu?”. Bukjankah kau
putrid ahenkara lalu siapakah yang akan menikah dengan shusima?”
Ahenkara :” Kau mengenali aku?”. Shusima adalah raksaksa”
Ahenkara menunjukkan luka di telapak tangannya pada agradoot/ ashoka
Ahenkara :” Aku punya banyak luka seperti ini di tubuh ku karena
shusima, ia selalu menyakitu ku, ahenkara mengatakan segela sesuatu
ketika shusima dengan tega memperlakukan dirinya sangat kasar
Kilas
balik ketika wajah ahenkara di cengkram oleh shusima, ketika ahenkara
diikat dipohon untuk dijadikan sasaran bidikan anak panah dan menjadi
sasaran perburuan macan.
Agradoot / ashoka :” Mengapa kau mau mengatakan hal ini kepada yang mulia Bindu?”
Ahenkara :” Ia tidak bisa melihat apapun pada cinta anaknya, bahkan
jika mengatakan hal ini kepadanya dia hanya akan percaya pada putranya
saja”
Agradoot/ ashoka berfikir : “Apa yang dia pikirkan salah tentang ayah ku”
Agradoot bertanya kepada ahenkara :” Mengapa kau mau membertahu ku? Apa
di istana kau tidak memiliki seseorang yang dapat kau percaya?”
Ahenkara :” Hanya Ashoka yang bisa membantu ku tapi aku tidak mau
melibatkan dirinya dalam kesulitan, shsuima pun sudah menyakitinya, aku
tidak akan pernah bisa hidup jika terjadi sesuatu pada ashoka, ashoka
sudah menyelamatkan hidup ku, aku hidup karena ashoka dan karena ashoka
aku melewati masa-masa sulit ku”
Ahenkara melanjutkan ucapannya
pada agradoot / ashoka :” Kadang aku merasa bahwa aku harus bertunangan
dengan ashoka, aku dan dirinya sepertinya diciptakan untuk satu sama
lain”
Agradoot/ ashoka heran dan terkejut mendengar ucapan ahenkara
Ahenkara :” Aku memiliki ikatan yang aneh dengan ashoka, setiap kalia
dia kesakitan aku pun merasa sedih, aku sama sekali tidak tah nama apa
yang harus ku berikan untuk semua perasaan ku ini padanya, tapi aku
yakin bahwa alu tidak mencintai shusima, sekarang hanya kaulah yang
dapat membantu aku agradoot”
Perecap :” Dharma meminta agar Bindu berjanji untuk memberikan apapun yang dharma inginkan
Bindu :” Aku justru ingn bertanya kepada mu hal apa yang dapat aku lakukan untuk mu?”
Dharma :” Aku ingin kay membuat putra ku (Ashoka) menjadi pewaris dank au mengumumkannya sebagai raja dimasa yang akan datang”
BACA JUGA
BACA JUGA SINOPSIS LAINNYA