Artikel keren lainnya:
http://navya07.blogspot.com
Sinopsis Beintehaa ep. 86
Alliya berkata pada
zain “aku merasa ingin makan makanan yang asam”. Zain sangat terkejut
dan merasa geli mendengarnya. Zain bertanya “apakah kau sedang hamil?”.
Alliya pun sangat kaget mendengar pertanyaan Zain. Tak lama kemudian
usman dan yang lainnya masuk ke kamar mereka. Zain memberitahu bahwa
Alliya muntah2 sejak pagi. Zain meminta fahad untuk menelfon dokter. Tak
lama kemudian dokter datang. Dia mulai memeriksa keadaan Alliya dan
bertanya “sudah berapa lama kalian menikah?”. Zain berkata “4 bulan”.
Dokter kemudian berkata “kalian harus melakukan tes kehamilan. Surraiya,
shabana dan seluruh keluarga merasa senang mendengar Alliya hamil.
Dokter berkata “mungkin ini hanya sakit perut, tapi kalian harus
melakukan tes kehamilan sebelum aku meresepkan antibiotik untuknya”.
Seluruh keluarga lalu mulai mengucapkan selamat pada Zain dan Alliya
karena mereka akan menjadi orang tua. Sementara Zain sendiri terdiam dan
kebingungan mendengar itu semua. Alliya menatap sedih pada Zain. #ZLV
Ghulam sangat bahagia dan memberi selamat pada usman karena mereka akan
segera menjadi kakek. Ghulam kemudian memberi selamat pada Zain karena
akan menjadi seorang ayah. Surraiya dan shabana berpelukan dengan
perasaan senang. Usman lalu meminta chand bibi untuk membawakan manisan.
Mereka saling menyuapi manisan satu sama lain dengan bahagia. Aayat dan
Rizwan bertengkar krna saling menebak itu akan menjadi laki2 atau
perempuan. Setelah itu mereka semua pergi dari kamar alliya dan zain.
Sementara Alliya melihat Zain tampak marah. #ZLV
Shazya
berkata pada Nafeesa “aku tidak percaya kalau Alliya hamil, karena Zain
bersikap seperti dia tidak menyukai Alliya”. Shazya kemudian berkata
“ini semua karena adik mu Rizwan aku tidak bisa mengeluarkan Alliya dari
rumah ini dan membawa gauhar masuk.seharusnya
Gauhar yg hamil, bukannya Alliya. Mereka lalu beradu mulut. Tapi
kemudian mereka melihat Fahad berdiri di belakang mereka. Shazya
berpura2 dengan berkata “kami akan ke dargah untuk mendoakan kehamilan
Alliya”. Fahad berkata “lebih baik kalian menyelesaikan perbedaan di
antara kalian sebelum kalian pergi berdo'a ke dargah”. #ZLV
Di kamarnya, Zain dan Alliya merasa bingung. Mereka berjalan mondar
mandir. Zain bertanya pada Alliya “kenapa kau mengatakan bahwa kau
hamil?”. Alliya bertanya “kenapa kau tidak mengatakan yang sebaliknya?”.
Mereka berdua lalu bertengkar. Alliya lalu berkata “bagaimana mungkin
aku bisa hamil dan kita akan mendapatkan seorang anak?”. Zain kemudian
berkata “aku pikir kau hamil karena aku mabuk saat perayaan holli dan
kau mengambil keuntungan dari ku”. Alliya merasa kesal mendengarnya.
Alliya berkata”apa kau sudah gila sehingga kau berpikir seperti itu.
Untuk apa aku melakukannya?”.
Alliya lalu memukul2li Zain dengan bantal. Zain berkata “aku akan
memberitahu pada mereka yang sebenarny”. Alliya menghentikan Zain dan
berkata “aku mohon jangan beritaukan yang sebenarnya pada mereka”. Lalu
tiba2 shabana datang. Dia mulai melakukan ritual pada Alliya dan Zain.
Dia kemudian berkata “sebentar lagi kalian akan menjadi orang tua”.
Alliya berkata “tapi itu semua belum pasti bu”. Shabana tersenyum dan
berkata “lalu kenapa? Aku sudah melihat tanda2 kehamilan dalam diri mu
dan aku tidak akan mengatakan sampai usia kandungan mu 5 bulan. Dan ibu
minta agar kalian tidak mengatakannya pada mereka juga”. Alliya dan Zain
hanya terdiam. Shabana bertanya pada Alliya “kau ingin makan apa nak?
Ibu akan memasak sesuatu untuk mu. Dan kau Zain, jangan membuat masalah
dengan Alliya. Zain mengangguk dan surraiya lalu pergi. #ZLV
Tak
lama kemudian barkath datang. Dia memeluk Alliya dan memberikan sebuah
kalung. Dia berkata “ kak Alliya, petugas laboratorium sudah datang.
Mari kita menemuinya”. Alliya berkata “pergilah lebih dulu, aku akan
menyusul”. Setelah barkath pergi, Zain berkata pada Alliya “aku akan
memberitahukan yang sebenarnya pada mereka”. Alliya melarangnya dengan
berkata “jangan Zain, biarkan mereka mengetahuinya setelah hasil tes
darah keluar. Aku tidak ingin mereka mengetahui kalau pernikahan kita
belum terwujud seperti pernikahan yang seharusnya, dan aku tidak ingin
membuat mereka tegang”. Alliya lalu pergi menemui petugas lab umtuk
memeriksakan darahnya. Zain bergumam “dia memang sudah gila. Dia rela
melakukan apapun untuk kebahagiaan keluarga”. #ZLV
Petugas lab
mulai mengambil sampel darah Alliya. Tapi Zain datang dan memintanya
berhenti. Alliya merasa cemas dan berkata dlm hati “dia akan
memberitahukan yg sebenarnya sekarang”. Zain berkata pada Alliya “dalam
hal ini kita harus bekerja sama”. Lalu usman datang dan bertanya “apa
terjadi sesuatu?”. Zain bertanya pada dokter “dokter, apakah itu jarum
suntik yg baru”?”. Kami selalu menggunakan jarum baru untuk semua
sampel” ucap dokter. Zain memeriksa jarum itu dan berkata “kalau
menggunakan jarum yg tipis, tidak akan terlalu terasa nyeri”. Ghulam
tersenyum melihat Zain lalu membacakan sebuah puisi. Zain berkata “jika
Alliya terganggu, dia akan kesulitan nanti”. Petugas lab berkata “santai
saja tuan. Bahkan anak2 pun tidak akan merasa sakit”. Petugas itu lalu
mulai mengambil darah Allliya. Zain memegangi tangan Alliya dan tampak
gugup. Ghulam menggoda Zain dengan berkata “nak, lepaskan tangan Alliya.
Pengambilan darahnya sudah selesai”. Semua orang pun tertawa. Alliya
kemudian bertanya kapan hasilnya akan keluar. Petugas berkata “aku akan
mengirimkan hasilnya malam imi”. #ZLV
Chand bibi membawakan teh
untuk semua orang dan membawakan laddu untuk Alliya. Anak2 datang
menghampiri Alliya. Mereka bertanya apakah Alliya akan segera memiliki
anak. Saif bertanya “kami harus memanggil anak itu dengan apa?”. Fahad
berkata “kalian harus memikirkan nama untuknya, tapi apakah dia akan
lahir sebagai laki atau perempuan akan menjadi rahasia sampai dia lahir.
Apakah kalian akan mengurus saudara baru kalian dan akan menyukainya?”.
Anak2 berkata “tentu saja”. Anak yg lain kemudian bertanya “ayah,
bagaimana anak2 akan datang?”. Semua org pun bingung mendengar
pertanyaannya. Lalu Saif berkata “paman harus mencium pipi bibi, maka
mereka akan mendapatkan anak”. Semua orang lalu tertawa, Alliya dan Zain
saling berpandangan”. #ZLV
Sinopsis Beintehaa Episode 87
Laporan tes darah Aaliya datang, Usman, Ghulam dan seluruh keluarga
meminta Aaliya untuk membaca laporan tersebut, mereka sangat semangat,
Aaliya membuka dan membaca laporan itu dan berdoa pada Tuhan untuk
membantunya mengatakan yang sebenarnya, Aaliya mengatakan “laporannya
negatif, semua merasa sedih, Ghulam dan Usman mengatakan “Its Ok,
Shabana berkata pada Aalliya “jangan khawatir, Tuhan akan memberi mu
seorang anak segera,
Aaliya kembali ke kamarnya dan teringat
bagaimna Shabana, Surayya dan seluruh keluarga merasa senang mendengar
kalau dia hamil, dia juga teringat bagaimana seluruh keluarga merasa
sedih ketika dia membacakan laporan itu adalah negatif, tak lama Zain
datang dan melihat Aaliya sedang merasa sedih, Zain mengatakan “aku tahu
kalau semua orang sedih, mereka tidak mengetahui kebenaran tentang
hubungan kita, kau harus merasa senang kalau kau tidak merasa senang,
kau harus menemukan ayah dari anakmu, Aaliya menangis dan mengatakan
“kau tidak tahu malu, Zain mengatakan “mengapa kau menangis, apakah kau
merasa tegang karena laporannya negatif, apakah kau ingin aku melakukan
sesuatu pada hari holi, Aaliya marah mendengarnya, Aaliya mulai memukul
Zain dengan bantal, Zain memegang tangan Aaliya, lalu mereka saling
berpandangan, Zain mengatakan “jika kau akan hamil, maka orang akan
kehilangan kepercayaannya pada persahabatan, mereka berdua mulai tertawa
dan bermain dengan bantal, Barkath mendengar percakapan mereka dan
mengatakan “aku akan membuat mereka bersama-sama segera,
Barkath sedang bermain kartu dengan kedua saudara laki-lakinya, Barkath
berkata pada “jika kakak kalah, maka kakak akan dihukum, Zain bertanya
“apa hukumannya, Barkath mengatakan “kakak harus membawa kak Aaliya
pergi untuk berkencan, Zain mengatakan “aku tidak punya waktu untuk
Aaliya, Barkath mengatakan “mengapa kakak selalu melihat diri kakak
sendiri?, dan kakak mulai berbicara pada dirinya sendiri, itu adalah
tanda cinta, pada saat itu bayangan Zain datang dan mengatakan puisi,
Zain meminta bayangannya untuk tutup mulut dan pergi, melihat itu,
Barkath mengatakan “lihatlah kak Zain mulai bicara dengan dirinya
sendiri, mengapa kakak tidak mendengarkan adikmu, Zain mengatakan “aku
akan mendengarkanmu dan aku akan membawa Aaliya untuk kencan, Barkath
mengatakan “ada juga hukuman, kakak harus mendengarkan Aaliya dan
melakukan apa pun yang dia katakana, Zain mengatakan “aku akan melakukan
apa pun yang dia katakan,
Zain bersiap siap untuk pergi
kencan dan mengatakan “Barkath telah membuatku berjanji yang sangat
sulit, bagaimana aku akan mengajal Aaliya untuk pergi, pada saat itu
bayangannya datang dan mengatakan “kau harus berlatih mengatakan yang
sebenarnya, kau harus mengatakan kalau Aaliya sangat lucu dan cantik,
Zain mengatakan “aku tidak akan mengatakan itu, Bayangannya mengatakan
“kau harus berjanji untuk mengatakan yang sebenarnya, kau harus
memberitahu Aaliya kalau dia sangat cantik dan tidak ada yang seperti
dia di dunia ini, coba tutup matamu dan katakan yang sebenarnya, tiba
tiba Aaliya datang dan berdiri di depannya, Zain tidak melihatnya, Zain
menutup matanya dan mengatakan “keponakan paman, kau sangat cantik, aku
tidak bisa mengatakan ini, bayanganmu lebih indah dari mu, jadi dia
ingin mengatakan ini padamu kalau aku……bayanganny
a
meminta Zain untuk memberitahu, tiba tiba ponsel Aaliya berdering, Zain
mendengar itu dan membuka matanya, dia terkejut melihat Aaliya, dia
tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, Aaliya membaca pesan yang dikirim
Barkath dengan ponsel Zain, setelah selesai Aaliya membacanya, dia tidak
melihat Zain lagi, Zain telah kabur,
Dikamar, Aaliya sedang
bersiap-siap dan mengatakan “mengapa kitkit mengajakku keluar pada pukul
18:00, setelah bersiap-siap aku akan bertemu dengannya, Aaliya mencoba
gaun yang berbeda, dia suka yang berwarna biru, tapi dia mengatakan
kalau dia tidak suka biru, tiba tiba pelayan datang dan mengatakan kalau
Zain yang menunggunya, Aaliya menjadi bingung apa yang akan dia
kenakan,
Didepan, Zain marah dan mengatakan “ini sudah 30
menit dan dia masih saja tetap bersiap-siap, tak lama dia melihat Aaliya
turun, Zain mengatakan “akhirnya dia datang dengan berpakaian seperti
dia ingin memancing ku, Aaliya menghampirinya dan meminta maaf karena
dia datang terlambat, Zain ingin memarahinya, tapi dia teringat
kata-kata Barkath kalau dia tidak boleh memarahi Aaliya, Zain
mengatakan “Its Ok, kau bisa datang terlambat bahkan 2-3 jam, Aaliya
mengatakan “aku tahu kalau kau marah, Zain memuji dan mengatakan kalau
dia sangat cantik dan cerdas, dll Aaliya berkata dalam hatinya “apa yang
terjadi pada kitkit hari ini, mengapa dia bersikap seperti ini,
Precap : Zain berkata pada Aaliya “matamu sangat indah, aku sangat menyukainya,
BACA JUGA
BACA JUGA SINOPSIS LAINNYA