Artikel keren lainnya:
http://navya07.blogspot.com
Aaliya sedang membaca koran sambil minum teh, dia tidak melihat
berita tentang dia, sekilas dia melihat keluar jendela dan dia melihat
Zain sedang berenang, setelah selesai berenang, Zain melihat Aaliya
sedang memandanginya dai jendela, Zain teringat akan kata-kata Aaliya
yang mengatakan kalau Zain bukanlah pria yang ada dimimpinya, merasa
marah, Zain mengatakan “jika dia tahu kalau aku bukanlah manusia yang
ada dimimpinya, mengapa dia mau menikah denganku, aku akan bertarung
dengannya seperti sebelumnya, akan bertarung dengan dia mulai dari
besok,
Aaliya pergi dari jendela dan kembali membaca koran, tak
lama Zain memasuki kamar, melihat Zain masuk, Aaliya meletakkan Koran
itu dikursi dan pergi untuk membereskan pakaiannya, Zain menatap Aaliya
dan punya rencana, Zain membuka baju handuknya dan mengganti pakaiannya
dihadapan Aaliya, melihat itu Aaliya berbalik badan dan berkata dalam
hatinya “dia sungguh tidak tahu malu, setidaknya dia bicara dulu sebelum
mengganti bajunya, dengan begitu aku akan pergi keluar, setelah selesai
memakai pakaiannya, tiba tiba Zain mendapat telapon dari Rizwan, Rizwan
mengatakan “semua teman mu dan pacar mereka adalah penggemar dari
Aaliya, aku juga turut senang untuk mu sekarang, kau tidak akan bisa
mendapatkan gadis yang lebih baik daripada Aaliya untuk mu, mendengar
itu Zain marah dan menutup teleponnya,
kemudian Zain membaca
koran, Aaliya yang sedang sibu membereskan pakaiannya tiba tiba melihat
berita tentang dia dan Zain di koran itu, dia terkejut melihatnya, dia
menghempiri Zain dan mengambil Koran itu dari Zain dan membacanya,
Aaliya teringat akan kata kata Zain yang menggangunya, Aaliya juga
teringat ketika Zain bertemu dengan fotografer, dia berpikir kalau Zain
meminta fotografer itu untuk menerbitkan beritanya, Aaliya marah pada
Zain dan membuangkan koran itu dihadapan Zain, Aaliya mengatakan
“bagaimana kau bisa melakukan hal itu, Zain bertanya “ada apa dengan mu,
Aaliya menunjukkan foto itu pada Zain, melihat itu Zain terkejut,
Dibawah, Shaziya melihat surat kabar, dia senang melihatnya, dia
bertanya pada Surayya “apakah ayah sudah melihatnya? Surayya mengatakan
“belum, tapi dia akan segera melihatnya, tak lama Nafisa datang dan
menyapa Surayya, Surayya bertanya “Nafisa, apakah kau sudah melihat
surat kabar?, Nafisa mengatakan “Ya, bu, Shaziya mengatakan “aku yang
mengambil gambar itu kemarin, merasa senang Surayya mengatakan “Shaziya
akan membantu ku untuk memisahkan Zain dan Aaliya,
dikamar,
Zain berkata pada Aaliya “aku tidak melakukan itu, aku hanya melihat
foto yang ada di kamera fotografer itu dan menghapusnya, Aaliya tidak
percaya pada Zain, dia bertanya “apakah kau sudah menghapusnya?, kalau
kau sudah menghapusnya, maka bagaimana foto itu bisa diterbitkan, dan
ingat, hanya kau yang tahu tentang gaun ku yang terbuka, Aaliya menuduh
Zain lalu mengatakan “kau sungguh menjijikkan, Zain mengatakan
“berpikirlah apa pun yang bisa kau pikirkan, kau salah Aaliya, Aaliya
mengatakan “aku tahu kalau kau memang lemah, tapi aku tidak tahu kalau
kau begitu rendah dengan melakukan semua ini, aku tidak akan merasa
takut, dan meninggalkan mu dengan begitu mudah, lalu Aaliya mengambil
Koran itu dan mengatakan “aku akan melihatkan ini pada Paman, lalu
Aaliya bergerak untuk pergi, tapi Zain mengatakan “pergilah dan beritahu
paman mu, aku tidak melakukan apa-apa, jadi aku tidak akan takut,
mendengar itu lalu Aaliya pergi, Zain memanggil manggil Aaliya, tapi
Aaliya tidak mendengarkannya, tak ada cara lain, Zain menelpon Surayya dan menginformasikan
tentang foto itu, tapi Surayya mengatakan “ini baru berita yang besar,
foto Aaliya ada dikoran, ibu akan melihatnya dan menunjukkannya pada
ayah mu, merasa khawatir Zain mengatakan “jangan bu, jangan menunjukkan
Koran itu pada ayah, Surayya mengatakan “jangan khawatir Zain, ibu akan
melakukan sesuatu,
Aaliya menelpon kantor surat kabar dan
mengatakan “aku akan menuntut kalian karena telah menerbitkan foto ku,
penerbit itu mengatakan “tapi Zain sendiri yang memberikan foto itu,
mendengar itu Aaliya teringat akan kata kata Zain yang mengatakan kalau
dia tidak melakukannya, Aaliya semakin marah, lalu kembali berjalan,
Di Bhopal, Aayath sedang Chatting dengan pacarnya, tiba tiba dia
melihat Shabana datang, dia langsung menutup laptopnya, Shabana
mengatakan “mengapa kau Chatting lagi, mengapa kau menutup laptopnya,
sekarang kau telah berubah, Aayath mengatakan “tidak ibu, aku masih sama
seperti yang dulu, apakah ibu tidak percaya padaku, Shabana mengatakan
“aku percaya padamu, tapi tidak dengan pertambahan usiamu, Aayath
bertanya “ketika kakak Aaliya seusia ku, mengapa ibu tidak meragukannya,
Shabana mengatakan “karena Aaliya adalah anak yang patuh, tapi kau
tampaknya telah berubah dengan perilaku mu yang sekarang, kau harus
berkonsentrasi pada pelajaran, Aayath mengatakan “ibu tidak perlu
khawatir, tiba tiba Aayath melihat kartu hari valentinenya yang berada
di bawah bantal, dia merasa khawatir, lalu bel pintu berdering, Aayath
meminta Shabana untuk pergi melihatnya, lalu Shabana pergi, setelah
Shabana pergi, Aayat menyembunyikan kartu itu,
Di Mumbai,
Chandbibi menyajikan sarapan pada Usman dan mengatakan “Aaliya yang
menyiapkan sarapan ini, Usman senang mendengarnya, Chandbibi
mengatakan “Aaliya datang ke dapur pukul 7:00 pagi, Usman mencium haru
makanan itu dan mengatakan “aku mencium bau makanan ini seperti makanan
buatan ibuku, rempah-rempah yang sama, Aaliya pasti belajar dari
Shabana dan Shabana telah mempelajari ini dari ibu kami, Surayya, Nafisa
dan Shaziya yang yang melihat dari kejauhan tidak senang mendengarnya,
Chandbibi mengatakan “Ya, tak lama Aaliya datang lalu menyapa Usman dan
Chanbibi, Aaliya mengatakan “paman telah memuji ku untuk makanan, Usman
bertanya “mengapa kau terlihat tegang, apa yang terjadi,
Aaliya yang sambil memegang koran mengatakan “aku ingin bicara dengan
paman, penting, dari jauh Nafisa meminta Surayya untuk menghentikan
Aaliya, Shaziya mengatakan “jangan menghentikannya, Surayya mengatakan “Shaziya benar, biarkan Usman tahu,
Usman bertanya pada Aaliya |mengapa kau ragu-ragu, sementara dikamar,
Zain terihat sangan khawatir, dia berjalan mondar mandir,
Usman
bertanya pada Aaliya “apa yang ingin kau katakana, katakana lah, jangan
takut, Aaliya mengatakan “aku ingin melakukan apa…waktu…., tapi hari
ini, belum selesai Aaliya bicara tiba tiba bel pintu berdering,
mendengar itu, Chandbibi mengatakan “pasti orang orang datang untuk
melihat Aaliya, aku akan membuka pintu, lalu dia pergi,
Shaziya
meminta Surayya untuk menghentikan Aaliya, Shaziya mengatakan “orang
lain belum datang, kita hanya akan melihat hiburan kecil, tapi jika ayah
melihat foto itu diantara para tamu, maka itu akan menjadi hiburan yang
besar, mendengar itu Surayya pergi dan bertanya pada Aaliya “apa yang
kau lakukan di sini, para tamu akan datang, kau harus pergi untuk
bersiap-siap, Usman setuju dengan Surayya, dia juga meminta Aaliya untuk
bersiap-siap, dan mengatakan “kita akan bicara nanti, lalu Aaliya
pergi, tak lama para tamu datang, Chandbibi mempersilahkan mereka untuk
duduk,
Di Bhopal, Shabana mendapat kiriman dari Mumbai, Shabana
membuka dan melihat foto Aaliya yang gaunnya sedang terbuka, dia menjadi
tegang,
Di Mumbai, Zain terlihat sedang berdiri diam, dia
memikirkan sesuatu, melihat itu Aaliya menghampirinya dan mengatakan
“santai saja, foto sudah ada di koran, aku tidak akan yakin kalau kau
tidak bersalah dengan berpura pura tegang, jika kau bisa melakukan
sesuatu yang rendah seperti itu hanya untuk mengusir ku, kau salah, aku
tahu untuk menyesuaikan diri ku sekarang, aku tidak peduli tentang
keluarga mu dan kau sama sekali, aku adalah menantu dirumah ini dan aku
tahu bagaimana untuk melindungi martabat karena aku tahu kalau aku tidak
bersalah, lalu dia pergi, Zain hanya diam mendengarkan kata-kata
Aaliya,
Surayya, Nafisa dan Shaziya menemui para tamu, Para tamu
memuji Surayya karena telah memanggil mereka kembali setelah peristiwa
acara Valima, Surayya mengatakan “aku berpikir kalau Aaliya tidak
bersalah, salah satu dari mereka mengatakan “Aaliya sangat beruntung
karena memiliki ibu mertua seperti mu, tak lama Surayya memberi tanda
pada Shaziya, melihat itu Shaziya menjatuhkan sebuah koran, salah satu
tamu mengambil Koran itu dan bertanya tentang foto Aaliya, Surayya dan
Shaziya mulai menjalankan rencana mereka, mereka pura pura terkejut
melihatnya, tak lama Usman datang, Surayya langsung menunjukkan Koran
itu pada Usman, Usman terkejut melihat koran itu, Surayya mengatakan
“kau membaca koran lebih awal dari kami, mengapa kau tidak mengatakan
itu pada ku, kalau kau memberitahu kami maka para tamu tidak akan
melihat ini, Para tamu mulai bergosip tentang Aaliya, mereka mengatakan
“apa yang tidak mereka lihat pada diri Aaliya, mereka mulai berbicara
tentang pola asuh yang salah pada Aaliya, mereka juga mengatakan “Aaliya
sama sekali tidak peduli pada status Usman,
tiba tiba Aaliya
datang, Aaliya mengatakan “meskipun foto itu terlihat skandal, tapi
tidak ada gadis yang ingin dirinya berada dalam situasi seperti itu, dan
hal ini dapat terjadi pada siapa saja, aku tahu kalau itu sangat
memalukan, Para tamu mulai memarahi Aaliya dan mengatakan “Aaliya sangat
nakal, Mereka berkata pada Usman “kau telah salah karena telah menerima
Aaliya sebagai menantumu,
tiba tiba Zain datang dan membela Aaliya, Zain mengatakan “itu bukan kesalahan Aaliya, gaun Aaliya begitu karena aku,
Precap : Aaliya menuduh Zain dan mengatakan “kau berpura pura mendukung
ku, dan sekarang tidak ada yang akan meragukan mu kalau kau yang
menerbitkan berita itu, pertama kau telah menerbitkan berita itu, lalu
kemudian kau berpura pura mendukung ku, Zain mengatakan “kau telah biasa
melakukan kesalahpahaman pada ku, Aaliya mengatakan “aku punya
kebiasaan ini dari mu,
BACA JUGA
BACA JUGA SINOPSIS LAINNYA