Artikel keren lainnya:
http://navya07.blogspot.com
Zain dan Alya akhirnya sampai di tempat pesta Raghu Bhai dengan menyamar sebagai seorang Sheikh yang kaya raya dan Aaliya menyamar sebagai istrinya dengan rambut merah dan gaun pesta berwarna biru, lagu dhoom machale dhoom menjadi lagu latar kedatangan mereka berdua, penjaga keamanan menghentikan mereka dan menanyakan tentang kartu mereka, Zain memberikan kartu undangan dan mengenalkan dirinya sebagai Usman Abdullah dan Aaliya mengenalkan dirinya sebagai Surayya Abdullah, setelah di cek oleh si penjaga, mereka bisa masuk ke dalam ruang pesta, tepat pada saat itu di belakang mereka nampak tuan dan nyonya Abdullah yang asli (ayah dan ibu Zain) juga datang ke pesta tersebut, sebenarnya Usman tidak ingin datang ke pesta ini tapi karena Surayya memaksanya maka Usman mau juga datang “Aku datang kesini karena paksaanmu, Surayya ,,, tapi nanti kita akan segera pergi dari sini, aku tidak suka pesta ini” Surayya menyetujui pendapat suaminya, ketika penjaga keamanan menanyakan kartu undangan mereka, Surayya berbisik pada Usman “Aku lupa, aku tidak membawa kartu undangannya” tepat pada saat itu teman Surayya menghampiri mereka dan memintanya masuk, sehingga tidak perlu ada pengecekan kartu undangan, ketika mereka masuk, saat itu nampak seorang gadis sedang menari di ruang pesta dan Don sedang memperhatikan mereka yang sedang menari, Aaliya dan Zain melihat penjagaan di sekeliling mereka sangat ketat sambil memperhatikan setiap orang yang menikmati pesta itu.
Aaliya meminta Zain untuk memperhatikan jambangnya, sementara Zain juga meminta Aaliya memperhatikan wig rambut merahnya “Zain, apakah kamu sudah mempunyai suatu rencana atau hanya tercetus saja tiba tiba” ujar Aaliya sambil memperhatikan keadaaan sekitar mereka “Pertama, kita harus mencari dimana brankas Raghu Bhai berada dimana dia menyimpan sertifikat Barkath Royale” Aaliya tersenyum mengejek “Sangat lucu sekali yaaa, ayooo kita pergi ke tempatnya dan bertanya padanya secara langsung” Zain tertegun “Pertama, kita harus bisa mendapatkan kunci brankas itu terlebih dulu, aku sudah melihatnya di leher Raghu Bhai, dia menyembunyikannya” ujar Aaliya yang melihat Raghu Bhai sedang memegangi kuncinya, saat itu Raghu bertanya pada sekretarisnya “Apakah tamu tamu dan para penghibur sudah datang ?” sekretaris Raghu Bhai mengatakan ya sambil menganggukkan kepalanya, Tepat pada saat itu Aayath dan Rocky mulai memasuki ruang pesta “Rocky, kenapa kita harus datang ke pesta seperti ini ?”, “Hal ini untuk mengembangkan jaringan kita dan mendapatkan klien baru itu sangat penting dalam dunia modeling untuk mengembangkan lebih banyak klien, hal ini tergantung pada bagaimana kamu membuat mereka terkesan” Aayath hanya terdiam dengan perasaan canggung dan kikuk “Kamu akan mendapatkan banyak uang dengan menghadiri sebuah pesta” kemudian Rocky menunjukkan tamu tamu yang ada disana seraya berkata “Mereka ini orang orang kaya yang membutuhkan kemewahan dan semua model model besar dan ternama harus menghadiri pesta pesta seperti ini karena mereka tahu bagaimana caranya mencari uang yang lebih banyak dalam satu malam yang hasilnya melebihi dari pendapatan mereka dalam satu bulan” ujar Rocky sambil memberikan segelas anggur dan memintanya untuk memegangnya, Aayath memegang gelas itu dengan ragu ragu “Aku akan segera kembali nanti” ujar Rocky yang meninggalkan Aayath sendirian disana, sementara Aayath merasa semakin bingung dan gelisah
“Dimana aku ini dan apa yang aku lakukan disini ? Aku harus segera pulang ke Bhopal, kalau tidak ibu pasti marah nanti” bathin Aayath dalam hati,
Saat itu Aaliya menerima telfon dari Shabana, ibunya “Aaliya, bagaimana keadaaanmu ? Kamu tidak menelfon ibu 2 sampai 3 hari ini, kenapa ?” tanya Shabana cemas, Aaliya memberikan alasan kalau dirinya sedang di luar dan nanti akan gantian menelfon ibunya “Aaliya, adikmu sudah besar sekarang dan kamu tidak mempunyai waktu lagi untuknya, saat ini Aayath sedang pergi keluar bersama teman teman kampusnya dan dia juga tidak mengangkat telfonnya” tepat pada saat itu penjaga keamanan menghampiri mereka dan berkata pada Zain “Apakah kamu bisa bahasa inggris ?”, “Aku bisa bicara dalam banyak bahasa, kamu hanya bisa mengertinya saja” setelah menutup telfonnya kemudian Zain dan Aaliya menemui Raghu Bhai,
Raghu merasa bingung ketika dikenalkan dengan Zain dan Aaliya, Zain segera memberikan kartu namanya, Don (Raghu Bhai) membacanya “Al Mansoor, Al Maqsood, Al Bukhori” Don tertegun sementara Aaliya menggerutu dalam hati “Kartu nama seperti apa itu yang di pakainya ? Apakah dia memakai nama gedung atau jalan mungkin ?” bathin Aaliya dalam hati, Don juga tertawa geli “Mana namanya ?” kemudian Don membuat kelakar dengan kartu nama Zain, semua tamu yang bersama mereka saat itu tertawa terbahak bahak “Semua itu namaku !” ujar Zain geram “Bagaimana kalian bisa berhasa Hindi dengan baik sedangkan kalian berasal dari Dubai ?” ujar Don heran “Kami berbicara menggunakan bahasa klien kami dan kami mempunyai 20 juta bisnis yang sangat berharga” Don sangat senang mendengarnya dan meminta pada tamunya yang lain agar memberikan kursinya pada Zain dan Aaliya “Silahkan duduk dan apa yang kamu inginkan ?” ujar Don setelah mereka duduk di kursi masing masing “Hotel ! Aku ingin hotel bintang lima di Mumbai dan aku akan membayarnya berapapun jumlahnya” pada saat yang bersamaan Chakkiwala datang menghampiri mereka dan memeluk Don, Don kemudian mengenalkan Zain dan Aaliya padanya “Tuan ini ingin membuka hotel disini, kamu bisa menunjukkannya pada mereka”, “Hotel yang mana tuan ?” Zain dan Aaliya menyadari kalau Chakkiwala bersama sama dengan Raghu Bhai, Zain dan Aaliya membuat rencana permainan ganda “Tuan Raghu Bhai mempunyai sertifikat sebuah hotel tapi kami tidak bisa menjualnya” ujar Chakkiwala “Chakkiwala ! Kalau begitu kamu bilang ke Fahad, suruh dia kesini dan aku akan bicara dengannya !”
Tepat pada saat itu Usman dan Surayya menghampiri mereka, teman
Surayya mengenalkan Usman dan Surayya pada Raghu Bhai, Raghu Bhai juga
mengenalkan Zain pada mereka, Zain dan Aaliya sedikit canggung begitu
mengetahui kalau ayah dan ibu mereka ada di pesta ini pula, Zain dan
Aaliya segera mengenakan kacamata mereka agar tidak diketahui penyamaran
mereka, Usman mengenalkan dirinya, Zain hanya diam saja tidak bergeming
sedikitpun, mereka semua sedikit tegang dan tidak tahu mau bicara apa,
Chakkiwalla lalu meminta mereka bicara. Zain dan Aaliya segera bangun,
Usman menyapanya dan mengulurkan tangannya, Zain menyambut jabat tangan
Usman kemudian Zain memberikan kartu namanya pada Usman, Raghu Bhai
meminta agar Chakkiwala membawa Zain dan Aaliya agar bertemu dengan tamu
tamu yang lain, akhirnya mereka bisa bebas tidak harus ngobrol dengan
kedua orang tua mereka sendiri “Tuan Usman, kalau boleh aku tahu, berapa
harga hotel anda ?”, “Hotelku itu sungguh sangat berharga” ujar Usman
Sementara
itu Chakkiwala meminta Zain dan Aaliya untuk menikmati pestanya dan dia
akan kembali lagi nanti, namun Zain segera mencegahnya “Aku benar benar
ingin melakukan bisnis hotel ini, apakah aku bisa melihat sertifikatnya
?”, “Kalian harus menunggu 2 sampai 3 hari” ujar Chakkiwalla sambil
hendak pergi, Zain kembali menghentikannya “Apakah itu hotelnya tuan
Raghu Bhai atau hotelmu sendiri ?”, “Itu adalah hotelku sendiri” ujar
Chakkiwala sambil berlari meninggalkan Zain dan Aaliya, sepeninggal
Chakkiwala, Zain benar benar tidak percaya kalau Chakkiwala adalah
seorang pengkhianat “Untung saja tadi ayah dan ibu tidak bisa mengenali
kita dengan jelas dan aku berharap semoga saja kita tidak bertemu dengan
mereka lagi atau orang orang yang kita kenal di pesta ini” tepat pada
saat itu Aayath (adik Aaliya) sedang berdiri di belakang mereka dengan
perasaan kebingungan mencari cari Rocky
BACA JUGA
BACA JUGA SINOPSIS LAINNYA