Artikel keren lainnya:
http://navya07.blogspot.com
Surayya bertanya pada Aaliya “ada apa Aaliya, apakah kau tidak memiliki
perhiasan, Aaliya mengatakan “Ya, aku tidak memiliki perhiasan, Surayya
berpura pura terkejut mendengarnya, lalu Surayya meminta tukang
perhiasan untuk datang besok untuk mencuci perhiasan mereka, Surayya
bertanya “ke mana perhiasan mu?, Shaziya dan Nafisa membuat Aaliya malu,
Shaziya bertanya “apakah kau menjual perhiasan mu atau kau telah
mengirimnya ke Bhopal, Surayya mengatakan “mereka adalah adalah keluarga
kita, Surayya berkata pada Aaliya “jika kau tidak bisa menjawabnya,
maka aku akan bertanya pada orang lain, Surayya kemudian menelpon
Shabana, Aaliya menjadi khawatir, Surayya bertanya pada Shabana
“bagaimana dengan kesehatan Ghulam?, Shabana mengatakan “dia baik-baik
saja, tapi dia membutuhkan beberapa perawatan, Surayya mengatakan “apa
yang bisa kami lakukan, apakah kau membutuhkan uang dari ku, Shabana
mengatakan “tidak kakak, aku masih bisa mengatur keuangan kami, Surayya
mengejek Shabana dengan mengatakan “kau adalah seorang ibu dari putri
yang berbakat, lalu mereka menutup teleponnya, Surayya menyalahkan
Aaliya dengan mengatakan “kau telah menyelundupkan perhiasan mu dari
mertua mu untuk dikirim kerumah ibu mu, kau pencuri perhiasan, aku akan
mengatakan ini pada Usman, maka dia akan mengirim uang pada keluarga
adiknya, dia telah melakukan hal itu dari bertahun-tahun lalau, Surayya
terus memarahi Aaliya dan mengatakan “aku ingin melihat perhiasan mu
nanti pukul 16 sore,
lalu Surayya menelpon Usman dan
mengatakan “aku ingin membicarakan sesuatu yang penting pada mu, kau
harus segera pulang segera pada pukul 16 sore, kita harus mengambil
beberapa keputusan penting hari ini, kemudian Surayya berkata pada
Aaliya “jika kau tidak mendapatkan perhiasanmu pada pukul 4 sore, maka
aku akan memberitahu Usman Aaliya sedih mendengarnya, dari jauh Fahad
mendengarkan percakapan mereka,
Aaliya menjadi sangat
khawatir, Aaliya mengatakan “bagaimana aku akan mendapatkan perhiasan,
siapa yang akan membantuku, lalu Aaliya mengambil foto pernikahannya dan
mulai berbicara dengan Zain, Aaliya mengatakan “aku tidak ingin berbagi
masalahku dengan mu, aku akan menanganinya sendiri, sementara itu Zain
juga sedang bicara dengan foto Aaliya yang ada di ponselnya, pada saat
itu pelayan datang membawa makan siang, Zain bertanya “apakah itu dari
ibuku?, Pelayan mengatakan “bukan pak, ini berasal dari restoran hotel,
Zain marah pada foto Aaliya, dan Aaliya juga marah pada foto Zain,
Aaliya masih bicara pada foto Zain, tiba tiba Fahad datang dengan
membawa tas, Fahad memberikan perhiasan palsu dan mengatakan “perhiasan
ini bisa dikenali tukang perhiasan, tapi tidak keluarga ku, kau harus
memberikan ini pada ibu ku, lalu dia pergi,
Zain pulang
kerumah, dia mengatakan “aku akan mengejutkan Aaliya, Chandbibi bertanya
padanya “mengapa kau pulang begitu cepat, Zain mengatakan “aku tadi
kebetulan lewat dari sini, jadi aku pulang, Aaliya tidak menyiapkan
makanan hari ini, Chandbibi mengatakan “Aaliya telah dikhianati dan dia
telah dihina, Zain berkata dalam hatinya “aku sedang berbicara tentang
urusan Aaliya, tapi dia telah melakukannya tanpa aku perlu bertindak,
Zain mengatakan “apakah dia tertangkap basah, semua orang akan segera
tahu, Chandbibi mengatakan “semua orang telah tahu tentang hal itu,
Surayya telah memarahi Aaliya pada saat ini, Zain senang mendengarnya,
Zain mengatakan “ibu telah melakukan hal yang benar, apa yang dia
katakan, lalu Chandbibi mengatakan tentang kejadian perhiasan itu,
kemudian Zain menyadari kalau dia berbicara tentang perhiasan,
Chandbibi mengatakan “aku tidak percaya kalau Aaliya telah menjual
perhiasannya, nyonya Surayya meragukan Aaliya tentang hal itu,
mendengar itu Zain kemudian teringat kalau Aaliya membawa perhiasannya
keluar, Chandbibi mengatakan “perhiasan itu adalah perhiasan dari ibu
Usman, Surayya meminta Aliya untuk membawanya pada pukul 16:00,
mendengar itu Zain pergi dengan penuh amarah untuk menemui Aaliya,
Dikamar, Aaliya merasa sedih, dia ingat akan kata kata Sirayya, dia
memandangi jam, tak lama Zain datang dan mengatakan “tas berisi
perhiasan orang tua ku, dan kau telah memberikannya pada pacar mu, jika
kau mengatakannya kepada ku, maka aku akan memberi mu, mengapa kau
merusak hidup ku dan mengkhianati paman mu?, kau harus keluar dari sini
sebelum ayah mengetahui tentang hal ini, lalu Zain melihat perhiasan
yang diberikan Fahad di tempat tidur, Zain bertanya “apa ini?, Aaliya
mengatakan “ini adalah tiruan(palsu), Zain mengatakan “kau akan
memberikan perhiasan tiruan ini untuk ibu dan ayah, bisa bisanya kau
melakukan itu, kau tidak memiliki jawaban untuk pertanyaan ku, hubungan
kita sekarang sudah berakhir, pergilah dari rumah ini dari pintu
belakang, pergilah dengan pacar mu, aku akan mendapatkan perhiasan besar
ibu ku sendiri, lalu Zain pergi, Aaliya menjadi sangat sedih, dia
teringat saat-saat romantis bersama dengan Zain,
Zain melihat
Fahad sedang shalat, dia terkejut melihatnya, Zain berkata dalam hatinya
“ini sungguh keajaiban, sementara itu Surayya dan kedua menantunya
sedang menunggu Usman pulang,
Dikamar, Aaliya sedang
membereskan perhiasan palsu, tak lama Chandbibi datang, Chandbibi
mengatakan “Aaliya, Surayya memanggil mu, Aaliya datang menemui mereka,
Usman datang dan bertanya pada Surayya “mengapa kau memanggil ku?,
Surayya mengatakan “aku ingin membicarakan hal penting padamu, aku
selalu mengatakan jika anak-anak tidak mematuhi orang tua, mereka harus
ditangani secara ketat, Usman bertanya “siapa yang sedang kau
bicarakan?, Zain datang dan mengatakan “ibu sedang membicarakan tentang
menantu ayah, Aaliya, sejak dia datang, semua orang selalu
membicarakan hanya tentang dia dan hari ini dia telah menjual semua
perhiasan, Usman terkejut mendengarnya,
Precap : Fahad
mengatakan pada Zain dan Aaliya “aku telah memberikan kertas Barkath
Royale sebagai jaminan pada preman, Zain bertanya “mengapa kau
memberikan kertas properti senilai 200 crores pada preman itu?, Aaliya
mengatakan “kalian berdua harus mengambil kertas Barkath Royale itu dari
preman tersebut,
BACA JUGA
BACA JUGA SINOPSIS LAINNYA