Setelah memberikan masukan kepada Arda perihal kisah cintanya dengan Pelin, Omer masuk kedalam rumah dan menghampiri Elif dan Pelin yang sedang memasak.
Asli baru saja kembali ke rumah, Elif menawarkannya untuk tidur di kamarnya saja, tetapi Asli mengatakan kalau dia ingin tidur di kamar ibunya saja, Elif kemudian mengantarkan Asli ke kamar ibunya.
Kemudian Asli mulai menciumi parfum yang biasa dipakai oleh ibunya, melihat hal itu Elif menjadi sedih. Lalu Asli mengambil foto pernikahan orang tua mereka, dia mengatakan kalau dia ingin seperti ibunya yang penuh cinta dan kasih kepada orang lain, Asli mengatakan kalau ibunya mirip sekali dengan Elif,tetapi Elif juga mengatakan kalau Asli lebih mirip seperti ibu mereka. Kemudian Asli meminta Elif duduk disebelahnya, Asli mengatakan kalau saat ini sedang hamil. Mendengar hal itu wajah Elif menjadi murung.
Bahar baru saja sampai di rumah Elif, dia melihat Elif sepertinya banyak masalah, Bahar mengajak Elif untuk menceritakan semuanya. Tetapi tiba2 HP ELif berdering, ternyata Pelin menelepon Elif, dia sedang merasa kesal dan ingin berbicara dengan seseorang, awalnya Elif menolak karena Asli baru saja pulang dari rumah sakit, tetapi tiba2 Elif mendengar kalau Pelin menangis, hal itu tidak seperti Pelin yang biasanya Elif kenal, akhirnya Elif pun menjadi iba dan bersedia untuk bertemu dengan Pelin. Merekapun janjian untuk bertemu di sebuah kafe. Kemudian Elif mengatakan kepada Bahar kalau dia harus pergi dulu menemui Pelin, Elif meminta tolong Bahar untuk menjaga Asli. Bahar bersedia untuk menjaga Asli, dan dia juga mengatakan kalau mereka bisa berbincang2 setelah Elif pulang nanti.
Di kafe Omer mendapatkan kabar, kalau Tayyar baru saja keluar dari rumah sakit. Lalu tiba2 Arda datang.
Arda : Maaf aku datang terlambat kawan.
Omer : Lupakan hal itu, apa yang telah membuat kau sakit perut sejak pagi tadi kawan? Katakan apa yang telah terjadi?
Arda : Kawan, aku telah menghancurkan semuanya.
Omer : Memangnya apa yang telah kau lakukan kali ini? Katakan saja to the point.
Arda : Aku mencium Pelin dan dia menamparku. Apakah itu sudah cukup jelas? Apakah itu sudah sangat to the point? Kenapa kau malah tertawa? Itu tidak sopan. Sudah cukup.
Omer : Baiklah kawan, aku akan mengatakan sesuatu, apa kau sadar kalau kau tidak bisa menyatakan cintamu kepada Pelin dengan cara seperti itu?. Bersyukurlah dia hanya menamparmu, tetapi tidak sampai menembakmu.
Arda : Berbicara sebagai orang lain memang mudah, tetapi coba kau posisikan dirimu di posisiku saat ini kawan. Aku telah kehilangan cintaku dan juga teman baikku dalam satu kali kesempatan saja. Aku ini **** (dari terjemahannya sudah disensor)
Sementara itu Nilufer sedang menangis di kamarnya, lalu tiba2 Metin mengirimkan SMS kepada dia, intinya Metin meminta maaf atas kesalahan yang telah dia perbuat.
Lanjut lagi ke perbincangan Arda dan Omer di Kafe.
Omer : Aku adalah orang terakhir yang dapat kau mintai pendapat tentang hal ini,apa kau tidak mengerti maksudku? Kau pasti paham maksudku kawan.
Arda : Aku mengerti..aku mengerti. Gadis yang kau cintai ada di hadapanmu, dan kau ada di dalam pikirannya. Kita berpikir kalau semuanya telah berjalan begitu saja, tapi tiba2 ternyata kau kembali lagi ke caramu yang lama. Bagaimana kau bisa berbohong kepadaku? Kita sudah mengatakan kalau gadis ini hanyalah korban, tetapi kita tidak bisa memecahkan keras kepalamu, dan selain itu…..Omer, buka matamu, buka matamu. Tidak ada orang yang bisa bersabar selamanya, tidak akan ada lagi orang yang akan menunggumu selama ini kawan, bahkan sebuah batu pun lama-lama juga akan hancur. Sudah jelas sekali kalau gadis itu sangat setia, dan dia sudah sangat sabar sekali. Kau sangat bersalah, karena melakukan hal seperti itu kepada gadis ini kawan. Hei kawan, dengan siapa aku berbicara sekarang?, Apa aku sedang berbicara dengan tembok?
Ketika Arda sedang berbicara dengan Omer, tiba2 Elif datang, Omer kaget melihat kedatangan Elif.
Omer : Apa kau telah meneleponnya? (sambil menunjuk ke arah Elif)
Arda : Siapa? KLIK SELENGKAPNYA DISINI
Omer : Signorina. Apa yang sedang kau lakukan? Apakah yang sedang kau masak itu bisa dimakan?.Semoga
Pelin : Hai kawan, Elif sangat bertalenta, tapi memang kita tidak memiliki pilihan lain.
Elif : Ini adalah makanan terbaik yang pernah aku masak selama hidupku, pasta Italia. Kau akan menjilati jari2mu setelah kau selesai makan.
Omer : Ya Allah, spagheti yang akan kita makan belum matang Pelo”.
Elif : Itu disebut “Al Dente, Spagheti yang akan kita makan namanya Al Dente. Begitu Spagheti itu mulai menyentuh lidahmu, maka kau akan mulai menikmati rasanya.Jika kau terus seperti ini Pelin, maka aku dan Arda akan menikmati memakan spaghetti ini, sementara kalian berdua akan kelaparan.
Omer : Vorrei mangiare spaghetti Signorina, per favore...(Aku ingin segera memakan spaghetti ini Nona).
Elif : Pelafalanmu sungguh buruk.
Omer : Kami sudah lapar.
Elif : Bisakah kau geser sedikit.
Omer : Silahkan, signorina.
Elif : Ibuku sangat menyukai makanan ini, tetapi dia hanya akan memakan 2 suap dan sisanya tidak akan dia makan. Aku biasanya makan beberapa piring, tetapi dia biasanya akan mengatakan kepadaku “Elif, jangan makan terlalu banyak, nanti berat badanmu akan naik”. Dia membiasakan dirinya untuk tidak banyak makan selama bertahun2 hal itu untuk menjaga bentuk tubuhnya. Setiap kali suara kedua orangtuaku bergema, aku merasakan ketakutan, aku takut kalau suatu saat suara itu akan hilang. Apa kau masih ingat suara ayahmu Omer? Bagaimana dia memanggilmu?Bag
Omer : Itu tidak akan bisa kulupakan, suaranya, dan rasa sakitnya.
Lalu tiba2 terdengar suara Arda dan Pelin yang mulai saling berargumen lagi. Arda menanyakan kapan makannya segera dimulai, dan Pelin memarahinya. Mereka juga berargumen tentang posisi meletakan meja dan barang2 lainnya. Kemudian Elif meminta supaya Omer membantu membawakan minuman, karena makanannya harus segera dihidangkan, kalau tidak akan dingin.
Setelah mereka semua berhenti saling berargumen, mereka ber 4 mulai menikmati makanan buatan Elif. Elif melihat reaksi Omer setelah dia mencoba spaghetti buatannya.
Elif : Apa kau menyukainya Komisar?
Omer : Si Bellisima (Ya cantik)
Elif : Kemampuan bahasa italimu terus berkembang, apa rahasianya?
Omer : Seperti yang kau katakan itu rahaia?
Elif : Apakah tidak bisa diceritakan?
Kemudian Metin menemui Tayyar, ketika Metin sedang berbicara dengan Tayyar, tiba2 datang anak buah Tayyar yang datang dan mengabarkan kalau tiket liburan untuk Mert dan Nilufer sudah dipersiapkan. Mendengar hal itu Metin terlihat kesal. Tayyar menanyakan pada Metin tentang berita apa yang dia bawa, apa itu tentang kabar Elif, apakah Metin sudah mendapatkan informasi darinya, Metin pun mengatakan dia belum mendapat informai apapun tentang Elif.
Setelah selesai makan, Elif pun pamit untuk pergi, Omer menawarkan untuk mengantarkannya
Lalu tiba2 HP Omer berdering dan ternyata yang menelpon adalah Pinar, Pinar menanyakan kenapa Omer meneleponnya, Omer menjelaskan kalau dia mengkhawatirkan
Lalu tiba2 ketika mereka bertiga sedang berdiskusi datang Husein, untuk memberikan selamat kepada Arda atas kepindahan rumahnya. Tiba2 Husein bertanya kepada Omer, kenapa dia nampak tidak senang dengan kedatangannya. Kemudian Pelin menceritakan kalau Omer, sudah mendapatkan petunjuk terkait kematian Taner, dia berkeyakinan kalau Taner mati dibunuh. Husein menanyakan siapa yang dia curigai. Omer mengatakan kalau dia mencurigai Tayyar Dundar. Husein mengatakan kalau Omer lebih baik menyerahkan hal itu pada dirinya, atau tidak mereka bisa saling bekerja sama untuk menyelesaikan kasus tersebut.
Lalu Elif yang sedang bekerja di kamarnya tiba2 didatangi oleh Bahar, Bahar mengatakan kalau dia akan tinggal dirumah Elif, menemaninya, sampai saudara2nya pulang. Bahar juga mengatakan kalau tadi siang Omer mendatanginya di kantor.
Kemudian Arda dan Omer sedang berbincang2 di teras rumah Omer. Arda mengatakan kalau sudah beberapa hari ini dia tidak melihat Omer memainkan zipponya, berarti mood Omer pasti sedang baik, dan hal ini pasti karena Elif. Arda mengatakan kalau hal ini jelas sekali dan tidak perlu dibuktikan lagi, karena jika hubungan Omer dengan Elif baik, maka Omer pun akan menjadi baik. Arda menyarankan kepada Omer agar mereka memulai semuanya dari awal lagi, pergi dan raihlah tangan Elif, apalagi yang ditunggu. Lalu Omer mengatakan kalau dia tidak pernah meninggalkan Elif. Omer mengatakan kalau Elif tidak mengetahui tentang hal ini, dan lebih baik saat ini dia tidak mengetahuinya. Arda mengatakan kalau dia lelah melihat semua ini, dia juga menanyakan apa lagi yang terjadi antara Elif dan Omer, kenapa Omer harus mengorbankan cintanya saat ini. Lalu Omer menjelaskan kalau untuk beberapa waktu dia dilarang untuk mendekati Elif. Jika Omer sampai tidak menepati kata2nya, maka hal itu akan memberikan dampak buruk bagi Elif. Lalu Arda semakin penasaran dan menanyakan memangnya apa yang terjadi antara mereka, karena Arda merasa tidak tahu apa2.
Kemudian dari dalam rumah Pelin memanggil Omer, lalu mereka berdua masuk, Pelin memberitahukan kalau Pinar ditemukan di sebuah perahu 2 hari yang lalu, dia mengambang di tengah laut dan hampir meninggal. Semalam Tayyar datang ke rumah sakit dan kemudian menjemput Pinar dari rumah sakit.
Lalu Omer menemui Sami Bey, dia menceritakan kalau Tayyar sudah gila karena dia cemburu dengan kekasihnya, dia membunuh Taner di penjara dan meninggalkan Pinar sampai hampir mati di tengah lautan. Tetapi Sami Bey juga memperingatkan Omer untuk tetap berhati2 dan memastikan itu semua, karena saat ini mereka sedang bermain dengan api dan kalau mereka tidak berhati2 mereka bisa terbakar. Omer mengatakan kalau di penjara Taner pernah menjanjikan akan memberikan nama orang yang ada dibalik semua hal itu kalau dia dibebaskan, dan saat ini pun kecurigaan Omer semakin kuat kepada Tayyar Dundar. Sekali lagi Sami Bey mengingatkan Omer untuk lebih tenang, karena mereka tidak bisa bekerja hanya berdasarkan kemungkinan dan keyakinan saja, Sami Bey juga mengatakan kalau tidak mudah untuk memanggil seorang Tayyar Dundar untuk datang ke kantor polisi. Karena pada zaman seperti di tahun 2014, jika menuduh seseorang tanpa bukti yang cukup dan juga tanpa adanya saksi, maka malah kredibilitas yang akan hilang, bahkan dalam hal ini martabat merekapun akan dipertanyakan. Sami Bey “Aku tidak tahu bagaimana caranya agar aku bisa membuatmu mengerti Omer”. Omer mengatakan kalau dia mengerti apa yang dimaksudkan oleh Sami Bey, karena Tayyar Dundar dikenal sebagai orang yang pintar dan juga panutan dalam masyarakat. Dan sangat jelas sekali kalau Pinar tidak akan mau menjadi saksi untuk melawan dia. Dan selain itu juga tidak ada bukti siapa yang telah membunuh Taner. Ini semua sudah disetting seperti sebuah bunuh diri, dan sialnya semua orang mudah jatuh kedalam jebakan itu.Sami Bey “Omer, mencari sebuah bukti bukan berarti, kita hanya mencari apa yang telah kita lihat. Kita juga perlu mencari bukti yang tidak terlihat, kau akan mencium baunya, dan kau akan menarik korbanmu ke arahmu sedikit demi sedikit. Omer “Itu berarti kau meminta aku untuk menjadi provokator dan memulai psy war dengan Tayyar Dundar.” Sami Bey “Tepat sekali seperti apa yang kumaksud”.
Omer lalu mengatakan kalau dia akan menantang dan juga memprovokasi Tayyar, lalu kemudian dia akan menarik diri sambil menunggu. Pertama2 pasti Tayyar akan terkejut dan bertanya apa yang telah terjadi, karena dia adalah seorang laki2 yang memiliki sebuah system.Kemudian
Lalu di rumah Arda, Pelin masih membantunya untuk mengecat, tetapi mereka masih saja terlibat adu argumen, ketika mereka sedang adu argumen,tiba2 Arda menciumnya. Pelin pun menjadi terkejut.
Keesokan harinya Omer datang menemui Tayyar di pesta yang sedang dia selenggarakan, Di pesta itu juga hadir Fatma dan Hatice. Elif dan Bahar juga datang, dan tidak lupa juga ada Sebnem yang hadir di acara tersebut. Tayyar melihat Omer dan dia menyambut kedatangan Omer, dia menyebut kedatangan Omer sebagai sebuah kejutan besar. Tayyar kemudian menjabat tangan Omer lalu tiba2 Omer mengatakan sesuatu kepada Tayyar “Tayyar Dundar, kau dapat membodohi semua orang, tapi kau tidak bisa membodohiku, aku sangat tahu kalau kau adalah pembunuh berdarah dingin yang selalu berlindung dibalik topengmu.” Kemudian Tayyar menanyaksn apa yang telah Omer katakan, Tuduhan macam apa itu. Omer “ Semua itu bukanlah tuduhan, aku tahu bagaimana kau telah membunuh Taner dan bagaimana kau meninggalkan Pinar yang hampir mati di tengah lautan”. Kemudian Tayyar tersenyum. Omer “Senyum ini, senyum ini, duniamu yang gemerlapan, adegan-adegan yang elegan seperti ini, kau tidak bisa membodohiku dengan hal seperti ini Tayyar, aku akan membuktikan kalau kau adalah penjahat yang kejam, aku sendiri yang akan memakaikan borgol di pergelangan tanganmu, lalu kemudian kau akan mengatakan, kau akan mengatakan bahwa hidupmu telah berakhir di tangan Omer Demir.
Lalu Tayyar pun membalas perkataan yang dilontarkan oleh Omer. Tayyar “Omer Bey apa kau menuduhku telah melakukan pembunuhan?”, Lalu Tayyar menyarankan agar Omer pergi menemui psikiater, karena Tayyar mengatakan kalau Omer tidak bisa berpikir dengan benar setelah mengalami kesedihan yang mendalam karena kematian tunangannya. Omer membalasnya dan mengatakan kalau saat ini yang sedang mereka bicarakan adalah Tayyar, bukan dirinya. Omer mengatakan kalau semuanya bisa dimulai dengan kebohongan tentang Pinar yang dikatakan oleh Tayyar, ketika Omer datang ke rumah Tayyar untuk bertemu dengan Pinar, Tayyar mengatakan kalau mereka sedang bertengkar dan Pinar meninggalkan Tayyar, tapi kenyataannya Pinar berada di tengah laut dan hampir saja diambang kematian, dan itu jelas bukan situasi yang wajar. Omer mengatakan walaupun mereka sedang bertengkar, seharusnya Tayyar melaporkan kejadian itu kepada polisi, menurut Omer, Tayyar tidak melakukan hal itu karena memang Tayyar menginginkan kematian Pinar. Kemudian Tayyar mengatakan kalau pemikiran Omer sangat fantastik dan penuh dengan imajinasi.
Kemudian Omer menantang Tayyar, kalau memang dia tidak bersalah dn tidak terlibat dalam sebuah masalah, Omer mengajak Tayyar untuk pergi ke kantor polisi untuk memberikan keterangannya. Omer mengajak Tayyar untuk sama2 menegakkan keadilan, mengungkap siapa pembunuh Taner dan juga siapa orang yang telah meninggalkan Pinar di tengah lautan sampai dia hampir mati. Tayyar pun beralasan kalau dia sangat sibuk, dan hidupnya hanya ditujukan untuk melayani kegiatan kesehatan dan pendidikan untuk negaranya. Tayyar lebih banyak disibukan untuk membantu anak muda dan dia tidak memiliki waktu untuk menjelaskan dugaan2 bodoh yang dilayangkan kepadanya.
Lalu Elif melihat Omer, Elif pun menghampiri mereka, dia menanyakan apa yang terjadi, tetapi Tayyar hanya mengatakan kalau saat ini sedang ada sesuatu dalam pikiran Omer. Setelah diberikan penjelasan oleh Tayyar lalu Elif pun meninggalkan mereka.
Di lain tempat Arda mencoba mengungkapkan perasaannya kepada Pelin. Pelin yang mendengar hal itu lalu menampar Arda dan pergi meninggalkannya
Kemudian kembali ke acara pesta Tayyar, Tayyar mengatakan kepada Omer kalau dulu dia telah datang ke rumahnya dan duduk di mejanya, dia menggunakan Elif di dalam sebuah permainan, Omer juga telah mencoba untuk membuat dirinya dan juga keluarga Elif percaya dengan apa yang dilakukan Omer, Tayyar juga mengatakan kalau dia telah membuka lebar tangannya dan juga menghormati dia. Tayyar meminta kepada Omer agar dia jangan menemui dirinya lagi, apalagi kalau dia datang hanya untuk menuduh dirinya saja. Tetapi kemudian Omer mengatakan kalau suatu hari nanti mereka pasti akan lebih sering lagi bertemu, kemudian Tayyar meninggalkan Omer.
Hatice melihat kedatangan Omer dan dia memberitahukann
Elif berbicara dengan Bahar, dia berkata kalau dia penasaran kenapa Omer datang ke tempat itu. Bahar kemudian menyuruh Omer untuk mengejarnya, tetapi Elif mengatakan kalau dia lelah mengejar Omer terus menerus.
Lalu di rumah Arda, Pelin yang marah dengan pernyataan cinta dari Arda tergesa2 pergi meninggalkalkan
Pembukaan acara amal dilakukan oleh Tayyar, dia hanya berbicara sedikit ketika memberikan sambutan, lalu dia memanggil salah satu penerima beasiswa dari yayasannya untuk menyampaikan ceritanya, kemudian Tayyar pegi meninggalkan acara, melihat hal itu Elif dan Bahar menjadi curiga. Elif lalu berusaha mendatangi Tayyar.
Malam harinya.....
Malam harinya, Cihan telah
disunat, dan tidur di pembariangan yang diletakkan di tengah halaman rumahnya.
Sementara itu pesta digelar di sekelilingnya.
Omer duduk di samping Cihan.
Orang-orang mulai menghadiahi lembaran uang kertas di dekat Cihan. Hasan
berkomentar kenapa tidak ada yang menghadiahi uang berwarna emas. Omer dan
Melike menyuruh Hasan untuk diam. Melike memarahi Hasan.
Di sisi lain, Ibu Elvan yang
duduk bersama Arda, terus saja memandangi Omer dari kejauhan. Ibu Elvan
mengenang saat anak-anaknya masih kecil. Dia tampak kecewa karena Huseyin tidak
hadir. Arda memberitahu Ibu Elvan kalau Huseyin pasti sedang punya pekerjaan
penting.
Sementara itu, Melike sedang
bergosip dengan para tetangganya.
Melike memberitahu mereka, kalau Omer sudah
melupakan Sibel, dan kini Omer sudah punya pacar baru, seorang gadis kaya, dari
kalangan sosialita. Pernikahan mereka akan digelar sangat mewah. Melike
menyuruh mereka untuk mengumpulkan banyak uang agar bisa membeli baju saat
menghadiri acara pernikahan mereka nanti.
Omer mendengarnya, dan langsung
mengajak Melike bicara berdua. Omer menegur Melike agar tak bicara macam-macam.
Hasan lalu datang dan
memberitahu Omer kalau Elif datang menemuinya. Omer tampak terkejut dan
langsung menemuinya.
Elif menepikan mobilnya di
pinggir jalan, ia lalu melangkah ke arah Omer.
“Elif...!”
“Aku berhenti di depan rumahmu,
tapi kata tetanggamu, kau ada disini.” Ucap Elif.
Omer tampak tegang. Elif lantas
bertanya, “Apa kau tak suka aku datang?”
“Bukan begitu. Tak masalah. Apa
ada sesuatu yang terjadi?”
“Tidak. Cuma saja aku kepikiran
soal...”
“Soal apa?”
“Apa yang terjadi hari ini
(Pertemuan diam-diam pagi tadi). Apa itu idemu?”