Artikel keren lainnya:
http://navya07.blogspot.com
Asli baru saja kembali ke rumah, Elif menawarkannya untuk tidur di
kamarnya saja, tetapi Asli mengatakan kalau dia ingin tidur di kamar
ibunya saja, Elif kemudian mengantarkan Asli ke kamar ibunya.
Kemudian Asli mulai menciumi parfum yang biasa dipakai oleh ibunya,
melihat hal itu Elif menjadi sedih. Lalu Asli mengambil foto pernikahan
orang tua mereka, dia mengatakan kalau dia ingin seperti ibunya yang
penuh cinta dan kasih kepada orang lain, Asli mengatakan kalau ibunya
mirip sekali dengan Elif,tetapi Elif juga mengatakan kalau Asli lebih
mirip seperti ibu mereka. Kemudian Asli meminta Elif duduk disebelahnya,
Asli mengatakan kalau saat ini sedang hamil. Mendengar hal itu wajah
Elif menjadi murung.
Bahar baru saja sampai di rumah Elif, dia
melihat Elif sepertinya banyak masalah, Bahar mengajak Elif untuk
menceritakan semuanya. Tetapi tiba2 HP ELif berdering, ternyata Pelin
menelepon Elif, dia sedang merasa kesal dan ingin berbicara dengan
seseorang, awalnya Elif menolak karena Asli baru saja pulang dari rumah
sakit, tetapi tiba2 Elif mendengar kalau Pelin menangis, hal itu tidak
seperti Pelin yang biasanya Elif kenal, akhirnya Elif pun menjadi iba
dan bersedia untuk bertemu dengan Pelin. Merekapun janjian untuk bertemu
di sebuah kafe. Kemudian Elif mengatakan kepada Bahar kalau dia harus
pergi dulu menemui Pelin, Elif meminta tolong Bahar untuk menjaga Asli.
Bahar bersedia untuk menjaga Asli, dan dia juga mengatakan kalau mereka
bisa berbincang2 setelah Elif pulang nanti.
Di kafe Omer mendapatkan kabar, kalau Tayyar baru saja keluar dari rumah sakit. Lalu tiba2 Arda datang.
Arda : Maaf aku datang terlambat kawan.
Omer : Lupakan hal itu, apa yang telah membuat kau sakit perut sejak pagi tadi kawan? Katakan apa yang telah terjadi?
Arda : Kawan, aku telah menghancurkan semuanya.
Omer : Memangnya apa yang telah kau lakukan kali ini? Katakan saja to the point.
Arda : Aku mencium Pelin dan dia menamparku. Apakah itu sudah cukup
jelas? Apakah itu sudah sangat to the point? Kenapa kau malah tertawa?
Itu tidak sopan. Sudah cukup.
Omer : Baiklah kawan, aku akan
mengatakan sesuatu, apa kau sadar kalau kau tidak bisa menyatakan
cintamu kepada Pelin dengan cara seperti itu?. Bersyukurlah dia hanya
menamparmu, tetapi tidak sampai menembakmu.
Arda : Berbicara
sebagai orang lain memang mudah, tetapi coba kau posisikan dirimu di
posisiku saat ini kawan. Aku telah kehilangan cintaku dan juga teman
baikku dalam satu kali kesempatan saja. Aku ini **** (dari terjemahannya
sudah disensor)
Sementara itu Nilufer sedang menangis di
kamarnya, lalu tiba2 Metin mengirimkan SMS kepada dia, intinya Metin
meminta maaf atas kesalahan yang telah dia perbuat.
Lanjut lagi ke perbincangan Arda dan Omer di Kafe.
Omer : Aku adalah orang terakhir yang dapat kau mintai pendapat
tentang hal ini,apa kau tidak mengerti maksudku? Kau pasti paham
maksudku kawan.
Arda : Aku mengerti..aku mengerti. Gadis yang kau
cintai ada di hadapanmu, dan kau ada di dalam pikirannya. Kita berpikir
kalau semuanya telah berjalan begitu saja, tapi tiba2 ternyata kau
kembali lagi ke caramu yang lama. Bagaimana kau bisa berbohong kepadaku?
Kita sudah mengatakan kalau gadis ini hanyalah korban, tetapi kita
tidak bisa memecahkan keras kepalamu, dan selain itu…..Omer, buka
matamu, buka matamu. Tidak ada orang yang bisa bersabar selamanya, tidak
akan ada lagi orang yang akan menunggumu selama ini kawan, bahkan
sebuah batu pun lama-lama juga akan hancur. Sudah jelas sekali kalau
gadis itu sangat setia, dan dia sudah sangat sabar sekali. Kau sangat
bersalah, karena melakukan hal seperti itu kepada gadis ini kawan. Hei
kawan, dengan siapa aku berbicara sekarang?, Apa aku sedang berbicara
dengan tembok?
Ketika Arda sedang berbicara dengan Omer, tiba2 Elif datang, Omer kaget melihat kedatangan Elif.
Omer : Apa kau telah meneleponnya? (sambil menunjuk ke arah Elif)
Setelah memberikan masukan kepada Arda perihal kisah cintanya dengan
Pelin, Omer masuk kedalam rumah dan menghampiri Elif dan Pelin yang
sedang memasak.
Omer : Signorina. Apa yang sedang kau lakukan? Apakah yang sedang kau masak itu bisa dimakan?.Semoga
Allah memberkati kita semua.
Pelin : Hai kawan, Elif sangat bertalenta, tapi memang kita tidak memiliki pilihan lain.
Elif : Ini adalah makanan terbaik yang pernah aku masak selama hidupku,
pasta Italia. Kau akan menjilati jari2mu setelah kau selesai makan.
Omer : Ya Allah, spagheti yang akan kita makan belum matang Pelo”.
Elif : Itu disebut “Al Dente, Spagheti yang akan kita makan namanya Al
Dente. Begitu Spagheti itu mulai menyentuh lidahmu, maka kau akan mulai
menikmati rasanya.Jika kau terus seperti ini Pelin, maka aku dan Arda
akan menikmati memakan spaghetti ini, sementara kalian berdua akan
kelaparan.
Omer : Vorrei mangiare spaghetti Signorina, per favore...(Aku ingin segera memakan spaghetti ini Nona).
Elif : Pelafalanmu sungguh buruk.
Omer : Kami sudah lapar.
Elif : Bisakah kau geser sedikit.
Omer : Silahkan, signorina.
Elif : Ibuku sangat menyukai makanan ini, tetapi dia hanya akan memakan
2 suap dan sisanya tidak akan dia makan. Aku biasanya makan beberapa
piring, tetapi dia biasanya akan mengatakan kepadaku “Elif, jangan makan
terlalu banyak, nanti berat badanmu akan naik”. Dia membiasakan dirinya
untuk tidak banyak makan selama bertahun2 hal itu untuk menjaga bentuk
tubuhnya. Setiap kali suara kedua orangtuaku bergema, aku merasakan
ketakutan, aku takut kalau suatu saat suara itu akan hilang. Apa kau
masih ingat suara ayahmu Omer? Bagaimana dia memanggilmu?Bag
aimana wajahnya?
Omer : Itu tidak akan bisa kulupakan, suaranya, dan rasa sakitnya.
Lalu tiba2 terdengar suara Arda dan Pelin yang mulai saling berargumen
lagi. Arda menanyakan kapan makannya segera dimulai, dan Pelin
memarahinya. Mereka juga berargumen tentang posisi meletakan meja dan
barang2 lainnya. Kemudian Elif meminta supaya Omer membantu membawakan
minuman, karena makanannya harus segera dihidangkan, kalau tidak akan
dingin.
Setelah mereka semua berhenti saling berargumen, mereka
ber 4 mulai menikmati makanan buatan Elif. Elif melihat reaksi Omer
setelah dia mencoba spaghetti buatannya.
Elif : Apa kau menyukainya Komisar?
Omer : Si Bellisima (Ya cantik)
Elif : Kemampuan bahasa italimu terus berkembang, apa rahasianya?
Omer : Seperti yang kau katakan itu rahaia?
Elif : Apakah tidak bisa diceritakan?
Kemudian Metin menemui Tayyar, ketika Metin sedang berbicara dengan
Tayyar, tiba2 datang anak buah Tayyar yang datang dan mengabarkan kalau
tiket liburan untuk Mert dan Nilufer sudah dipersiapkan. Mendengar hal
itu Metin terlihat kesal. Tayyar menanyakan pada Metin tentang berita
apa yang dia bawa, apa itu tentang kabar Elif, apakah Metin sudah
mendapatkan informasi darinya, Metin pun mengatakan dia belum mendapat
informai apapun tentang Elif.
Setelah selesai makan, Elif pun pamit untuk pergi, Omer menawarkan untuk mengantarkannya
tetapi Elif menolaknya dan mengatakan kalau dia membawa mobil. Lalu
Arda mengatakan terima kasih karena dia sudah banyak ditolong oleh Elif.
Lalu tiba2 HP Omer berdering dan ternyata yang menelpon adalah Pinar,
Pinar menanyakan kenapa Omer meneleponnya, Omer menjelaskan kalau dia
mengkhawatirkan
Pinar, Karen
begitu Taner meninggal tiba2 Pinar juga menghilang. Pinar mengatakan
kalau dia baik2 saja dan sekarang dia juga sudah berbaikan lagi dengan
Tayyar, dia sudah menyadari kesalahannya. Ternyata ketika Pinar
berbicara ditelepon dengan Omer, semuanya sudah disetting oleh Tayyar.
Tayyar yang merencanakan hal itu. Tetapi di lain tempat, Omer tidak
percaya begitu saja dengan yang dikatakan Pinar. Dia yakin kalau Pinar
sudah berbohong, dan Omer juga yakin ketika Pinar mengatakan hal
tersebut pasti ada Tayyar di sekitar dia. Akhirnya Omer meminta kepada
Arda dan Pelin untuk mencari tahu kemanakah Pinar, selama dia beberapa
hari menghilang.
Lalu tiba2 ketika mereka bertiga sedang
berdiskusi datang Husein, untuk memberikan selamat kepada Arda atas
kepindahan rumahnya. Tiba2 Husein bertanya kepada Omer, kenapa dia
nampak tidak senang dengan kedatangannya. Kemudian Pelin menceritakan
kalau Omer, sudah mendapatkan petunjuk terkait kematian Taner, dia
berkeyakinan kalau Taner mati dibunuh. Husein menanyakan siapa yang dia
curigai. Omer mengatakan kalau dia mencurigai Tayyar Dundar. Husein
mengatakan kalau Omer lebih baik menyerahkan hal itu pada dirinya, atau
tidak mereka bisa saling bekerja sama untuk menyelesaikan kasus
tersebut.
Lalu Elif yang sedang bekerja di kamarnya tiba2
didatangi oleh Bahar, Bahar mengatakan kalau dia akan tinggal dirumah
Elif, menemaninya, sampai saudara2nya pulang. Bahar juga mengatakan
kalau tadi siang Omer mendatanginya di kantor.
Kemudian Arda dan
Omer sedang berbincang2 di teras rumah Omer. Arda mengatakan kalau
sudah beberapa hari ini dia tidak melihat Omer memainkan zipponya,
berarti mood Omer pasti sedang baik, dan hal ini pasti karena Elif. Arda
mengatakan kalau hal ini jelas sekali dan tidak perlu dibuktikan lagi,
karena jika hubungan Omer dengan Elif baik, maka Omer pun akan menjadi
baik. Arda menyarankan kepada Omer agar mereka memulai semuanya dari
awal lagi, pergi dan raihlah tangan Elif, apalagi yang ditunggu. Lalu
Omer mengatakan kalau dia tidak pernah meninggalkan Elif. Omer
mengatakan kalau Elif tidak mengetahui tentang hal ini, dan lebih baik
saat ini dia tidak mengetahuinya. Arda mengatakan kalau dia lelah
melihat semua ini, dia juga menanyakan apa lagi yang terjadi antara Elif
dan Omer, kenapa Omer harus mengorbankan cintanya saat ini. Lalu Omer
menjelaskan kalau untuk beberapa waktu dia dilarang untuk mendekati
Elif. Jika Omer sampai tidak menepati kata2nya, maka hal itu akan
memberikan dampak buruk bagi Elif. Lalu Arda semakin penasaran dan
menanyakan memangnya apa yang terjadi antara mereka, karena Arda merasa
tidak tahu apa2.
Kemudian dari dalam rumah Pelin memanggil Omer,
lalu mereka berdua masuk, Pelin memberitahukan kalau Pinar ditemukan di
sebuah perahu 2 hari yang lalu, dia mengambang di tengah laut dan hampir
meninggal. Semalam Tayyar datang ke rumah sakit dan kemudian menjemput
Pinar dari rumah sakit.
Lalu Omer menemui Sami Bey, dia
menceritakan kalau Tayyar sudah gila karena dia cemburu dengan
kekasihnya, dia membunuh Taner di penjara dan meninggalkan Pinar sampai
hampir mati di tengah lautan. Tetapi Sami Bey juga memperingatkan Omer
untuk tetap berhati2 dan memastikan itu semua, karena saat ini mereka
sedang bermain dengan api dan kalau mereka tidak berhati2 mereka bisa
terbakar. Omer mengatakan kalau di penjara Taner pernah menjanjikan akan
memberikan nama orang yang ada dibalik semua hal itu kalau dia
dibebaskan, dan saat ini pun kecurigaan Omer semakin kuat kepada Tayyar
Dundar. Sekali lagi Sami Bey mengingatkan Omer untuk lebih tenang,
karena mereka tidak bisa bekerja hanya berdasarkan kemungkinan dan
keyakinan saja, Sami Bey juga mengatakan kalau tidak mudah untuk
memanggil seorang Tayyar Dundar untuk datang ke kantor polisi. Karena
pada zaman seperti di tahun 2014, jika menuduh seseorang tanpa bukti
yang cukup dan juga tanpa adanya saksi, maka malah kredibilitas yang
akan hilang, bahkan dalam hal ini martabat merekapun akan dipertanyakan.
Sami Bey “Aku tidak tahu bagaimana caranya agar aku bisa membuatmu
mengerti Omer”. Omer mengatakan kalau dia mengerti apa yang dimaksudkan
oleh Sami Bey, karena Tayyar Dundar dikenal sebagai orang yang pintar
dan juga panutan dalam masyarakat. Dan sangat jelas sekali kalau Pinar
tidak akan mau menjadi saksi untuk melawan dia. Dan selain itu juga
tidak ada bukti siapa yang telah membunuh Taner. Ini semua sudah
disetting seperti sebuah bunuh diri, dan sialnya semua orang mudah jatuh
kedalam jebakan itu.Sami Bey “Omer, mencari sebuah bukti bukan berarti,
kita hanya mencari apa yang telah kita lihat. Kita juga perlu mencari
bukti yang tidak terlihat, kau akan mencium baunya, dan kau akan menarik
korbanmu ke arahmu sedikit demi sedikit. Omer “Itu berarti kau meminta
aku untuk menjadi provokator dan memulai psy war dengan Tayyar Dundar.”
Sami Bey “Tepat sekali seperti apa yang kumaksud”.
Omer
lalu mengatakan kalau dia akan menantang dan juga memprovokasi Tayyar,
lalu kemudian dia akan menarik diri sambil menunggu. Pertama2 pasti
Tayyar akan terkejut dan bertanya apa yang telah terjadi, karena dia
adalah seorang laki2 yang memiliki sebuah system.Kemudian
dia akan mencoba menyingkirkan Omer, tapi kemudian dia akan membuat
kesalahan. Sami Bey “Ada sebuah kebenaran yang tidak terbantahkan,
ketika suatu sistem yang telah dibangun oleh seseorang bisa dipecahkan,
berarti orang tersebut telah melakukan kesalahan. Dia akan mendatangimu,
selangkah demi selangkah, dan kemudian kita akan bisa mendapatkan dia,
Yaa aku tidak tahu kalau yang aku jelaskan ini sudah benar.”. Omer
“Bagus sekali.”
Lalu di rumah Arda, Pelin masih membantunya untuk
mengecat, tetapi mereka masih saja terlibat adu argumen, ketika mereka
sedang adu argumen,tiba2 Arda menciumnya. Pelin pun menjadi terkejut.
Keesokan harinya Omer datang menemui Tayyar di pesta yang sedang dia
selenggarakan, Di pesta itu juga hadir Fatma dan Hatice. Elif dan Bahar
juga datang, dan tidak lupa juga ada Sebnem yang hadir di acara
tersebut. Tayyar melihat Omer dan dia menyambut kedatangan Omer, dia
menyebut kedatangan Omer sebagai sebuah kejutan besar. Tayyar kemudian
menjabat tangan Omer lalu tiba2 Omer mengatakan sesuatu kepada Tayyar
“Tayyar Dundar, kau dapat membodohi semua orang, tapi kau tidak bisa
membodohiku, aku sangat tahu kalau kau adalah pembunuh berdarah dingin
yang selalu berlindung dibalik topengmu.” Kemudian Tayyar menanyaksn apa
yang telah Omer katakan, Tuduhan macam apa itu. Omer “ Semua itu
bukanlah tuduhan, aku tahu bagaimana kau telah membunuh Taner dan
bagaimana kau meninggalkan Pinar yang hampir mati di tengah lautan”.
Kemudian Tayyar tersenyum. Omer “Senyum ini, senyum ini, duniamu yang
gemerlapan, adegan-adegan yang elegan seperti ini, kau tidak bisa
membodohiku dengan hal seperti ini Tayyar, aku akan membuktikan kalau
kau adalah penjahat yang kejam, aku sendiri yang akan memakaikan borgol
di pergelangan tanganmu, lalu kemudian kau akan mengatakan, kau akan
mengatakan bahwa hidupmu telah berakhir di tangan Omer Demir.
Lalu Tayyar pun membalas perkataan yang dilontarkan oleh Omer. Tayyar
“Omer Bey apa kau menuduhku telah melakukan pembunuhan?”, Lalu Tayyar
menyarankan agar Omer pergi menemui psikiater, karena Tayyar mengatakan
kalau Omer tidak bisa berpikir dengan benar setelah mengalami kesedihan
yang mendalam karena kematian tunangannya. Omer membalasnya dan
mengatakan kalau saat ini yang sedang mereka bicarakan adalah Tayyar,
bukan dirinya. Omer mengatakan kalau semuanya bisa dimulai dengan
kebohongan tentang Pinar yang dikatakan oleh Tayyar, ketika Omer datang
ke rumah Tayyar untuk bertemu dengan Pinar, Tayyar mengatakan kalau
mereka sedang bertengkar dan Pinar meninggalkan Tayyar, tapi
kenyataannya Pinar berada di tengah laut dan hampir saja diambang
kematian, dan itu jelas bukan situasi yang wajar. Omer mengatakan
walaupun mereka sedang bertengkar, seharusnya Tayyar melaporkan kejadian
itu kepada polisi, menurut Omer, Tayyar tidak melakukan hal itu karena
memang Tayyar menginginkan kematian Pinar. Kemudian Tayyar mengatakan
kalau pemikiran Omer sangat fantastik dan penuh dengan imajinasi.
Kemudian Omer menantang Tayyar, kalau memang dia tidak bersalah dn
tidak terlibat dalam sebuah masalah, Omer mengajak Tayyar untuk pergi ke
kantor polisi untuk memberikan keterangannya. Omer mengajak Tayyar
untuk sama2 menegakkan keadilan, mengungkap siapa pembunuh Taner dan
juga siapa orang yang telah meninggalkan Pinar di tengah lautan sampai
dia hampir mati. Tayyar pun beralasan kalau dia sangat sibuk, dan
hidupnya hanya ditujukan untuk melayani kegiatan kesehatan dan
pendidikan untuk negaranya. Tayyar lebih banyak disibukan untuk membantu
anak muda dan dia tidak memiliki waktu untuk menjelaskan dugaan2 bodoh
yang dilayangkan kepadanya.
Lalu Elif melihat Omer, Elif pun
menghampiri mereka, dia menanyakan apa yang terjadi, tetapi Tayyar hanya
mengatakan kalau saat ini sedang ada sesuatu dalam pikiran Omer.
Setelah diberikan penjelasan oleh Tayyar lalu Elif pun meninggalkan
mereka.
Di lain tempat Arda mencoba mengungkapkan
perasaannya kepada Pelin. Pelin yang mendengar hal itu lalu menampar
Arda dan pergi meninggalkannya
. Arda pun terkejut setelah ditampar oleh Pelin.
Kemudian kembali ke acara pesta Tayyar, Tayyar mengatakan kepada Omer
kalau dulu dia telah datang ke rumahnya dan duduk di mejanya, dia
menggunakan Elif di dalam sebuah permainan, Omer juga telah mencoba
untuk membuat dirinya dan juga keluarga Elif percaya dengan apa yang
dilakukan Omer, Tayyar juga mengatakan kalau dia telah membuka lebar
tangannya dan juga menghormati dia. Tayyar meminta kepada Omer agar dia
jangan menemui dirinya lagi, apalagi kalau dia datang hanya untuk
menuduh dirinya saja. Tetapi kemudian Omer mengatakan kalau suatu hari
nanti mereka pasti akan lebih sering lagi bertemu, kemudian Tayyar
meninggalkan Omer.
Hatice melihat kedatangan Omer dan dia memberitahukann
ya
kepada Ibu Fatma. Ibu Fatma lalu mengatakan kalau mereka harus
bersembunyi, atau kalau tidak Omer akan banyak bertanya kepada mereka.
Elif berbicara dengan Bahar, dia berkata kalau dia penasaran kenapa
Omer datang ke tempat itu. Bahar kemudian menyuruh Omer untuk
mengejarnya, tetapi Elif mengatakan kalau dia lelah mengejar Omer terus
menerus.
Lalu di rumah Arda, Pelin yang marah dengan pernyataan cinta dari Arda tergesa2 pergi meninggalkalkan
rumah Arda. Arda mencoba untuk terus memberikan penjelasan, tetapi Pelin pergi begitu saja sambil mengendarai mobilnya.
Pembukaan acara amal dilakukan oleh Tayyar, dia hanya berbicara sedikit
ketika memberikan sambutan, lalu dia memanggil salah satu penerima
beasiswa dari yayasannya untuk menyampaikan ceritanya, kemudian Tayyar
pegi meninggalkan acara, melihat hal itu Elif dan Bahar menjadi curiga.
Elif lalu berusaha mendatangi Tayyar.
Malam harinya.....
Malam harinya, Cihan telah
disunat, dan tidur di pembariangan yang diletakkan di tengah halaman rumahnya.
Sementara itu pesta digelar di sekelilingnya.
Omer duduk di samping Cihan.
Orang-orang mulai menghadiahi lembaran uang kertas di dekat Cihan. Hasan
berkomentar kenapa tidak ada yang menghadiahi uang berwarna emas. Omer dan
Melike menyuruh Hasan untuk diam. Melike memarahi Hasan.
Di sisi lain, Ibu Elvan yang
duduk bersama Arda, terus saja memandangi Omer dari kejauhan. Ibu Elvan
mengenang saat anak-anaknya masih kecil. Dia tampak kecewa karena Huseyin tidak
hadir. Arda memberitahu Ibu Elvan kalau Huseyin pasti sedang punya pekerjaan
penting.
Sementara itu, Melike sedang
bergosip dengan para tetangganya.
Melike memberitahu mereka, kalau Omer sudah
melupakan Sibel, dan kini Omer sudah punya pacar baru, seorang gadis kaya, dari
kalangan sosialita. Pernikahan mereka akan digelar sangat mewah. Melike
menyuruh mereka untuk mengumpulkan banyak uang agar bisa membeli baju saat
menghadiri acara pernikahan mereka nanti.
Omer mendengarnya, dan langsung
mengajak Melike bicara berdua. Omer menegur Melike agar tak bicara macam-macam.
Hasan lalu datang dan
memberitahu Omer kalau Elif datang menemuinya. Omer tampak terkejut dan
langsung menemuinya.
Elif menepikan mobilnya di
pinggir jalan, ia lalu melangkah ke arah Omer.
“Elif...!”
“Aku berhenti di depan rumahmu,
tapi kata tetanggamu, kau ada disini.” Ucap Elif.
Omer tampak tegang. Elif lantas
bertanya, “Apa kau tak suka aku datang?”
“Bukan begitu. Tak masalah. Apa
ada sesuatu yang terjadi?”
“Tidak. Cuma saja aku kepikiran
soal...”
“Soal apa?”
“Apa yang terjadi hari ini
(Pertemuan diam-diam pagi tadi). Apa itu idemu?”
BACA JUGA
BACA JUGA SINOPSIS LAINNYA