Sinopsis Beintehaa Episode 32
By : #RS
Zain dan Usman sedang berjalan alan di pantai, Zain mengatakan “aku seharusnya tidak melakukan apa yang aku lakukan, aku meminta maaf untuk itu, Usman mengatakan “bagus kalau kau menyadari kesalahan mu, masalah yang sacral adalah menghina pernikahan mu dan menghina Aaliya, kau harus meminta maaf pada Aaliya, Zain mengatakan “aku tidak senang dengan pernikahan ini, Usman mengatakan “aku mengirim mu ke sekolah asrama untuk membuat mu menjadi lebih baik, kau awalnya tidak senang, tapi ketika kau selesai sekolah dan pulang kau merasa sangat senang, Zain mengatakan “keputusan ayah benar, Usman mengatakan “setelah itu aku melakukan kesalahan dengan mengirimkan mu ke London, Zain mengatakan “London adalah periode indah hidup ku, Usman bertanya “apakah kau berpikir tentang keputusan ku untuk mengirim mu ke London benar?, Zain mengatakan “Ya, ayah selalu mengambil keputusan yang tepat untuk ku, Usman mengatakan “jika itu terjadi, maka mengapa kau tidak menerima keputusan atas pernikahan ini?, Aaliya adalah gadis yang baik, dia dibesarkan dengan sangat baik oleh Ghulam dan Shabana, kau harus memberikan hubungan ini satu kesempatan lagi dan memulainya dari awal, aku yakin kau tidak akan kecewa, Zain mengatakan “kita lihat saja nanti, kami telah diberikan 1 bulan untuk bersama, Aaliya dan aku akan lari dalam waktu 1 bulan, dia tidak bisa menjadi yang terbaik untuk ku dan aku akan membuktikannya,
Zain dan Usman sampai dirumah, Aaliya bertemu dengan mereka, Zain pergi begitu melihat Aaliya, Aaliya berkata pada Usman “aku tahu paman sangat khawatir tentang ku, paman tidak perlu khawatir,aku tidak akan merusak kepercayaan orang tua ku dan tidak akan membiarkan kepala mereka turun kapan saja, ini janji ku, Usman senang mendengarnya,
Di Bhopal, Shabana bertanya ditelepon tentang harga tiket untuk satu orang, dia memesannya, tiba tiba Aayath datang dan mengatakan “ibu tidak membiarkan ku untuk bicara dengan kakak, Shabana meminta dia untuk membawa atachi, Aayath bertanya “ke mana ibu akan pergi, Shabana mengatakan “lakukan apa yang aku katakan, lalu Aayat pergi
Usman dan Chandbibi datang ke kamar Zain, Usman mengatakan “menurut adat Bhopal, pasangan suami istri harus makan di piring yang sama setelah menikah, suami makan makanan yang sama dan jumlah yang sama untuk mengembangkan cinta di antara mereka, tak lama Aaliya datang dengan membawa makanan, Usman meminta mereka untuk makan makanan tersebut, Aaliya makan ayam, Zain mengambil mentimun, Usman menghentikan Zain dan mengatakan “kau harus memakan ayah, mereka makan makanan yang sama, Zain sangat marah, Aaliya memakan cabai, Zain mengatakan “ayah, aku tidak suka cabai dari masa kanak-kanak, Usman mengatakan “kau harus memakannya, lalu dia memakan itu, Zain merasa kepedasan, Usman tertawa melihatnya, kemudian Usman meminta Chandibi untuk membawa teh untuknya dan Surayya, lalu dia pergi, Zain mencoba untuk makan makanan yang manis, melihat itu Aaliya memanggil Usman, kemudian Aaliya kembali menantang Zain untuk makan cabai, Zain kembali memakan cabe secara terpaksa, Aaliya tersenyum melihatnya, Zain bertanya “apa jenis rencana mu kali ini, Aaliya mengatakan “aku membuat ini dengan cara berbohong pada paman, kau membuat ku selalu menangis, hari ini giliran mu, sekarang skor kita sama, Zain mengatakan “kali ini aku akan memberimu pelajaran, lalu Zain pergi, Aaliya juga tidak bisa menahan panasnya cabai, dia mulai meminum air,
Tiba tiba Zain mendapat telepon dari Shabana, Shabana bertanya “Zain, apakah kau ingin menceraikan Aaliya, Zain terkejut mendengarnya, Shabana mengatakan “paman Ghulam tidak mengetahui hal ini, tapi aku tidak bisa tetap menjaga rahasia anak-anaknya dengan baik, jika itu terjadi, maka aku akan datang ke mumbai besok dan membawa Aaliya kembali, apakah semua ini benar?, Zain mengatakan “Aaliya telah menghancurkan hidupku, aku ingin menjalani hidup ku dengan cara ku dan aku tidak suka siapa pun untuk mengganggu ku, tidak ada yang menghentikan ku, tapi dia berusaha untuk memerintah ku, sebelumnya aku bebas melakukan apa saja, sekarang aku dibatasi, Shabana bertanya “apakah ini alasan mu untuk menceraikan Aaliya, Zain mengatakan “bibi tidak perlu khawatir, aku tidak akan meninggalkan putrinya dengan begitu mudah, aku telah menikahinya dan aku akan membiarkan dia tahu siapa Zain Abdullah, Shabana bertanya “apakah kau tidak akan meninggalkan dia, apakah yang dikatakan Surayya itu salah?, Zain mengatakan “ibu hanya salahpaham, bibi tidak perlu khawatir, aku akan menyampaikan Salaam bibi pada ayah dan memintanya untuk menelpon bibi, Shabana merasa lega sekarang,
Zain pergi ke kamar Surayya, Zain bertanya “mengapa ibu memberitahu bibi Shabana tentang perceraian ku, Surayya mengatakan “pada akhirnya, dia hanya mencoba untuk membuat drama, kau terjebak oleh ayahmu dan sekarang dia menjebak mu, aku tidak akan membiarkan ini terjadi, Zain mengatakan “ini adalah masalah ku, biarkan aku yang menanganinya, tiba tiba Pembantu datang dan mengatakan Usman ingin bertemu Zain, lalu Zain pergi,
Zain masuk ke kamarnya, dia melihat Aaliya dan melempar cokelat pada Aaliya dan mengatakan “makan ini untuk mempermanis lidah mu, Aaliya melempar cokelat itu kembali pada Zain dan mengatakan “aku tidak memburuhkannya,
Precap : Zain dan teman-temannya datang untuk menonton pertandingan sepak bola di kamarnya, Teman-temannya bertanya “apakah Aaliya tidak akan keberata, Zain mengatakan “ini adalah kamar ku, tidak ada yang memiliki hak atas itu, dia melihat Aaliya sudah duduk di dalam kamarnya,