#Sinopsis #Fatmagul #Antv #Episode_77 #TayangSelasa_31 Mei2016 Oleh : Dewi Widayanti
Di penjara... Kerim, Fatmagul dan Kadir masih berbicara... Kadir berkata kepada Kerim jika saat ini Omer masih di Ildir.. Untuk mendapatkan bukti2 yang membuktikan Kerim tidak bersalah... Bertanya dan berbicara kepada orang2 disana kemungkinan siapa saja yang bisa di curigai...
"Bagaimana dengan Yasaran..?" kata Kerim.. Kadir memastikan jika malam itu Yasaran sudah kembali ke Istanbul.. Kemudian Fatmagul menceritakan tentang pria yang di curigai Rahmi.. Pria itu juga ada di pengadilan.. Kerim berfikir jika itu pasti orang suruhan Mustafa... Kerim meminta agar Fatmagul menjauh dari pria itu...
"Mengubah pernyataan di persidangan hanyalah triknya saja.. Dia tidak menyesali apa pun.. Ia Yakin demi mereka kalau dia tidak ingin membantumu.. Ada sesuatu yang jahat di pikirannya.. Jelas dia sedang merencanakan sesuatu.. Jangan percaya kepadanya..." kata Kerim...
Fatmagul memastikan jika itu tidak akan pernah terjadi.. "Doanya di kabulkan.. Dia sangat senang ketika melihatku di bawa ke sini.. Aku akan menunjukkan kepadanya.. Jika aku bisa keluar dari tempat ini.. Dia akan menyesal, karena berani mendekatimu dan menawarkan bantuan..." kata Kerim...
Fatmagul berkata jika Mustafa tidak akan bisa dekat dengannya.. Jangan khawatir.. Kadir berkata jika mereka tetap akan mencari pria yang di maksudkan oleh Fatmagul tadi...
Kerim berkata tentang laporan kesehatan yang merugikannya.. "Abi.. Apakah ada harapan..?" kata Kerim... "Selalu ada Harapan..." kata Fatmagul dengan penuh keyakinan.. Kerim terpana ketika mendengar kata2 itu keluar dari Mulut Fatmagul... Kemudian penjaga berkata jika Waktu sudah habis...
Sudah waktunya untuk Kerim dan Fatmagul berpisah... Tapi mereka terlihat enggan untuk berpisah..
"Tapi kami baru saja sampai.." kata Fatmagul yang protes kepada penjaga... "Pertemuan selesai.." kata Penjaga... "Secepat ini..?? Tapi kami menunggu sangat lama untuk bertemu.." kata Fatmagul... "Ini sudah peraturan.." kata Penjaga..
Fatmagul terlihat seperti hendak menangis.. Fatmagul berkata Jika Meryem abla sangat mencintainya dan Kerim tidak perlu khawatir dengan mereka.. Aku membawakanmu pakaian ganti, juga ada makanan.. Kakak ipar membuatkan kue untuk mu..." kata Fatmagul...
Kadir berkata jika Fatmagul menanam bunga untuknya... "Sungguh..." kata Kerim dengan senyum sumringah.. Fatmagul mengangguk...
"Aku menulis Surat untukmu.." kata Fatmagul... "Aku juga.." kata Kerim.. Mereka bertukar Surat dengan sembunyi2.. Kemudian Kerim menyentuh tangan Fatmagul... Penjaga langsung memperingatkan jika tidak boleh bersentuhan... Dengan perlahan Kerim melepaskan tangan Fatmagul...
"Kau tahu.. Hari ini akan segara berlalu.. Jaga dirimu.. Jangan khawatirkan aku.. Jangan lupa belajar.. Dan tulislah Surat untukku.. Apapun yang terjadi.. Tulis apa saja untuk mengingatkanku akan suaramu di telingaku.. Ini akan membuat ku lebih Mudag menjalani kehidupan di sini.. Tulislah sesuatu untukku, Oke..." kata Kerim... "Baiklah..." kata Fatmagul sambil mengangguk dan menahan tangisnya...
Penjaga kembali memperingatkan Kerim.. Kadir berkata jika Fatmagul nanti bisa datang lagi... "Sampaikan salamku untuk ablaku dan Rahmi abi.. Juga cium Murat Untukku.." kata Kerim... Fatmagul mengangguk... "Aku menunggu kabar baik darimu abi..." kata Kerim kepada Kadir.. Kemudian ia berjalan pergi menuju ke pintu... Fatmagul menangis.. Saat hendaj keluar.. Kerim berbalik lagi dan memanggil nama "Fatmagul... Selamat tinggal..."
"Selamat tinggal..." kata Fatmagul... Kerim sudah keluar...
Fatmagul terduduk dan menangis tersedu sedu.. Dan Tangisannya semakin keras... Kerim berjalan menuju ke selnya lagi...
Fatmagul masih menangis dan tertunduk di meja.. Kadir mendekati nya.. "Ini tidak adil, ini tidak adil.. Mereka menghukumnya untuk kejahatan orang lain.. Ini tidak adil.." kata Fatmagul.. "Baiklah.. Jangan menangis.. Ayo kita keluar dari sini.." kata Kadir.. Kemudian Fatmagul mengusap airmatanya dan berjalan mengikuti Kadir...
Kerim hendak mengambil barang2 pemberian Fatmagul dan memberikan tanda tangan dulu.. Ketika bertanda tangan ia melihat bunga itu dan tersenyum.. Petugas menyerahkan bunga itu Kepada Kerim.. Kerim langsung mengambilnya dan mencium bunga itu.. Lalu petugas juga memberikan tas tas untuk Kerim.. Kemudian Kerim kembali ke selnya dengan penuh suka cita...
Kadir dan Fatmagul juga sudah keluar dari penjara dan berjalan.. Fatmagul membuka tas dan mengambil surat dari Kerim tadi.. Ia sudah tidak sabar untuk membacanya...
Kerim masuk lagi ke dalam Sel.... Teman2 Selnya ikut senang melihat Kerim tersenyum.. Kemudian Kerim memberikan tas yang berisi makanan kepada temannya.. Ia duduk di tempat tidur dan hanya peduli dengan bunga itu.. Sedangkan teman2nya berpesta karena mendapat banyak makanan dari Istrinya Kerim.. Mereka menyebut Fatmagul sebagai Yenge... Kemudian Kerim ingat dengan Surat dari Fatmagul.. Ia mengambi dari sakunya dan tersenyum senang..
Fatmagul dan Kadir naik ke dalam taksi... Kemudian Fatmagul langsung membuka tasnya dan mengambil Surat daru Kerim.. Ia sudah tidak sabar untuk membacanya.. Ia memegangi Surat itu...
Kemudian ia pun membuka dan membaca Surat dari suaminya...
"Hanya satu dan satu satunya Cintaku.. Aku berada di balik jeruji besi.. Jauh dari orang yang paling aku cintai.. Jauh dari orang orang yang aku sayangi.. Mereka ingin menghukumku untuk kejahatan yang tidak aku lakukan.. Tapi tidak ada yang menyakitkan sebanyak kerinduanku kepadamu.. Bukan tempat ini, tapi meninggalkanmu sendiri itulah yang tak tertahankan.. Kau sangat kuat Fatmagul.. Kau berdiri tegak melawan siapa pun yang mengambil keuntungan dari situasi ini.. Kau tidak pernah menyerah kepada siapa pun sampai sekarang.. Dan aku yakin kau tidak akan pernah menyerah.. Bersama kita akan mengatasi ini semua.. Hal ini pun akan segara berlalu... Hal yang menghiburku adalah mengetahui bahwa kau menungguku... Aku mencintaimu, Aku mencintaimu, Aku sangat mencintaimu..." Isi Surat Kerim untuk Fatmagul...
Fatmagul menangis membaca surat dari Kerim... Ia mengusap air matanya yang tidak berhenti menetes...
Di dalam Selnya.. Kerim juga membuka Surat dari Fatmagul... Ia terkejut melihat ada bunga hasil Rajutan Fatmagul... Kerim melihat bunga rajutan itu... Flashback ketika Fatmagul menulis Surat ia juga memasukkan Bunga rajutan itu ke dalam Amplop...
"Aku membuat hiasan bunga ini dengan penuh kesabaran.. Kau menemukannya dan kau menyimpannya.. Hiasan ini adalah simbol kesabaranmu juga.. Ini harus menjadi milikmu sekali lagi.. Dan ini akan memberimu kekuatan untuk bersabar... Aku juga menanam bunga dengan tanganku sendiri.. Aku merawatnya dan memberinya air.. Tanahnya di ambil dari kebun kita di rumah Goksu... Masih ada beberapa tanamam yang berada di balik batu dan mencoba tumbuh untuk mendapatkan sinar matahari.. Dan berharap mereka akan tumbuh akar dan bunga ini adalah kenang kenangan kita..." Isi surat Fatmagul...
Kerim tersenyum membaca Surat dari Fatmagul... Ia kembali melihat bunga rajutan itu dan melihat nama Fatmagul yang ada bekas tetesan air mata Fatmagul... Seorang Napi bernama Bilal kalau tidak salah.. Ia selalu memperhatikan Kerim...
Kemudian Kerim melihat tanaman bunga itu.. Lalu ia meletakkannya di meja dekat jendela.. Teman2 satu Sel Kerim yang sedang menikmati makanan pun di buat heran dengan tingkah Kerim... Kemudian Kerim mengambil air dan menyiram bunga itu.. Seorang napi bertanya apakah Kerim tau nama bunga itu.. Kerim menjawab tidak tau.. Lalu napi itu memberi tahu Kerim.. Kerim tersenyum....
Di dalam taksi... Fatmagul kembali membuka surat dari Kerim dan membacanya lagi.. Kadir memperhatikanny a
dari kaca spion.. Ia melihat Fatmagul menangis dan tidak tega
melihatnya.. Kemudian taksi mereka berhenti untuk mengisi bensin.. Kadir
menyuruh Fatmagul untuk mencuci Muka.. Fatmagul turun dan berjalan
menuju ke toilet...
Emin sedang berbelanja di Minimarket itu dan melihat Fatmagul.. Ia keluar dan memperhatikan Fatmagul.. Kadir melihat Emin... Di dalam toilet Fatmagul mencuci Muka.. Lalu Halide keluar dari kamar mandi.. Mereka saling melihat.. Kemudian Fatmagul cepat2 pergi.. Halide memanggil Fatmagul...
Fatmagul terus berjalan keluar.. Halide masih memanggil dan mengikuti Fatmagul.. Fatmagul mengajak Kadir agar segera pergi... Emin dan Halide masih ingin bicara dengan Fatmagul...
"Fatmagul, demi Tuhan dengarkan aku.. Aku tidak punya kesempatan untuk mengatakan ini.. Ku mohon maafkan aku anakku.. Aku bertanggung jawab untuk apa yang kau alami.. Aku menyesal karena telah berpaling darimu dihari rumahmu terbakar.. Seharusnya aku bersikap sebagai orang tua yang bijak sana dan melindungimu.. Tapi aku tidak melakukannya.. Aku merusak hidup kalian berdua karena takut dengan omongan orang lain.. Jika aku mendukungmu, Mustafa tidak akan meninggalkanmu. . Aku membuatnya melakukan itu.. Seandainya saja tidak.......... " kata Halide...
Fatmagul hanya diam saja tidak berkomentar apapun.. Ia bertanya apakah mereka bisa segara pergi...
"Anakku.. Tunggu... Kami membuat kesalahan yang besar saat itu.. Aku telah jahat kepada mu dan bukannya menjadi seorang ibu untukmu.. Aku sangat menyesal.. Jiwaku terasa terbakar.. Kau bisa menyalahkan aku untuk semua yang kau lalui.. Maafkan aku, Demi Tuhan..." kata Halide...
"Aku senang rumah itu terbakar.. Aku senang Kau dan juga Mustafa tidak memegang tanganku.. Aku senang kau meninggalkan aku.." kata Fatmagul...
"Kami membuat kesalahan... Maafkan kami.." kata Emin...
"Kalian sebenarnya telah memberikan kenikmatan terbesar kepadaku tanpa kalian ketahui... Aku tidak pernah mengatakan ini, tapi itu benar.. Seiring terbakarnya rumah itu.. Apa yang menutupi hati kita juga terbakar.. Itu mengungkapkan bagaimana wajah kita sebenarnya.." kata Fatmagul...
"Kami terlalu peduli tentang apa yang akan dipikirkan oleh orang lain... Kami lupa dengan kebahagiaan anak kami sendiri.. Tapi kami sudah mendapatkan pelajaran.." kata Emin...
"Kau menyelamatkan aku dari hidup yang di dasari oleh keuntungan saja.. Sebuah kehidupan tanpa cinta.. Dan sekarang kau ingin aku memaafkan kalian..? Tidak ada yang perlu di maafkan.. Tapi jika itu akan membuat kalian lebih baik.. Aku memaafkan kalian...." kata Fatmagul...
Kemudian Fatmagul dan Kadir masuk ke dalam taksi... Mereka pergi meninggalkan tempat itu.. Halide dan Emin hanya menatap kepergian mereka... "Apa kau baik2 saja..." kata Kadir... "Aku baik, sangat baik.." kata Fatmagul sambil tersenyum.. Kadir juga tersenyum...
Ponsel Kadir berdering... Ia mengangkat telepon dari Meryem... Meryem sedang membersihkan Kedai.. Ia bertanya tentang kabar mereka... Meryem menanyakan keadaan Kerim.. Lalu Kadir memberikan ponselnua kepada Fatmagul yang akan mengatakan lebih jelas..
Fatmagul dan Meryem bertanya bagaimana keadaan Kerim... "Dia agak kurus, tapi dia baik2 saja... Kerim juga mengirimkan Salam untukny... kata Fatmagul.. Meryem terharu mendengarnya... Kemudian Fatmagul bertanya apa yang di lakukan Meryem..? Meryem berkata jika dia sedang bersih2 Kedai..
Kemudian ada seorang pemuda datang... Ia hendak masuk... Tapi Meryem melarangnya.. Kemudian Meryem mematikan teleponnya... Lalu Meryem berkata kepada pemuda itu jika Kedai mereka masih tutup.. Pemuda itu bertanya apakah mereka memerlukan pegawai.. Meryem berkata tidak karena mereka membuka Usaha bersama keluarga.. Juga mereka tidak punya banyak uang untuk membayar pegawai...
Pemuda itu berkata dia tidak meminta banyak asal dia bisa dapat makan dan tinggal di depan kedainya dan bisa juga menjaga kedainya... Meryem berkata mereka tidak memerlukannya.. Pemuda itu bertanya apakah Meryem ada kenalan yang membutuhkan pegawai.. Tidak ada kata Meryem...
Pemuda itu pun mengucapkan terimakasih lalu pergi... Meryem memanggilnya lagi.. Ia berbalik... Ia bertanya kalau dia tidak punya tempat tinggal di mana keluarnya..? Pemuda itu berkata keluarganya tinggal jauh dia disini sedang belajar di universitas.. Orang tuanya mengirimkan uang tapi tidak cukup.. Selama ini ia tinggal bersama temannya.. Karena aku tidak membantu membayar sewa jadi dia di tendang keluar.. Dia juga tidak mungkin mengatakan kesulitannya kepada orang tuanya.. Karena itu akan membuatnya sedih... Meryem meminta maaf karena tidak bisa membantu... Kemudian pemuda itu pun pergi...
Tetapi Meryem merasa tidak tega, lalu ia memanggilnya lagi.. Dan berkata jika Ia bisa membantunya bersih2 Kedai.. Tapi hanya untuk hari ini saja.. Pemuda itu sangat senang... Lalu mereka berkenalan.. Pemuda itu bernama Mehmet... Lalu Mehmet bertanya apa yang harus dikerjakannya.. ? Meryem bertanya apa kau lapar..?? Mehmet tidak menjawab tapi dia lapar.. Baiklah.. Kita akan makan dulu.. Kata Meryem...
Murat menanyakan kenapa ibunya belum kembali juga... Meryem menyuruh Murat untuk berkenalan dengan Kakak baru itu.. Lalu Murat pergi mencuci tangan dan Muka...
Mukaddes dan Rahmi sedang ada di dokter memeriksa kandungan Mukaddes.. Semuanya Normal.. Kemudian dokter memperdengarkan
detak jantung bayi.. Rahmi terharu mendengarnya.. Ia hampir. Menangis..
Kemudian Mereka bertanya tentang Hasil tes DNA.. Ketika dokter
membacakan hasilnya.. Rahmi memejamkan mata... Dan hasilnya itu adalah
anak Rahmi.. Rahmi sangat senang dan mengucapkan syukur..
"Mereka membuatku sedih untuk alasan yang sia sia.. Kau lihat sekarang..??" kata Mukaddes.. Kemudian Mukaddes meminta laporannya dalam bentuk kertas... "Kita akan menunjukkan kepada semua orang dan menutup mulut mereka.." kata Mukaddes dengan senyum penuh kemenangan..
Tampak Resat sedang bicara di telepon dengan Munir.. Ia keluar dari bank bersama dengan Erdogan... Semua bank menarik dukungan dari mereka.. Munir juga gagal mendapatkan dukungan dari Rumania.. "Aku tercekik di sini.. Aku kehilangan semuanya..." kata Resat...
Erdogan bertanya ada apa..? Apa Munir gagal mendapatkan dukungan dari Rumania.. Dia terlalu percaya diri.. Kata Erdogan...
Resat mengumpat.. "Kita benar2 di dorong hingga ke ujung tebing.. Perusahaan besar ini, semua yang kita punya akan kita jual untuk sesuatu yang sia sia.. Kita harus memulai bisnis yang berbeda.. Kita akan mengangkat kepala kita lagi..." kata Resat...
Erdogan berkata dengan uang apa..?? Tidak ada bank yang mau meminjami mereka lagi... "Ini semua karena Turaner.. Dia harus membersihkan semua kekacauan ini.." kata Erdogan.. "Benar, jika kita memintanya baik2 kenapa tidak.." kata resat... "Semua ada harganya.. Aku akan membuatnya berlutut.." kata Erdogan bergumam... Resat bertanya apa yang dia katakan.. Erdogan berkata jika dia hanya sedang berfikir saja...
Erdogan masuk ke dalam mobilnya... Resat memperhatikan Erdogan lalu ia juga masuk ke dalam mobilnya... Di dalam mobilnya.. Erdogan tampak sedang berpikir keras...
Di kamar Mustafa.. Asu dan Mustafa sedang berbaring diranjang bersama... Mustafa bertanya kenapa Asu menatapnya seperti itu.. Mereka berbicara... Kemudian Asu bangun dan hendak pergi mandi...
Ketika Asu mandi.. Mustafa langsung menelepon... Meltem sedang di dalam taksi.. Ponselnya berdering.. Ia mengangkat telepon dari Mustafa.. Meltem terlihat cemburu dengan Asu yang ada di rumah Mustafa tapi Meltem tidak mengakuinya...
Mustafa mengajaknya untuk bertemu tapi Meltem. Menolak.. "Selim mulai gila.. Alu memperingatkanm u
jadi kau bisa menghindari darinya.. Dia tahu tentangmu.. Ibuku juga
tahu.." kata Meltem.. Tapi Mustafa tetap tenang dan tidak peduli lagi
dengan apa pun...
"Apa yang akan kau lakukan..?" kata Mustafa.. "Aku tidak ingin apapun.. Dan sekarang aku akan berkata jika aku tidak ingin melihatmu lagi.. Percaya atau tidak. Tapi aku tidak ingin melihat wajahmu lagi.." kata Meltem lalu mematikan teleponnya... Mustafa hanya tersenyum simpul... Sedangkan Meltem sudah memasuki Bandara...
Di Izmir...
Kerim sedang duduk di dekat jendela dan memandangi bunga Rajutan itu lalu ia kembali membaca surat dari Fatmagul... Ia teringat saat di kapal bersama dengan Fatmagul.. Ia mencium bunga rajutan itu.. Ia juga teringat saat berpelukan di ruang pertemuan tadi.. Lalu ia juga teringat saat mereka pertama kali berdansa... Lalu Kerim meletakkan bunga Rajutan itu...
Kemudian seorang Napi yang sejak tadi memperhatikan Kerim membawa teh dan duduk di dekat Kerim.. Ia bertanya apa itu sambil melihat bunga Rajutan.. Kerim langsung mengambil dan memasukkan ke dalam saku.. Napi itu berkata jika dia tahu Kerim sedang bermasalah dengan Yasaran... Kerim terkejut... Napi itu terus berbicara... Kerim juga menyahutinya... Kemudian napi itu pergi.. Kerim merasa bingung dengan Orang itu yang tau tentang masalahnya dengan Yasaran...
Di bandara... Fatmagul dan Kadir sedang menunggu.. Kemudian ponsel Kadir berdering.. Ia mengangkat telepon dari Omer.. Omer memberikan kabar bagus jika ternyata jejak kaki yang di temukan di tempat kejadian itu bukan jejak kaki Kerim.. Lalu mereka mematikan teleponnya...
"Kabar baik Fatmagul.. Sebuah lilin harapan lahir untuk Kerim... " kata Kadir.. Fatmagul senang sekali.. "Apa itu..?" kata Fatmagul... "Mereka menemukan jejak kaki orang lain ketika pada malam kejadian itu..." kata Kadir.. Fatmagul senang luar biasa mendengar kabar itu.. Lalu mereka pergi untuk masuk ke pesawat..
Di Rumah Mustafa...
Asu sedang memasak.. Asu me dekatinya dan memeluk Asu dari belakang..
Ia menggodan Asu.. Kemudian ponsel Mustafa berdering.. Ia melihat ponsel
nya.. Serdar yang menelepon.. Asu bertanya siapa..? Dan menyuruhnya
untuk menjawab.. Mustafa agak menjauh dan mengangkat telepon dari
Serdar...
Serdar sedang di Kedai.. Ia ada di Istanbul dan mengajak Mustafa untuk mabuk bersama.. Kemudian Mustafa mengundang Serdar untuk datang ke rumahnya.. "Kekasihku sedang memasak makanan.. Kita bisa makan bersama.." kata Mustafa.. Asu yang mendengarnya pun sangat senang..
"Kita akan kedatangan tamu.." kata Mustafa.. Tamu pertama kita.. Kata Asu.. Ia tampak bersemangat sekali.. Ia menyuruh Mustafa untuk bersantai dan kembali bekerja... Kemudian Mustafa mengambil Laptopnya dan duduk di Kursi.. Ia tampak berpikir...
Erdogan sampai di depan Rumah Selim.. Ia turun dari mobil.. Dan Melihat Rumahnya sudah hendak di jual.. Juga sudah ada orang yang melihat...
Hilmiye dan Perihan sedang duduk di dapur.. Kemudian bel rumah berbunyi.. Hilmiye membukakan pintu.. Erdogan Masuk... Erdogan berkata jika dia akan menemui Selim...
Selim tampak sedang bersantai.. Erdogan datang kesana dan menyindir Selim.. Tapi Selim tidak peduli.. Ia sangat Kesal sekali kepada Meltem.. "Aku akan marah dan kehilangan pikiranku jika tidak bisa membalaskan dendam kepada pel***r itu... " kata Selim.. Erdogan berkata jika itulah yang akan ia bicarakan.. Ia menyuruh Selim untuk duduk... Selim pun duduk..
"Kita akan memberikan neraka kepada mereka berdua.. Anak dan ayah..." kata Erdogan...
Leman sedang berdiri di depan jendela kamar.. Ia melihat Erdogan dan Selim di sana.. Kemudian Perihan masuk membawakan minuman dan makanan.. Perihan mendekatinya.. Leman kembali menangisi Vural.. Dia akan ada bersama dengan Selim dan Erdogan sekarang jika dia masih hidup... Kata Leman...
Perihan memintanya untuk menemui dokter.. Ia butuh bantuan.. Kata Perihan... Perihan juga berkata kalau Leman perlu pergi sebentar untuk menenangkan pikiran... "Bukankah aku akan membawa rasa sakit yang sama kemana pun aku pergi..? Aku tidak akan kemana mana sampai pembunuh itu di hukum.." kata Leman..
Perihan meminta Leman agar memakan sesuatu dan meminum obatnya.. Tapi Leman menolaknya.. Ia berkata kalau dia mengantuk.. Lalu ia berbaring dan memejamkan matanya.. Perihan keluar dari kamar.. Leman membuka matanya...
Hari sudah malam... Omer ada di rumah Kadir duduk di depan rumah.. Omer menjelaskan dengan sketsa peristiwa malam itu saat kejadian.. "Aku tenang sekarang.. Setidaknya ada orang lain disana.. Ini adalah bukti..." kata Fatmagul...
"Teamku sedang melakukan investigasi pada semua kapal yang ada di sana.. Mereka akan menemukan kapal yang mana yang berlayar malam itu.." kata Omer... "Insya Allah..." kata Meryem... "Siapa pun dia. Dia akan di temukan dan Kerim akan bebas.."
Selamat Membaca
BACA SELANJUTNNYA || Sinopsis Fatmagul ANTV Episode ...
LIKE FP INI UNTUK UPDATE SINOPSIS YA
DAFTAR SINOPSIS TERKAIT
Di penjara... Kerim, Fatmagul dan Kadir masih berbicara... Kadir berkata kepada Kerim jika saat ini Omer masih di Ildir.. Untuk mendapatkan bukti2 yang membuktikan Kerim tidak bersalah... Bertanya dan berbicara kepada orang2 disana kemungkinan siapa saja yang bisa di curigai...
"Bagaimana dengan Yasaran..?" kata Kerim.. Kadir memastikan jika malam itu Yasaran sudah kembali ke Istanbul.. Kemudian Fatmagul menceritakan tentang pria yang di curigai Rahmi.. Pria itu juga ada di pengadilan.. Kerim berfikir jika itu pasti orang suruhan Mustafa... Kerim meminta agar Fatmagul menjauh dari pria itu...
"Mengubah pernyataan di persidangan hanyalah triknya saja.. Dia tidak menyesali apa pun.. Ia Yakin demi mereka kalau dia tidak ingin membantumu.. Ada sesuatu yang jahat di pikirannya.. Jelas dia sedang merencanakan sesuatu.. Jangan percaya kepadanya..." kata Kerim...
Fatmagul memastikan jika itu tidak akan pernah terjadi.. "Doanya di kabulkan.. Dia sangat senang ketika melihatku di bawa ke sini.. Aku akan menunjukkan kepadanya.. Jika aku bisa keluar dari tempat ini.. Dia akan menyesal, karena berani mendekatimu dan menawarkan bantuan..." kata Kerim...
Fatmagul berkata jika Mustafa tidak akan bisa dekat dengannya.. Jangan khawatir.. Kadir berkata jika mereka tetap akan mencari pria yang di maksudkan oleh Fatmagul tadi...
Kerim berkata tentang laporan kesehatan yang merugikannya.. "Abi.. Apakah ada harapan..?" kata Kerim... "Selalu ada Harapan..." kata Fatmagul dengan penuh keyakinan.. Kerim terpana ketika mendengar kata2 itu keluar dari Mulut Fatmagul... Kemudian penjaga berkata jika Waktu sudah habis...
Sudah waktunya untuk Kerim dan Fatmagul berpisah... Tapi mereka terlihat enggan untuk berpisah..
"Tapi kami baru saja sampai.." kata Fatmagul yang protes kepada penjaga... "Pertemuan selesai.." kata Penjaga... "Secepat ini..?? Tapi kami menunggu sangat lama untuk bertemu.." kata Fatmagul... "Ini sudah peraturan.." kata Penjaga..
Fatmagul terlihat seperti hendak menangis.. Fatmagul berkata Jika Meryem abla sangat mencintainya dan Kerim tidak perlu khawatir dengan mereka.. Aku membawakanmu pakaian ganti, juga ada makanan.. Kakak ipar membuatkan kue untuk mu..." kata Fatmagul...
Kadir berkata jika Fatmagul menanam bunga untuknya... "Sungguh..." kata Kerim dengan senyum sumringah.. Fatmagul mengangguk...
"Aku menulis Surat untukmu.." kata Fatmagul... "Aku juga.." kata Kerim.. Mereka bertukar Surat dengan sembunyi2.. Kemudian Kerim menyentuh tangan Fatmagul... Penjaga langsung memperingatkan jika tidak boleh bersentuhan... Dengan perlahan Kerim melepaskan tangan Fatmagul...
"Kau tahu.. Hari ini akan segara berlalu.. Jaga dirimu.. Jangan khawatirkan aku.. Jangan lupa belajar.. Dan tulislah Surat untukku.. Apapun yang terjadi.. Tulis apa saja untuk mengingatkanku akan suaramu di telingaku.. Ini akan membuat ku lebih Mudag menjalani kehidupan di sini.. Tulislah sesuatu untukku, Oke..." kata Kerim... "Baiklah..." kata Fatmagul sambil mengangguk dan menahan tangisnya...
Penjaga kembali memperingatkan Kerim.. Kadir berkata jika Fatmagul nanti bisa datang lagi... "Sampaikan salamku untuk ablaku dan Rahmi abi.. Juga cium Murat Untukku.." kata Kerim... Fatmagul mengangguk... "Aku menunggu kabar baik darimu abi..." kata Kerim kepada Kadir.. Kemudian ia berjalan pergi menuju ke pintu... Fatmagul menangis.. Saat hendaj keluar.. Kerim berbalik lagi dan memanggil nama "Fatmagul... Selamat tinggal..."
"Selamat tinggal..." kata Fatmagul... Kerim sudah keluar...
Fatmagul terduduk dan menangis tersedu sedu.. Dan Tangisannya semakin keras... Kerim berjalan menuju ke selnya lagi...
Fatmagul masih menangis dan tertunduk di meja.. Kadir mendekati nya.. "Ini tidak adil, ini tidak adil.. Mereka menghukumnya untuk kejahatan orang lain.. Ini tidak adil.." kata Fatmagul.. "Baiklah.. Jangan menangis.. Ayo kita keluar dari sini.." kata Kadir.. Kemudian Fatmagul mengusap airmatanya dan berjalan mengikuti Kadir...
Kerim hendak mengambil barang2 pemberian Fatmagul dan memberikan tanda tangan dulu.. Ketika bertanda tangan ia melihat bunga itu dan tersenyum.. Petugas menyerahkan bunga itu Kepada Kerim.. Kerim langsung mengambilnya dan mencium bunga itu.. Lalu petugas juga memberikan tas tas untuk Kerim.. Kemudian Kerim kembali ke selnya dengan penuh suka cita...
Kadir dan Fatmagul juga sudah keluar dari penjara dan berjalan.. Fatmagul membuka tas dan mengambil surat dari Kerim tadi.. Ia sudah tidak sabar untuk membacanya...
Kerim masuk lagi ke dalam Sel.... Teman2 Selnya ikut senang melihat Kerim tersenyum.. Kemudian Kerim memberikan tas yang berisi makanan kepada temannya.. Ia duduk di tempat tidur dan hanya peduli dengan bunga itu.. Sedangkan teman2nya berpesta karena mendapat banyak makanan dari Istrinya Kerim.. Mereka menyebut Fatmagul sebagai Yenge... Kemudian Kerim ingat dengan Surat dari Fatmagul.. Ia mengambi dari sakunya dan tersenyum senang..
Fatmagul dan Kadir naik ke dalam taksi... Kemudian Fatmagul langsung membuka tasnya dan mengambil Surat daru Kerim.. Ia sudah tidak sabar untuk membacanya.. Ia memegangi Surat itu...
Kemudian ia pun membuka dan membaca Surat dari suaminya...
"Hanya satu dan satu satunya Cintaku.. Aku berada di balik jeruji besi.. Jauh dari orang yang paling aku cintai.. Jauh dari orang orang yang aku sayangi.. Mereka ingin menghukumku untuk kejahatan yang tidak aku lakukan.. Tapi tidak ada yang menyakitkan sebanyak kerinduanku kepadamu.. Bukan tempat ini, tapi meninggalkanmu sendiri itulah yang tak tertahankan.. Kau sangat kuat Fatmagul.. Kau berdiri tegak melawan siapa pun yang mengambil keuntungan dari situasi ini.. Kau tidak pernah menyerah kepada siapa pun sampai sekarang.. Dan aku yakin kau tidak akan pernah menyerah.. Bersama kita akan mengatasi ini semua.. Hal ini pun akan segara berlalu... Hal yang menghiburku adalah mengetahui bahwa kau menungguku... Aku mencintaimu, Aku mencintaimu, Aku sangat mencintaimu..."
Fatmagul menangis membaca surat dari Kerim... Ia mengusap air matanya yang tidak berhenti menetes...
Di dalam Selnya.. Kerim juga membuka Surat dari Fatmagul... Ia terkejut melihat ada bunga hasil Rajutan Fatmagul... Kerim melihat bunga rajutan itu... Flashback ketika Fatmagul menulis Surat ia juga memasukkan Bunga rajutan itu ke dalam Amplop...
"Aku membuat hiasan bunga ini dengan penuh kesabaran.. Kau menemukannya dan kau menyimpannya.. Hiasan ini adalah simbol kesabaranmu juga.. Ini harus menjadi milikmu sekali lagi.. Dan ini akan memberimu kekuatan untuk bersabar... Aku juga menanam bunga dengan tanganku sendiri.. Aku merawatnya dan memberinya air.. Tanahnya di ambil dari kebun kita di rumah Goksu... Masih ada beberapa tanamam yang berada di balik batu dan mencoba tumbuh untuk mendapatkan sinar matahari.. Dan berharap mereka akan tumbuh akar dan bunga ini adalah kenang kenangan kita..." Isi surat Fatmagul...
Kerim tersenyum membaca Surat dari Fatmagul... Ia kembali melihat bunga rajutan itu dan melihat nama Fatmagul yang ada bekas tetesan air mata Fatmagul... Seorang Napi bernama Bilal kalau tidak salah.. Ia selalu memperhatikan Kerim...
Kemudian Kerim melihat tanaman bunga itu.. Lalu ia meletakkannya di meja dekat jendela.. Teman2 satu Sel Kerim yang sedang menikmati makanan pun di buat heran dengan tingkah Kerim... Kemudian Kerim mengambil air dan menyiram bunga itu.. Seorang napi bertanya apakah Kerim tau nama bunga itu.. Kerim menjawab tidak tau.. Lalu napi itu memberi tahu Kerim.. Kerim tersenyum....
Di dalam taksi... Fatmagul kembali membuka surat dari Kerim dan membacanya lagi.. Kadir memperhatikanny
Emin sedang berbelanja di Minimarket itu dan melihat Fatmagul.. Ia keluar dan memperhatikan Fatmagul.. Kadir melihat Emin... Di dalam toilet Fatmagul mencuci Muka.. Lalu Halide keluar dari kamar mandi.. Mereka saling melihat.. Kemudian Fatmagul cepat2 pergi.. Halide memanggil Fatmagul...
Fatmagul terus berjalan keluar.. Halide masih memanggil dan mengikuti Fatmagul.. Fatmagul mengajak Kadir agar segera pergi... Emin dan Halide masih ingin bicara dengan Fatmagul...
"Fatmagul, demi Tuhan dengarkan aku.. Aku tidak punya kesempatan untuk mengatakan ini.. Ku mohon maafkan aku anakku.. Aku bertanggung jawab untuk apa yang kau alami.. Aku menyesal karena telah berpaling darimu dihari rumahmu terbakar.. Seharusnya aku bersikap sebagai orang tua yang bijak sana dan melindungimu.. Tapi aku tidak melakukannya.. Aku merusak hidup kalian berdua karena takut dengan omongan orang lain.. Jika aku mendukungmu, Mustafa tidak akan meninggalkanmu.
Fatmagul hanya diam saja tidak berkomentar apapun.. Ia bertanya apakah mereka bisa segara pergi...
"Anakku.. Tunggu... Kami membuat kesalahan yang besar saat itu.. Aku telah jahat kepada mu dan bukannya menjadi seorang ibu untukmu.. Aku sangat menyesal.. Jiwaku terasa terbakar.. Kau bisa menyalahkan aku untuk semua yang kau lalui.. Maafkan aku, Demi Tuhan..." kata Halide...
"Aku senang rumah itu terbakar.. Aku senang Kau dan juga Mustafa tidak memegang tanganku.. Aku senang kau meninggalkan aku.." kata Fatmagul...
"Kami membuat kesalahan... Maafkan kami.." kata Emin...
"Kalian sebenarnya telah memberikan kenikmatan terbesar kepadaku tanpa kalian ketahui... Aku tidak pernah mengatakan ini, tapi itu benar.. Seiring terbakarnya rumah itu.. Apa yang menutupi hati kita juga terbakar.. Itu mengungkapkan bagaimana wajah kita sebenarnya.." kata Fatmagul...
"Kami terlalu peduli tentang apa yang akan dipikirkan oleh orang lain... Kami lupa dengan kebahagiaan anak kami sendiri.. Tapi kami sudah mendapatkan pelajaran.." kata Emin...
"Kau menyelamatkan aku dari hidup yang di dasari oleh keuntungan saja.. Sebuah kehidupan tanpa cinta.. Dan sekarang kau ingin aku memaafkan kalian..? Tidak ada yang perlu di maafkan.. Tapi jika itu akan membuat kalian lebih baik.. Aku memaafkan kalian...." kata Fatmagul...
Kemudian Fatmagul dan Kadir masuk ke dalam taksi... Mereka pergi meninggalkan tempat itu.. Halide dan Emin hanya menatap kepergian mereka... "Apa kau baik2 saja..." kata Kadir... "Aku baik, sangat baik.." kata Fatmagul sambil tersenyum.. Kadir juga tersenyum...
Ponsel Kadir berdering... Ia mengangkat telepon dari Meryem... Meryem sedang membersihkan Kedai.. Ia bertanya tentang kabar mereka... Meryem menanyakan keadaan Kerim.. Lalu Kadir memberikan ponselnua kepada Fatmagul yang akan mengatakan lebih jelas..
Fatmagul dan Meryem bertanya bagaimana keadaan Kerim... "Dia agak kurus, tapi dia baik2 saja... Kerim juga mengirimkan Salam untukny... kata Fatmagul.. Meryem terharu mendengarnya...
Kemudian ada seorang pemuda datang... Ia hendak masuk... Tapi Meryem melarangnya.. Kemudian Meryem mematikan teleponnya... Lalu Meryem berkata kepada pemuda itu jika Kedai mereka masih tutup.. Pemuda itu bertanya apakah mereka memerlukan pegawai.. Meryem berkata tidak karena mereka membuka Usaha bersama keluarga.. Juga mereka tidak punya banyak uang untuk membayar pegawai...
Pemuda itu berkata dia tidak meminta banyak asal dia bisa dapat makan dan tinggal di depan kedainya dan bisa juga menjaga kedainya... Meryem berkata mereka tidak memerlukannya..
Pemuda itu pun mengucapkan terimakasih lalu pergi... Meryem memanggilnya lagi.. Ia berbalik... Ia bertanya kalau dia tidak punya tempat tinggal di mana keluarnya..? Pemuda itu berkata keluarganya tinggal jauh dia disini sedang belajar di universitas.. Orang tuanya mengirimkan uang tapi tidak cukup.. Selama ini ia tinggal bersama temannya.. Karena aku tidak membantu membayar sewa jadi dia di tendang keluar.. Dia juga tidak mungkin mengatakan kesulitannya kepada orang tuanya.. Karena itu akan membuatnya sedih... Meryem meminta maaf karena tidak bisa membantu... Kemudian pemuda itu pun pergi...
Tetapi Meryem merasa tidak tega, lalu ia memanggilnya lagi.. Dan berkata jika Ia bisa membantunya bersih2 Kedai.. Tapi hanya untuk hari ini saja.. Pemuda itu sangat senang... Lalu mereka berkenalan.. Pemuda itu bernama Mehmet... Lalu Mehmet bertanya apa yang harus dikerjakannya..
Murat menanyakan kenapa ibunya belum kembali juga... Meryem menyuruh Murat untuk berkenalan dengan Kakak baru itu.. Lalu Murat pergi mencuci tangan dan Muka...
Mukaddes dan Rahmi sedang ada di dokter memeriksa kandungan Mukaddes.. Semuanya Normal.. Kemudian dokter memperdengarkan
"Mereka membuatku sedih untuk alasan yang sia sia.. Kau lihat sekarang..??" kata Mukaddes.. Kemudian Mukaddes meminta laporannya dalam bentuk kertas... "Kita akan menunjukkan kepada semua orang dan menutup mulut mereka.." kata Mukaddes dengan senyum penuh kemenangan..
Tampak Resat sedang bicara di telepon dengan Munir.. Ia keluar dari bank bersama dengan Erdogan... Semua bank menarik dukungan dari mereka.. Munir juga gagal mendapatkan dukungan dari Rumania.. "Aku tercekik di sini.. Aku kehilangan semuanya..." kata Resat...
Erdogan bertanya ada apa..? Apa Munir gagal mendapatkan dukungan dari Rumania.. Dia terlalu percaya diri.. Kata Erdogan...
Resat mengumpat.. "Kita benar2 di dorong hingga ke ujung tebing.. Perusahaan besar ini, semua yang kita punya akan kita jual untuk sesuatu yang sia sia.. Kita harus memulai bisnis yang berbeda.. Kita akan mengangkat kepala kita lagi..." kata Resat...
Erdogan berkata dengan uang apa..?? Tidak ada bank yang mau meminjami mereka lagi... "Ini semua karena Turaner.. Dia harus membersihkan semua kekacauan ini.." kata Erdogan.. "Benar, jika kita memintanya baik2 kenapa tidak.." kata resat... "Semua ada harganya.. Aku akan membuatnya berlutut.." kata Erdogan bergumam... Resat bertanya apa yang dia katakan.. Erdogan berkata jika dia hanya sedang berfikir saja...
Erdogan masuk ke dalam mobilnya... Resat memperhatikan Erdogan lalu ia juga masuk ke dalam mobilnya... Di dalam mobilnya.. Erdogan tampak sedang berpikir keras...
Di kamar Mustafa.. Asu dan Mustafa sedang berbaring diranjang bersama... Mustafa bertanya kenapa Asu menatapnya seperti itu.. Mereka berbicara... Kemudian Asu bangun dan hendak pergi mandi...
Ketika Asu mandi.. Mustafa langsung menelepon... Meltem sedang di dalam taksi.. Ponselnya berdering.. Ia mengangkat telepon dari Mustafa.. Meltem terlihat cemburu dengan Asu yang ada di rumah Mustafa tapi Meltem tidak mengakuinya...
Mustafa mengajaknya untuk bertemu tapi Meltem. Menolak.. "Selim mulai gila.. Alu memperingatkanm
"Apa yang akan kau lakukan..?" kata Mustafa.. "Aku tidak ingin apapun.. Dan sekarang aku akan berkata jika aku tidak ingin melihatmu lagi.. Percaya atau tidak. Tapi aku tidak ingin melihat wajahmu lagi.." kata Meltem lalu mematikan teleponnya... Mustafa hanya tersenyum simpul... Sedangkan Meltem sudah memasuki Bandara...
Di Izmir...
Kerim sedang duduk di dekat jendela dan memandangi bunga Rajutan itu lalu ia kembali membaca surat dari Fatmagul... Ia teringat saat di kapal bersama dengan Fatmagul.. Ia mencium bunga rajutan itu.. Ia juga teringat saat berpelukan di ruang pertemuan tadi.. Lalu ia juga teringat saat mereka pertama kali berdansa... Lalu Kerim meletakkan bunga Rajutan itu...
Kemudian seorang Napi yang sejak tadi memperhatikan Kerim membawa teh dan duduk di dekat Kerim.. Ia bertanya apa itu sambil melihat bunga Rajutan.. Kerim langsung mengambil dan memasukkan ke dalam saku.. Napi itu berkata jika dia tahu Kerim sedang bermasalah dengan Yasaran... Kerim terkejut... Napi itu terus berbicara... Kerim juga menyahutinya...
Di bandara... Fatmagul dan Kadir sedang menunggu.. Kemudian ponsel Kadir berdering.. Ia mengangkat telepon dari Omer.. Omer memberikan kabar bagus jika ternyata jejak kaki yang di temukan di tempat kejadian itu bukan jejak kaki Kerim.. Lalu mereka mematikan teleponnya...
"Kabar baik Fatmagul.. Sebuah lilin harapan lahir untuk Kerim... " kata Kadir.. Fatmagul senang sekali.. "Apa itu..?" kata Fatmagul... "Mereka menemukan jejak kaki orang lain ketika pada malam kejadian itu..." kata Kadir.. Fatmagul senang luar biasa mendengar kabar itu.. Lalu mereka pergi untuk masuk ke pesawat..
Serdar sedang di Kedai.. Ia ada di Istanbul dan mengajak Mustafa untuk mabuk bersama.. Kemudian Mustafa mengundang Serdar untuk datang ke rumahnya.. "Kekasihku sedang memasak makanan.. Kita bisa makan bersama.." kata Mustafa.. Asu yang mendengarnya pun sangat senang..
"Kita akan kedatangan tamu.." kata Mustafa.. Tamu pertama kita.. Kata Asu.. Ia tampak bersemangat sekali.. Ia menyuruh Mustafa untuk bersantai dan kembali bekerja... Kemudian Mustafa mengambil Laptopnya dan duduk di Kursi.. Ia tampak berpikir...
Erdogan sampai di depan Rumah Selim.. Ia turun dari mobil.. Dan Melihat Rumahnya sudah hendak di jual.. Juga sudah ada orang yang melihat...
Hilmiye dan Perihan sedang duduk di dapur.. Kemudian bel rumah berbunyi.. Hilmiye membukakan pintu.. Erdogan Masuk... Erdogan berkata jika dia akan menemui Selim...
Selim tampak sedang bersantai.. Erdogan datang kesana dan menyindir Selim.. Tapi Selim tidak peduli.. Ia sangat Kesal sekali kepada Meltem.. "Aku akan marah dan kehilangan pikiranku jika tidak bisa membalaskan dendam kepada pel***r itu... " kata Selim.. Erdogan berkata jika itulah yang akan ia bicarakan.. Ia menyuruh Selim untuk duduk... Selim pun duduk..
"Kita akan memberikan neraka kepada mereka berdua.. Anak dan ayah..." kata Erdogan...
Leman sedang berdiri di depan jendela kamar.. Ia melihat Erdogan dan Selim di sana.. Kemudian Perihan masuk membawakan minuman dan makanan.. Perihan mendekatinya.. Leman kembali menangisi Vural.. Dia akan ada bersama dengan Selim dan Erdogan sekarang jika dia masih hidup... Kata Leman...
Perihan memintanya untuk menemui dokter.. Ia butuh bantuan.. Kata Perihan... Perihan juga berkata kalau Leman perlu pergi sebentar untuk menenangkan pikiran... "Bukankah aku akan membawa rasa sakit yang sama kemana pun aku pergi..? Aku tidak akan kemana mana sampai pembunuh itu di hukum.." kata Leman..
Perihan meminta Leman agar memakan sesuatu dan meminum obatnya.. Tapi Leman menolaknya.. Ia berkata kalau dia mengantuk.. Lalu ia berbaring dan memejamkan matanya.. Perihan keluar dari kamar.. Leman membuka matanya...
Hari sudah malam... Omer ada di rumah Kadir duduk di depan rumah.. Omer menjelaskan dengan sketsa peristiwa malam itu saat kejadian.. "Aku tenang sekarang.. Setidaknya ada orang lain disana.. Ini adalah bukti..." kata Fatmagul...
"Teamku sedang melakukan investigasi pada semua kapal yang ada di sana.. Mereka akan menemukan kapal yang mana yang berlayar malam itu.." kata Omer... "Insya Allah..." kata Meryem... "Siapa pun dia. Dia akan di temukan dan Kerim akan bebas.."
Selamat Membaca

BACA SELANJUTNNYA || Sinopsis Fatmagul ANTV Episode ...
LIKE FP INI UNTUK UPDATE SINOPSIS YA
DAFTAR SINOPSIS TERKAIT