Artikel keren lainnya:
http://navya07.blogspot.com
Sinopsis Mahaputra Episode 128 (Tayang 26 Desember 2013 On Sony TV)
Di Mewar, tepatnya diruang leluhur, Pratap membakar semua senjata
termasuk senjata yang diberikan oleh Raghavendra dan pedang yang
diberikan ayahnya, dia merasa bersalah,
Disisi lain,
Bhatiyani menemui Uday dan Jaiwanta, dia mengatakan kalau dia mendengar
berita tentang bergabungnya Pratap di pasukan Mewar untuk melawan
Mughal, dia bertanya pada Uday Singh tentang hal itu, dia mengatakan
kalau Pratap masih anak anak berusia 14 tahun dan itu bukan usia yang
cocok untuk bergabung dengan para prajurit untuk berperang, dia juga
mengatakan kalau itu bukan keputusan yang baik, Uday Singh melirik
kearah Jaiwanta, Sajjya mengatakan kalau Bhatiyani adalah orang yang
paling cerdas, Sajja juga mengatakan kalau dia sudah lama mendengar
tentang keberanian Pratap, dia bertanya apa alasan Bhatiyani yang
mengkhawatirkan Pratap
bergabung dengan pasukan sekarang, Bhatiyani mengatakannya pada mereka
kalau pasukan lawan pada saat ini sangat kuat, Uday Singh mengatakan
kalau Bhatiyani tidak bisa mengambil keputusan karena cintanya terhadap
Pratap, Uday juga mengatakan kalau Bhatiyani adalah seorang ibu dari
Rajput, jadi dia harus bisa lebih kuat, akhirnya Bhatiyani setuju, dia
mengatakan kalau Uday Singh sangat benar, sinar matahari tidak bisa
disembunyikan di bawah kain untuk waktu yang lama, suatu hari dia juga
akan bersinar, Uday Singh mengatakan kalau sekarang dia telah mendapat
persetujuan dari ketiga ratunya tentang masalah ini, sekarang dia harus
menginformasikan kepada
semua menterinya tentang hal itu, kemudian Uday Singh pergi, Sajjya
merasa senang, dia mengatakan kalau dia harus pergi untuk menyampaikan
kabar baik ini kepada semua orang di istana, dia pun pergi, Bhatiyani
dan Jaiwanta saling pandang satu sama lain,
Diruang leluhur
Pratap, dia meminta maaf kepada leluhurnya, dia mengatakan kalau dia
tidak bisa menjadi penerus mereka karena dia telah mengorbankan banyak
kehidupan untuk mempertahankan tradisi mereka, Pratap juga mengatakan
jika hal itu terjadi padanya, maka semua akan baik-baik saja, tapi
sayangnya setiap kali orang-orang yang dia sayangi selalu mengorbankan
hidup mereka demi dia, dia juga mengatakan kalau setiap kali dia pergi
untuk menjalankan pekerjaannya, dia selalu kehilangan orang-orang
terkasihnya yang tidak memiliki kesalahan, mereka rela mengorbankan
hidup mereka hanya untuknya, oleh karena itu, dia harus mengambil
keputusan yang sulit ini agar tidak mengambil bagian dalam perang di
masa depan, sekali lagi dia meminta maaf pada para leluhurnya, dia
menangis dan terkulai lemas,
Di Pengadilan, Uday Singh
mengumumkan tentang bergabungnya Pratap dengan para prajurit Mewar,
semua dari mereka memuji Uday Singh dan Pratap, mendengar semua itu,
Bhatiyani terlihat tidak senang,
Disisi lain, Pratap mendengar
semua pujian itu, tak lama seorang pelayan datang dan mengatakan kalau
Uday Singh memanggilnya untuk datang ke ruangan Jaiwanta,
Dikamar Jaiwanta, Jaiwanta sedang teringat tentang kenangannya sedang
bersama Pratap, tiba tiba Uday datang dan mengatakan kalau impian mereka
akan menjadi kenyataan, Jaiwanta mengatakan kalau Uday Singh sangat
mencintai dan peduli pada Pratap lebih dari diriya, mereka berdua
menangis, Uday Singh mengatakan kalau waktu begitu cepat berlalu, dia
teringat hari harinya sedang bersama Pratap, dia teringat ketika pertama
kali dia menggendong Pratap di pangkuannya, mereka berdua sangat
terharu, Pada saat itu, Pratap datang, Uday Singh menghampiri Pratap dan
mengatakan kalau Eklingaji memberikan Pratap kesempatan untuk keluar
dari kesedihannya atas kematian Krishna, Uday Singh dengan bangga
mengatakan kalau semua menteri dan dia telah mengambil keputusan dengan
memilih Pratap untuk misi yang sangat penting dalam perang melawan
Mughal, Uday Singh juga menegaskan tentang keputusannya itu untuk
membuat Pratap bergabung dengan prajurit Mewar, Uday Singh bertanya pada
Pratap apakah dia siap untuk melakukan kehormatan ini, Pratap hanya
diam, Jaiwanta
bertanya pada Pratap mengapa dia diam, Jaiwanta juga
mengatakan bukankah dia telah menunggu nunggu saat saat seperti ini
sejak dia bergabung di Gurukul, Pratap meminta maaf dan mengatakan
tentang keputusannya untuk tidak mengambil bagian dalam perang, Mereka
kaget mendengarnya, Pratap ingin pergi, tai Jaiwanta menghentikannya
dan mencoba untuk menjelaskan fakta-fakta pada Pratap, tapi Pratap
mengatakan kalau dia sudah terlambat untuk mengambil keputusan ini sejak
kematian Krishna yang tidak bisa dihindari, Pratap menegaskan kalau
Raja Bahadur, Som dan Krishna meninggal sebelum waktunya hanya karena
dia, Uday Singh bertanya pada Pratap apakah dia tidak ingin membalas
dendam atas kematian Krishna dari Bairam Khan, Pratap menjawab kalau dia
tidak ingin bertarung lagi karena ada kemungkinan kalau dia akan
diselamatkan lagi oleh orang-orang yang dia sayangi dan mengorbankan
hidup mereka hanya demi dia, Pratap mengatakan kalau dia menganggap
kalau Tuhan telah menghukum dia, Jaiwanta mengatakan kalau dalam
pertempuran dia tidak pernah bertentangan dengan aturan perang, Jaiwanta
bertanya bagaimana dia bisa bersalah, Pratap mengatakan kalau ini
adalah sebuah pembunuhan, dia juga mengatakan kalau pertumpahan darah
tidak dapat dianggap sebagai pekerjaan yang besar, pembunuhan adalah
pembunuhan, hal ini tidak bisa dibenarkan karena keadaan atau alasan di
balik semua itu, Pratap juga mengatakan kalau Bairam Khan akan dihukum
suatu hari oleh Tuhan atas kesalahannya, lalu mengapa dia harus membunuh
Bairam Khan, Jaiwanta mengatakan kalau saat tanah itu membutuhkan dia,
ketika perang mengetuk pintu hati mereka, ketika ayahnya membutuhkan
dia, tiba tiba Uday Singh meminta Jaiwanta untuk berhenti, dia
mengatakan jika Pratap tidak mau maka mereka tidak bisa memaksanya, dia
mengatakan kalau dia menerima keputusan Pratap, kemudian Pratap memberi
slam dan pergi, Jaiwanta ingin menghentikannya tapi Uday Singh mencegahnya untuk melakukan itu,
DAFTAR SINOPSIS AHOKA ANTV