Sinopsis Ashoka Episode 166 (eps 176 ANTV Tayang 18 September 2015 On Colors TV)

Artikel keren lainnya:

http://navya07.blogspot.com

Sinopsis Ashoka Episode 166 (Tayang 18 September 2015 On Colors TV)
Scene 1
Diruang Makan, Semua anggota keluarga kerajaan duduk untuk makan siang, Drupatta bertanya pada Ashoka “mengapa kamu tidak memakai pakaian kerajaan? Ashoka mengatakan “jangan pedulikan pakaian tapi pedulikan orang, aku berkonsentrasi untuk melayani orang-orang bukan pada pakaian, Bindu bertanya pada Noor “bagaimana dengan kesehatan mu? Noor mengatakan “setelah Yang Mulia sangat sibuk, Yang Mulia masih punya waktu untuk ku juga?, aku baik-baik saja sekarang, tak lama Dharma datang ke sana, Bindu terlihat kagum padanya, Bindu berkata pada “hari ini, Permaisuri Dharma telah memasak makanan untuk semua orang, Helena mengatakan “Dharma seharusnya mengetahui kalau sekarang dia adalah seorang Permaisuri, dia tidak seharusnya melakukan semua ini, Dharma mengatakan “semua ini karena keinginan ku sendiri, Ashoka mengatakan “jika nenek makan makanan yang dimasak oleh ibu ku, maka nenek akan terus memintanya setiap hari, tiba tiba Kamakshi (gadis misterius itu) datang ke sana dengan membawa Khaidir(jenis makanan) yang beracun, Sushima tersenyum licik, Kamakshi memberikan Khaidir itu pada Ashoka dan kemudian dia pergi,
Dilain sisi, Chanakya bertanya pada Radhagupta “apakah kamu telah memeriksa makanan? Radha mengatakan “Ya, hari ini Dharma yang memasak di dapur, jadi si pembunuh itu mungkin tidak akan datang ke sini, Chanakya melihat Yasehsvri dirajam, Chanakya mengatakan “seseorang telah menjatuhkan racun di kakinya, Chanakya bertanya “siapa yang sedang bersama dia terakhir kali? prajurit mengatakan “terakhir kali dia bersama dengan gadis yang bernama Kamakshi, Radha mengatakan “gadis itu juga yang telah membawa makanan pada Ashoka,
Diruang makan, Ashoka berkata pada Dharma “aku telah lama tidak makan Khidir, aku minta agar ibu menyuapi ku dengan tangan ibu, Drupatta mengatakan “aku juga mau, Bindu mengatakan “suapilah semua anak mu, dan buatlah hubungan ini menjadi lebih kuat, Dharma tersenyum mendengarnya, Dharma ingin menyuapi Khidir pertama pada Sushima, Shusima mengucapkan terima kasih, Dharma juga ingin memberinya pada Siamak dan Drupatta, Dharma mendekati Ashoka dan hendak memberinya makan dari mangkuk yang beracun, tiba tiba Chanakya datang dan mengatakan “tolong hentikan, semua melihat kearah Chanakya, Chanakya mengatakan “ada racun didalam makanan Ashoka, semua kaget mendengarnya, mangkuk itu terjatuh dari tangan Dharma, Bindu mengatakan racun???? Ashoka bertanya “bagaimana Anda tahu? Chanakya mengatakan “prajurit yang mencicipinya….. belum selesai Chanakya berkata Ashoka memotongnya dan mengatakan “ini tidak mungkin terjadi, dia berjalan untuk memeriksa prajurit itu, Dharma dan Bindu berjalan mengikutinya,

Scene 2
Radha sedang mencoba untuk menyelamatkan prajurit yang telah mencicipi makanan beracun itu, Ashoka teringat “bagaimana prajurit mengatakan kalau mereka memiliki kewajiban untuk melindungi keluarga kerajaan, Ashoka berkata pada Chanakya “tolong selamatkan dia, tidak boleh terjadi sesuatu padanya, Dharma membawa herbal untuk mengobati prajurit itu, Ashok berkata pada Bindu “semua ini terjadi karena aku, racun itu dibuat untukku, tapi telah diberikan kepadanya, Bindu mengatakan “jangan khawatir, mereka mencoba untuk menyelamatkan dia, tak lama prajurit itu meninggal, Ashoka bertanya “apa yang terjadi padanya? tidak boleh terjadi sesuatu padanya, orang yang tidak bersalah harus mati karena aku, Ashoka meminta Chanakya untuk melakukan sesuatu, Chanakya hanya diam, Ashoka meminta Dharma untuk melakukan sesuatu, berpikirlah jika aku berada di tempatnya, apakah ibu tidak akan melakukan sesuatu? Dharma mengatakan “ibu mengerti, tapi kau harus tenang, Ashoka mengatakan “bagaimana aku bisa tenang? seseorang yang tidak bersalah harus meninggal hanya untuk melindungi seorang pangeran, apakah hidupnya tidak berharga? Chanakya mengatakan “hidupnya juga berharga, hidupnya sama seperti prajurit lain yang melindungi tanah mereka dan mati untuk itu juga, mereka siap untuk menyerahkan hidup mereka juga di medan perang hanya untuk melindungi tanah mereka, kau seorang pangeran, dan seluruh bangsa bergantung pada mu, hidup mu sangat penting bagi seluruh negeri, hidup mu lebih penting daripada hidupnya, Ashoka bertanya “apakah kamu dapat mengatakan ini kepada ibunya kalau hidup ku lebih berharga daripada hidupnya, jadi dia meninggal? keadaan ini tidak sama dengan mati dalam perang, kebenarannya sekarang adalah karena aku seseorang yang tidak bersalah meninggal, aku telah berdosa, hari ini aku telah mengambil suatu hal tidak bisa aku berikan kembali, Ashoka menangis, tiba tiba Prajurit bernapas kembali, prajurit itu hidup lagi, Prajurit itu sadar , Dharma berkata pada Ashok “Tuhan telah mendengarkan doa-doa mu, sekarang dia akan baik-baik saja, Sushima berkata dalam hatinya “bagaimana jika prajurit ini menceritakan tentang Kamakshi, kemudian aku akan tertangkap,
Dilain sisi, Kamakshi sedang berjalan di istana, Aakramak mengikutinya, Kamakshi pergi ke sudut dan bersembunyi, Aakramak tidak melihatnya,
di dapur Istana, Ashoka berkata pada prajurit “jika sesuatu terjadi padamu hari ini, maka aku tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri, prajurit mengatakan “jika aku mati untuk Anda, maka aku akan berpikir itu sebagai keistimewaan ku, Ashoka mengatakan “untuk kesetiaan mu, aku akan membebaskan mu dari tanggung jawab untuk mencicipi makanan, Chanakya mengatakan apa??? Ashoka mengatakan “aku tidak bisa menelan makanan, karena aku aklan berpikir kalau seseorang telah menempatkan hidupnya dalam bahaya sebelum mengirim makanan ini kepada ku, aku tidak bisa membuat hidup siapapun dalam bahaya untuk melindungiku, Bindu mengatakan “seorang pangeran harus berpikir dari pikiran, bukan dengan emosi, Ashoka mengatakan “ibuku telah berkata kepada ku sesekali orang harus mendengarkan suara hati dan suara batinnya, aku mengatakan kalau semua ini tidak benar, tidak ada yang akan mencicipi makanan, Dharma mengatakan “Ashoka benar, aku tidak ingin orang untuk mencicipi makanan, Bindu bertanya “bagaimana dengan keamanan keluarga kerajaan? Ashoka mengatakan “kita harus memperketat keamanan, sehingga tidak ada yang mampu untuk mencampurkan racun dalam makanan, Bindu bertanya “siapa yang bisa mencampur racun dalam makanan? Chanakya mengatakan “seseorang dari kita sendiri, Helena mengatakan “dia juga bisa dari luar, Chanakya mengatakan “Aakramak sudah mengikuti gadis itu, mereka segera akan menangkapnya, tak lama Aakramak datang menemui Chanakya dan mengatakan “gadis itu ditemukan tewas ketika aku ingin menangkapnya, terlihat dia seperti digigit ular, Bindu mengatakan “sekarang tampaknya banyak musuh? kita perlu untuk menetapkan kepala prajurit baru, aku menetapkan Aakramak sebagai kepala prajurit yang baru mulai dari sekarang, Aakramak mengucapkan terima kasih.
Helena bertanya pada Noor “jika kau tidak melakukan ini, maka siapa yang telah melakukannya?
Chanakya berkata pada Radha “kita tidak bisa mencurigai siapa pun, yang jelas ular Kamakshi sendiri tidak mungkin menggigitnya, karena ular itu digunakan untuk menggigit orang lain, lalu mengapa dia bisa membuat ular itu menggigitnya, kehidupan Ashoka masih dalam bahaya, kita harus menginformasikan ini pada Bindu,
PRECAP : Bindu berkata pada Chanakya “untuk Pooja, aku ingin pergi meninggalkan Patliputra untuk sementara, Khalatak mengatakan “tidak baik untuk pergi meninggalkan tahta, dan tidak baik karena tidak ada yang duduk di atasnya, jadi aku sarankan, kita harus membuat kompetisi antara Ashoka dan Sushima untuk memilih siapa yang akan mendapatkan tahta dalam kepergian anda, Bindu mengatakan “kau benar, Chanakya terlihat tegang mendengarnya, Ashoka mengatakan “sampai sekarang pedang Chandragupt ada dengan ku, besok aku akan bertarung menggunakan kata-kata, tapi aku tidak akan menyakiti siapa pun termasuk saudaraku, Sushim mengatakan “semuanya adil dalam cinta dan perang, Ashoka memenangkan hati orang dengan kata-katanya, besok saya akan mengalahkan dia dalam keterampilan saja,

DAFTAR SINOPSIS AHOKA ANTV

Tweet

Ditulis oleh Tari Harun pada tanggal Sabtu, 19 September 2015