Artikel keren lainnya:
http://navya07.blogspot.com
#ASHOKAEPS137 10th August 2015
MAHAEPISODE : Terungkapnya Kebenaran Di Pengadilan
Desi Tashan | Risma Deviera
Mir datang menghampiri Ashoka.
Mir : “Kau adalah pengawal Yang Mulia, lalu dimana saja kau selama beberapa hari?”
Chanakya : “Aku telah mengirimnya.”
Ashoka : “Aku telah menemukan tentang musuh-musuh Yang Mulia.”
Mir : “Apa yang kau temukan?”
Ashoka : “Haruskah kuberi tahu Anda?”
Mir : “Jika Yang Mulia telah memberimu rasa hormat, lalu jangan berpikir bahwa dirimu adalah raja. Tetaplah pada batasanmu.”
Ashoka : “Mengapa Anda begitu khawatir dengan kebenaran? Kau minta aku
untuk tetap pada batasan? Pikirkanlah ketika aku memberitahukan
kebenaran pada Yang Mulia.”
Mir : “Kenapa kau berpikir bahwa Yang Mulia akan percaya padamu? Kau perlu bukti untuk itu.”
Ashoka : “Aku tidak ingin buang-buang waktu.” kemudian pergi.
Mir dan Chanakya berjalan di belakangnya.
Di Pengadilan.
Subrasi : “Kalian semua memusuhi Savika (Dharma). Aku ingin mengetahui
kebenarannya terlebih dahulu. Kalian tidak mempercayai Savika, kalau
begitu panggilkan putri Ahankara dan tanyakan kebenaran padanya.”
Charumitra : “Kau berpihak pada pelayan? Jika kau memanggil putri
Ahankara untuk mengatakan kebenaran maka rakyat akan berpikir kita
terlalu mementingkan seorang pelayan. Ini juga tidak baik untuk hubungan
Ujjain dan Maurya.”
Helena : “Aku sependapat dengan permaisuri Charumitra. Savika harus dihukum.”
Ashoka datang kesana dan menghentikan mereka. Ia memandang Bindusara
dan ingat saat dia mengetahui bahwa dia adalah putra Bindusara, saat
mereka menghabiskan waktu bersama. Dharma juga ada disana, dia menjadi
tegang.
Bindusara : “Apa yang terjadi Ashoka?”
Helena : “Bagaimana bisa kau datang kemari tanpa izin?”
Mir : “Aku sudah menghentikannya
diluar tapi dia tetap saja datang.”
Bindusara pada Ashoka : “Dimana saja kau?”
Ashoka : “Aku telah menemukan jawabannya. Aku harus memberitahumu sesuatu yang penting mengenai dewi Dharma.”
Bindusara : “Aku tau apa yang akan kau katakan. Aku tau Dharma adalah
agen rahasia. Dia ada di Istana ini tapi ia bersembunyi. Dia tidak setia
padaku. Aku berterima kasih atas usahamu.”
Ashoka : “Semua tuduhan
ini tidaklah benar. Kebenaran adalah bahwa dewi Dharma bersembunyi dari
Anda tapi kebenaran yang lebih besar adalah bahwa 14 tahun yang lalu
dewi Dharma telah melahirkan putra Anda.”
Semua tertegun.
Ashoka
: “Hari itu seseorang mencoba membunuhnya. Dia (Dharma) telah
melindungi putranya. Seperti putra Anda yang lain, Anda memiliki satu
putra lagi.”
Semua terkejut.
Helena : “Bagaimana bisa kita mempercayainya (Ashoka)?”
Noor : “Bahkan jika ini adalah kebenarannya, juga kebenarannya adalah
bahwa Dharma seorang pengkhianat dan putranya tidak layak disebut
Maurya, dia (putra Dharma) mungkin terlibat dalam konspirasi ini.”
Charumitra : “Dia mengarang cerita dan ingin kita percaya.”
Helena : “Kau adalah anak kecil, jadi tinggalkan kami atau kau bisa saja kami hukum.”
Ashoka : “Ini adalah keluargaku, bahkan mereka tidak mempercayaiku?”
Chanakya berpikir “Ashoka harus menunggu untuk mengatakan kebenaran.”
Helena : “Dengan memberikan kabar ini, kau malah lebih menyakiti Yang Mulia.”
Bindusara : “Aku mengenal Ashoka dengan baik, dia mengatakan setelah
dipikirkan. Dia menyelamatkan kita dari api konspirasi. Apa yang kau
(Ashoka) dapatkan mengenai Dharma? Dimana putranya? Siapa yang mencoba
membunuh Dharma?”
Ashoka : “Cinta Anda dan putra Anda... Karena seseorang Anda berada jauh dari dewi Dharma selama bertahun-tahun.
Mereka (Dharma dan Putranya) ada di pengadilan ini.”
Semua terkejut.
Bindusara : “Bagaimana ini mungkin?”
Ashoka : “Ini mungkin, dia ada dihadapan Anda.” kemudian berbalik menghadap Dharma.
Ashoka : “Saatnya untuk hidup dengan kehormatan.” lalu melepaskan
dupatta dari wajah Dharma. Bindusara bangun dari singgasananya.
Bindusara : “Dharma...?”
Subrasi : “Anda Dharma? Anda pelayanku? Mengapa Anda melakukan drama ini?”
Ashoka : “Dia ingin melindungi putranya, Ashoka. Aku putramu, Yang Mulia.”
Semua terkejut.
Ashoka mengangkat pedangnya dan mengatakan “Aku adalah Maurya, aku
adalah Pangeran.” Chanakya tegang, semua melihatnya terkejut, Bindusara
tersenyum.
DAFTAR SINOPSIS AHOKA ANTV