5 Fakta di Balik Mutilasi Wanita Cantik di Karawang, Berawal Dari Cekcok Hingga Pengakuan Suami - Halaman all
Penemuan mayat wanita muda tanpa kepala dan kaki di Karawang, Jawa Barat, Kamis (7/11/2017) membuat geger warga.
Belakangan diketahui pelakunya orang dekat korban.
Baca: Celana dan Sepatu Masih Menempel Saat Potongan Kaki Wanita Korban Mutilasi di Karawang Ditemukan
Berikut sejumlah fakta yang dihimpun Tribunnews.com terkait peristiwa tersebut.
1. Mayat ditemukan terbakar tanpa kepala dan kaki
Mayat perempuan tanpa kepala dan kaki ditemukan warga di Jalan Syeh Quro, Majalaya, Kabupaten Karawang, Kamis (7/12/2017) sekitar pukul 15.10 WIB.
Mayat tersebut kali pertama ditemukan oleh anak TK yang sedang bermain di lokasi.
Belakangan mayat perempuan tersebut diketahui bernama Siti Saidah alias Sinok alias Nindy alias Desi Wulansari (21).
2. Mayat memiliki ciri tato di dadanya
Wanita muda yang diduga menjadi korban mutilasi dan dibakar di Karawang, Jawa Barat, memiliki tato di punggung bermotif kupu-kupu dan di dada bertuliskan "Stones".
Korban saat itu diperkirakan berumur 19 tahun.
Baca: Kasus Penemuan Mayat Wanita Muda Korban Mutilasi di Karawang Terungkap, Pelakunya Sang Suami
Pada Jumat (8/12/2017), tim Inafis Polda Jabar melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Dusun Ciranggon III, RT 11, RW 03, Desa Ciranggon, Kecamatan Majalaya, Karawang.
TKP berada di semak depan sebuah kantor pemasaran perumahan yang masih terbilang sepi.
Terlebih lagi, jalur sepanjang Jalan Syech Quro itu terkenal rawan begal.
Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Maradona Armin Mappaseng mengatakan, berdasarkan identifikasi awal, korban mempunyai tato bertuliskan Stones di dada dan kupu-kupu di punggung kanan.
"Perkiraan sementara dari dokter forensik, korban berumur 19 tahun," kata AKP Maradona dikutip dari Kompas.com.
Untuk mempercepat pengungkapan identitas korban, kepolisian menyebarkan sketsa ciri khusus pada tubuh korban dan pakaian yang dipakai saat itu.
"Saat itu korban memakai sweater abu-abu bertuliskan "Green", kaus cokelat, dan bra warna merah," katanya.
Selain itu, kata dia, di dada bagian atas terdapat tato bertuliskan "Stones" atau "Rolling Stones" berukuran 7 cm x 3 cm dan di punggung sebelah kanan bergambar wanita bersayap yang sedang duduk berukuran 5 cm x 5 cm.
3. Pelaku lapor polisi kehilangan istri
Setelah polisi menyebar
ciri-ciri korban, kemudian datang seorang pria bernama Muhammad Kholili
(MK) melapor mengaku kehilangan istrinya.
Polisi mendalami keterangan MK.
Mk, pelaku mutilasi
Mk, pelaku mutilasi (Tribunjabar/Mega Nugraha)
Selama pemeriksaan ditemukan tidak ada kesesuaian antara keterangan dengan bukti yang ada.
Keterangan
MK juga janggal hingga akhirnya yang bersangkutan tidak bisa beralibi
lagi dan mengakui perbuatannya telah membunuh dan memutilasi suaminya.
Setelah mengakui perbuatannya, MK menunjukan kepala dan kaki korban yang dibuang terpisah.
MK membuang potongan jasad istrinya di Curug Cigentis, Loji Pangkalan, Kabupaten Karawang.
"Di
sana ditemukan seluruh potongan tubuh korban dengan ditunjukan sendiri
oleh MK," kata Kapolres Karawang AKBP Hendy F Kurniawan di Mapolres
Karawang, Rabu (13/12/2017).
4. Berawal dari permintaan korban
Peristiwa pembunuhan dan mutilasi terhadap Siti berawal, Senin (4/12/2017).
Pengakuan MK pada polisi, pasangan muda itu sempat terlibat cekcok karena korban banyak permintaan materi termasuk minta mobil.
MK yang marah kemudian memukul kepala istrinya dengan tangan kanannya hingga terjatuh dan kepalanya terbentur.
"Korban
tak sadarkan diri dan MK mengecek nafas korban dan ternyata tidak
bernafas. MK lantas menyembunyikan istrinya tersebut di kamar kosan,"
ujar Kapolres Karawang AKBP Hendy F Kurniawan di Mapolres Karawang, Rabu
(13/12/2017).
Jasad Siti sempat disembunyikan selama satu hari di kamar kosannya.
MK mengaku panik harus bagaimana memperlakukan jasad istrinya yang terbujur kaku.
Entah ide dari mana, MK pada Selasa (5/12) membeli sejumlah peralatan seperti golok dan plastik.
Kemudian memutilasi korban mulai dari bagian kepala terlebih dahulu kemudian kedua kaki korban.
Selanjutnya pelaku membuang kepala dan kedua kaki korban di Curug Cigentis, Loji, Karawang.
"Keesokan
harinya, pada Rabu (6/12) jenazah SA ditemukan warga dalam kondisi
terbakar bersama sejumlah surat-surat penting lainnya," ujar Hendy.
5. Potongan kaki di dasar jurang
Kondisi
potongan tubuh bernama Siti Saidah alias Sinok alias Nindy alias Desi
Wulansari (21) cukup memprihatinkan saat ditemukan polisi.
Potongan
kaki dan kepala Siti ditemukan di sekitar Kawasan Karst di Gunung
Sanggabuana, Desa Loji, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, Selasa
(12/18/2017) malam hingga Rabu (13/12/2017) pagi.
Pelaku yang tidak lain suaminya sendiri berinisial MK membuang kepala dan kaki istrinya tidak di satu tempat melainkan terpisah.
Jasad
Siti ditemukan terbakar, kepala dan kaki sudah terpisah dari jasadnya
di Desa Ciranggon, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, Kamis
(7/12/2017).
Sementara kaki dan tangannya dibuang ke jurang.
Bagian kepala korban yang dibungkus plastik ditemukan hanya beberapa meter saja dari bibir air terjun.
"Jadi
kepala ini dibuang di saluran air yang mengalir ke Curug Cigentis saat
salurannya kering," kata Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Maradona
Armin Mappaseng di Mapolres Karawang, Kamis (14/12/2017).
Tapi, menurut dia saat pencairan, air mengalir dan kepala korban terbawa air hingga sekitar 20 meter dari titik pembuangan.
"Akhirnya
kepala ditemukan hanya beberapa meter saja dari bibir air terjun. Kalau
hujan lagi saja, kepalanya pasti jatuh ke dasar air terjun," ujar
Maradona.
Kepala Siti dalam kondisi terbungkus plastik dan masih utuh.
Lakban untuk menyumpal mulut Siti masih menempel di mulut dan hidungnya.
Sementara dua kaki Siti, kaki kanan dan dua kaki kiri dibuang di dasar jurang.
"Kami
sempat kesulitan juga mengambil kaki korban. Butuh waktu total hingga
lima jam untuk menemukan kedua kaki korban," ujar Maradona.
Setelah ditemukan, sungguh nahas.
Kaki korban masih terbungkus celana bahkan masih menggunakan sepatu.
"Kaki korban ini dipotong oleh MK mulai dari atas lutut. Masih ada celana dan sepatunya," ujar Maradona.
BACA ARTIKEL SELANJUTNNYA