Artikel keren lainnya:
http://navya07.blogspot.com
Maharana Pratap 27 Mei 2014 Episode 214.By: Vany Desky.
Dimulai saat Ratu Bathiani melempar sebuah kaleng di depan kamar, Ratu
jaiwanta yang melihatnya memerintahkan pelayan nya untuk membersihkan
dan Ratu Jaiwanta langsung masuk kedalam kamarnya. Ratu Bathiani keluar
dari persembunyianya dan
menghampiri pelayan tadi, Bathiani mengatakan pada pelayan. itu kalau
raja menyuruhnya untuk menyampaikan pada Ratu Jaiwanta bahwa Raja Udai
memanggilnya. Pelayan itupun pergi menemui Ratu Jaiwanta.
Diluar
istana kompetisi masih berlangsung, dimana seorang putri tampak memukul
boneka hingga ia menjatuhkan rambut yang ada dikepala boneka tersebut.
Jaiwanta dan Ajbde masih menyaksikan kompetisi itu dari balkon istana.
Jaiwanta mengatakan kepada Ajabde bahwa "kamu bisa pergi ke luar untuk
mengikuti kompetisi itu." Namun Ajabde mengatakan kepada Ratu Jaiwanta
kalau dia tidak akan pergi ke mana pun.
Saat itulah Dayang istana
datang menghampiri Ratu Jaiwanta, "Maharanisa Yang mulia Raja memanggil
anda" Ratu Jaiwanta akhirnya pergi dari sana meninggalkan Ajabde
sendirian. Setelah Ratu Jaiwanta pergi, Ratu Bathiani masuk kedalam
ruangan Ajabde. Dia meyakinkan kepada Ajabde tentang kompetisi tersebut,
dan menyuruhnya ikut andil dalam kompetisi itu. Sedangkan Ratu Jaiwanta
yang sudah menemui uday singh menanyakan kepada Raja kenapa ia
memanggilnya kesini. namun Raja Udai mengatakan, "Apa? Saya tidak ada
memanggilmu." Ratu Jaiwanta terkejut akan ucapan Raja Udai, dia berpikir
ada yang tidak beres dan segera melangkahkan kakinya menuju keistana.
Sedangkan diistana, tampak Ajabde sudah menggantikan pakaian dengan
sorban yang sudah terpasang dikepalanya. Ratu Jaiwanta datang
menghampiri Ajabde dan heran melihat penampilanya. Ajab meminta maaf
pada Ratu Jaiwanta, kemudian dia pergi menuju area kompetisi.
Di Area kompetisi, tampak kini giliran Phool melakukan tugasnya dan
mengambil tongkat tersebut, Phool pun menoleh kepratap dan Raja Uday.
Saat itulah perhatian Raja Uday menangkap sosok Ajabde, Phool yang juga
melihat kedatangan Ajabde dan merasa senang melihat sahabatnya itu.
Phool mengahampiri ajabde dan mengatakan, "Ajabde, kau juga ada disini?
pergi dan berdirilah dengan pratap." Pratap tampak senang
melihat
kehadiran Ajabde. Phool sudah berdiri dihadapan patung Boneka, ia tampak
berpikir tentang kata-kata Ajabde, saat Phool membuka matanya, Phool
kaget melihat akbar ada dihadapanya. Phool tampak ketakutan Dia mulai
menangis dan memukul boneka dengan keras secara berulang-ulang,
Raja Udai tampak heran melihat aksi Phool. Bayanganya Jalal terus
menghantuinya, tidak tahan dengan hal tersebut Phool segera turun dan
berlari menuju Ajabde dan memeluknya, Ajabde mencoba menenangkan Phool
Dimana Phool tampak ketakutan dengan bayangan Jalal, Ajabde mengatakan
kepada sahabatnya kalau ialah yang akan melakukan tugas Phool. Phool
sediikit merasa tenang dan berjalan menuju kearah Pratap. Kini Ajabde
sudah berdiri dihadapan patung boneka, dan bayangan hal yang sama juga
muncul dihadapan Ajabde, dimana ia tampak ketakutan melihat jalal
tertawa dihadapannya. Ajabde segera meraih tongkat yang ada dibawah, dan
ajabde berhasil menjatuhkan kepala boneka dengan hanya sekali pukulan.
Phool tampak senang melihat keberhasilan Ajabde, sedangkan Raja Uday
tampak tercengang dengan keberhasilan Ajabde. Begitu juga dengan seluruh
para istri dari berbagai kerajaan juga tercengang melihat keberhasilan
Ajabde. Ajabde segera berlari dan memeluk Phool, dan Pratap datang
menghampiri keduanya.
Pratap sangat bahagia dan mengatakan, saya
tahu kamu akan menang dalam kompetisi ini." Phool kaget mendengar ucapan
Pratap dan memandang mereka berdua dengan kecewa.
Ratu Jaiwanta
mengatakan kepada Uday singh yang hendak masuk kedalam istana, "lihat,
Ajabde sudah membuktikan kalau dia adalah seorang rajput.". Raja udai
menoleh sebentar dan pergi dengan raut kemarahan. Sedangkan Ajabde
tampak sakit hati mendengar penghianatan Ajabde, dia langsung berlari
meninggalkan keduanya sambil menangis. Ajabde tampak khawatir melihat
sahabatnya, Phool. Ajabde segera berlari mengejar Phool.
Jalal dan
Bahram khan bertemu dengan lal yowat. Bahram khan mengatakan, jalal
benar-benar cinta damai dan ia ingin persahabatan dengan lal yowat .
Jalal mengatakan, saya ingin melakukan percakapan dengan Anda secara
rahasia. Lal Yowat memerintahkan seluruh prajuritnya untuk pergi.
Di
Chitor, tampak Ratu Jaiwanta menemui Raja Udai diruanganya. Ratu
Jaiwanta mengatakan kepada Uday singh, "jadi sekarang kita akan
mengirimkan pesan ke hansa atau mamrat ji tentang pernikahan pratap
dengan ajabde." Namun Raja Udai hanya diam saja dan segera berbalik,
Ratu Jaiwanta tidak menyerah dan terus mengatakan keinginannya pada Raja
Udai untuk menyatukan Pratap dan ajabde. "Saya mengikuti instruksi Anda
seperti yang Anda katakan, Ajabde memenangkan kompetisi dan dia sudah
pantas untuk bersanding dengan Pratap."
Dengan emosi Uday singh
mengatakan, "Apakah Anda tahu bahwa jika pratap dan phool. Menikah maka
mewar dan marwar akan bersatu menjadi kekuatan yang lebih besar. apa
yang akan saya dapatkan ketika pratap dan Ajabde menikah." Ratu
Jaiwanta mengatakan, "saya tidak akan membiarkan hal itu terjadi."
Ratu Jaiwanta tetap bersekukuh untuk menyatukan antara pratap dan
ajabde, namun Raja Udai tidak menyukainya. Saat pertengkaran keduanya
semakin memanas, tiba2 Pratap datang menghampiri kedua orang tuanya.
Raja Udai langsung terdiam melihat kedatangan Pratap. Tidak lama setelah
itu Ratu Bathiani juga datang menghampiri mereka.
Pratap meminta
pendapat pada Ratu Bathiani, "Chotima, apakah Anda benar-benar tahu
tentang hati saya? sebagai ibu saya pasti anda tahu tentang perasaan
saya." Ratu Bathiani menjawab, "saya tidak tahu. Anda adalah anakku
yang menunjukkan kebesaran." Raja Udai yang tidak ingin mendengarnya,
segera meninggalkan mereka diruangan itu. Sedangkan Ratu Bathiani masih
bicara pada Pratap, dimana dialah yang memutuskan untuk memilih
pengantin untuk pratap.
Ratu Jaiwanta langsung menyela ucapan
Bathiani ia bertanya, "Anda bisa melihat bahwa pratap seperti Ajab dan
Ajab juga seperti Pratap." Ratu bathiani terdiam mendengar ucapan Ratu
jaiwanta.
Disisi lain Jalal memberikan pujian pada lal yowat .jalal
masih membujuk lal yowat untuk bergabung denganya. Setelah mereka cukup
lama berdiskusi akhirnya lal yowat setuju bergabung dengan Jalal, Jalal
pun tersenyum senang mendengar tawaran persahabatanya diterima oleh lal
yowat.
Ajab menangis dihadapan patung boneka dan mengingat tentang
ucapan phool, ajabde segera memperbaiki kepala patung tersebut dan
mengatakan, "apa yang terjadi dengan saya, saya ingin melakukan sesuatu
yang lain tetapi terjadi masalah." Ajabde terduduk sambil menangis
mengingat persahabatanya dengan Phool yang renggang.
BACA JUGA
BACA JUGA SINOPSIS LAINNYA