Sinopsis Beintehaa Episode 44
By : #RS
Aaliya pergi meninggalkan rumah, Zain mengikutinya, Aaliya masuk ke dalam taksi dan pergi, Zain mencoba untuk masuk ke mobilnya, tapi Shaziya menghentikannya
Aaliya pergi ke toko perhiasan dan menjual perhiasannya, Shaziya juga ada di took tersebut, dia melihat Aaliya menjual perhiasannya, Shaziya terkejut melihat kalau Aaliya menjual semua perhiasan, dia merasa senang dan mengatakan “aku akan memberikan informasi ini pada ibu, penjaga took memberitahu nilai perhiasan Aaliya padanya, Aaliya merasa kurang, dia membuka gelang dan kalungnya, dia terlihat sangat sedih, penjaga took mengatakan harga semua perhiasan Aaliya bernilai 1,75 Crores, lalu penjaga took itu memberikan uang sebesar 1,75 Crores pada Aaliya, Shaziya melihat uang tersebut, dia langsung menelpon Surayya, tapi Surayya tidak menjawab teleponnya, setelah Aaliya menerima uang itu, dia langsung pergi, Shaziya mengatakan “aku akan mengatakan ini pada ibu secara pribadi,
Aaliya keluar dari took, Zain melihat Aaliya dari kaca mobilnya, Zain lengsung mengikuti Aaliya, Aaliya mendapat telepon dari Fahad, Aaliya mengatakan “aku sudah punya uangnya, aku akan segera sampai, Zain masih mengikuti Aaliya, Zain mengatakan “ siapa yang akan di temuinya, kalau dia ingin pergi, seharusnya dia membawa pakaian di dalam tas,
Di Bhopal, Aayath pergi untuk bertemu dengan pacarnya Rocky bersama dengan temannya, temannya bertanya “apakah kau tahu kalau Rocky itu orang baik?, Aayath mengatakan “aku baru bertemu dia sekali, dan kelihatannya dia baik, aku tidak yakin apakah aku ingin melakukannya, tapi aku sangat membutuhkan uang, jadi aku harus melakukannya, aku harap kau tidak akan memberitahu siapa pun, temannya mengatakan “baiklah, aku tidak akan memberitahu siapa pun, mereka bertanya pada seseorang yang melintas didepan mereka, orang itu membawa mereka masuk,
Aayath dan temannya masuk, Aayat melihat para model sedang bersiap siap, mereka duduk di ruang tunggu, mereka memperhatikan model sedang mengenakan pakaian yang minim, Aayath merasa gugup, temannya bertanya “apa yang akan kau lakukan jika kau diminta untuk memakai baju-baju seperti itu, Aayath mengatakan “aku tidak akan mengenakannya, pada saat itu Aaliya mendapat telepon dari ibunya Shabana, Shabana bertanya “di mana kau?, Aayath mengatakan “dia pergi untuk berbelanja dengan teman ku, Shabana mengatakan “Aayat, jangan berbelanja sembarangan, tiba tiba Shabana mendengar orang yang sedang berbicara tentang mengambil gambar, Shabana menjadi curiga dan bertanya “di mana kau Aayat?, Aayath mengatakan “Bu, ada penembakan yang terjadi di pasar, Shabana mengatakan “kau harus membawa sayuran ketika kau kembali, Aayat mengatakan “baiklah bu, lalu mereka menutup teleponnya, tak lama Rocky datang dan menemuinya, Rocky mengatakan “Aayat, ayo ikut dengan ku, Rocky memberikan pakaian India untuk dipakai, Rocky bertanya “bagaimana dengan kesehatan ayah mu? Aayat bertanya “bagaimana kau tahu?, Rocky mengatakan “bukankah kau sendiri yang mengatakan saat kita chatting, kau harus selalu mengurus orang tua mu, Aayath merasa senang mendengarnya,
Zain masih mengikuti Aaliya, Zain menelpon Aaliya dan bertanya “Aaliya, kau sekarang lagi di mana?, Aaliya mengatakan “ini adalah urusan ku, Zain mengatakan “ayah bertanya tentang mu, Aaliya mengatakan “paman menanyakan ku?, tolong berikan ponselnya pada paman, aku akan bicara dengannya, pada saat itu suara Azan berkumandang, mereka berdua mendengarkan suaraAdzan di ponsel mereka, mereka langsung menutup teleponnya, Aaliya bertanya “mengapa aku mendengarkan suara azan di ponsel Zain,? ternyata dia mengikuti ku, tak lama Aaliya melihat Zain, Aaliya bersembunyi, Zain masih mencarinya, Aaliya terlihat khawatir, Aaliya diam diam pergi dan menelpon Fahad dan mengatakan “aku akan meletakkan tas di dekat kotak pos, kakak harus mengambilnya dengan cepat, Aaliya meletakkannya, Fahad mengambil tas itu,
Aaliya menemui Fahad, Zain melihat mereka sedang berbicara, tapi Zain tidak melihat wajah Fahad, tak lama mereka pergi, Zain bertanya “siapa dia?, apa yang ada didalam tas itu?,
Shaziya kembali kerumah, dia langsung memanggil Surayya, tapi dia tidak menemukannya di dalam ruangan, Shaziya ingin pergi, tapi dia mendengar ada suara dari kamar mandi, Shaziya mengatakan “Ibu pasti sedang dalam kamar mandi, lalu Shaziya mengetuk pintu kamar mandi dan mengatakan “ibu, keluarlah, aku ingin mengataka sesuatu pada ibu,
tiba tiba Usman keluar dari kamar mandi dan bertanya “Shaziya, apa yang ingin kau katakana pada ibumu, dan apa yang bisa kau lakukan yang Nafisa tidak bisa melakukannya, Shaziya terkejut, dia mulai tertawa dan mengatakan “Nafisa tidak bisa tertawa seperti ku, ibu selalu mengatakan pada menantunya harus selalu tertawa dan bahagia, Aaliya dan Nafisa tidak pernah tertawa, ayah, dimana ibu, Usman mengatakan “dia sedang pergi keluar dan dia akan pulang pada malam hari, Shaziya tertawa lagi, lalu dia pergi,
Pada amalam hari, Zain sedang bermain Soxaphone, tak lama Aaliya datang dan mendengarkannya
Precap : Aaliya berkata pada Zain” masih ada 18 hari yang tersisa, tak lama kau akan menyelesaikan 1 bulan penuh, kau berpikir kalau aku akan pergi atau tidak,