Artikel keren lainnya:
http://navya07.blogspot.com
Beintehaa Episode 1
Didalam sebuah kamar
terdengar suara alarm dan terlihat seorang pria (Zain) sedang tertidur,
dia berguman sendiri karena mendengar suara alarm, dia mematikan alarm
tersebut, dan tak lama ponsel nya pun berdering, dia mengambil
ponsel_nya,
Hallo….
Apa….
Pernikahan???
Tidak, tidak tidak, aku akan datang sekarang, kata Zain dia pun terlihat terburu buru untuk bersiap siap.
Ditempat lain terlihat seorang wanita (Aliya) sedang berada diteras dan
mengambil selendang dari jemuran lalu dia pun bersiap siap, dia
berjalan secara diam diam dari depan kamar ayahnya, ayahnya(Ghulam) terlihat sedang shalat, dan didepan rumah terlihat seorang wanita (Shabana) ibunya Aliya sedang menelpon.
Gopi, ada keluarga yang akan datang untuk melamar Aliya, segeralah pulang, kata Shabana
Aliya terlihat sedang bersepeda dijalan, dan Zain terlihat sedang berlari, lagu beintehaa pun mengalun…
Disebuah rumah besar, seorang Dokter sedang memeriksa keadaan Usman(Ayah Zain),
Kesehatan anda baik baik aja tuan, kata Dokter, lalu dari belakang istri Usman(Surayya) datang menghampiri mmerak
Melihat kondisinya kemarin, saya sangat mengkhawatirkan dia, dokter dia telah mengambil tanggung besar di Tahun Baru, kata Surayya
Jangan bekerja terlalu berat, kata Dokter
Tiba tiba handpone berbunyi,
Haloo, kata Surayya
Assalamu’alaikum, kata Shabana, tapi Surayya tidak menjawabnya
Bagaimana keadaan kak Usman? Tanya Shabana
Usman baik baik saja, dokter sudah memeriksanya, nanti saya meminta Usman untuk menelpon kembali, kata Surayya
Saya merasa senang kalau kak Usman baik baik saja sekarang, ada keluarga yang ingin melamar Aliya hari ini, kata Shabana
Belum selesai Shabana bicara, Surayya menutup teleponnya
Haloo, Haloo, mungkin sinyalnya lagi buruk, kata Shabana
Apakah yang menelpon itu Shabana, berikan teleponnya padaku, kata Usman
Teleponnya mati, mungkin sinyal nya lagi buruk, kata Surayya
Mari, saya akan mencoba menelponnya kembali, kata Usman
Kau harus mendengarkan kata dokter, dan jangan khawatir, kata Surayya
menolak memberikan teleponnya dan meletakkannya kembali diatas meja
Aku akan memanggil Fahad (kakak Zain), kata Surayya
Fahad masuk ke kamarnya, dia melihat istrinya (Nafeesa) sedang tidur, lalu ia menghampirinya,
Aku sangat mencintaimu, kata Fahad
Tak lama anak anak mereka Aroob dan Tana datang dengan berlari dan
ketika mereka sampai di tempat tidur mereka berkelahi satu sama lain
Jangan melawan, kata Aroob
Melihat anaknya berkelahi Nafeesa pun bangkit dan kesal
Mengapa kalian belum siap siap untuk sekolah, Bibi Chan Bi sekarang telah tua, kata anaknya Kemudian Chan Bi datang
Anak anak sekarang tumbuh besar dan menjadi nakal, mereka datang kemari
sebelum bersiap siap, ayo, kalian harus bersiap siap untuk sekolah,
kata Chan Bi
Kami ingin kalau ibu yang mengurus kami untuk bersiap siap, kata Aroob dan Tana
Ibu masih mengantuk, Chan Bi bawa mereka keluar, kata Nafeesa lalu Chan Bi pun membawa anak anak keluar dari kamar
Kemudian Fahad pun mencoba untuk pergi keluar, tapi Nafeesa mencegahnya
Kau mau kemana?, Tanya Nafeesa
Ayah telah meneleponku dan dia harus segera pergi, kata Fahad
Aku punya janji dengan seorang desainer sekita jam 12 siang dan aku minta kau menemaniku, kata Nafeesa
Baiklah, kata Fahad lalu pergi
Fahad pergi ke kamar sebelah secara diam diam agar Nafeesa tidak
mengetahuinya, dia melihat istri keduanya Shaziya sedang tidur bersama
anaknya
Aku sangat mencintaimu di pagi ini, kata Fahad
Aku juga mencintaimu, kau mau kemana pagi ini?, tanya Shaziya
Aku dan ayah telah merencanakan pesta tahun baru, kata Fahad
Aku punya kabar baik dan kau harus menemaniku ke dokter, kata Shaziya
Lagi…????, tapi kau sudah periksa pada bulan lalu, kata Fahad
Aku telah memikirkan ini sejak 3 hari dan hari ini akan dikonfirmasi, kata Shaziya
Baba Bengali mengatakan bahwa dia akan membawa 3 anak laki laki dan ada 2 yang tersisa, kata Shaziya lagi
Fahad ingat atas permintaan Nafeesa dan berjanji akan menemaninya
bertemu dengan desainer. Shaziya tak sengaja melihat Nafeesa sedang
menguping di depan pintu
Bengali Baba telah memintaku untuk
menjauhkan diri dari roh roh jahat, kata Shaziya sambil membuka pintu
yang mengakibatkan Nafeesa ketahuan sedang menguping
Nafeesa berdiri dibelakang pintu menguping pembicaraan kita, kata Shaziya
Jika kau ingin menemaniku bertemu dengan desainer, maka mengapa kau janji pada dia Juga, Kata Nafeesa kesal
Kemudian kedua istrinya bertengkar, Usman dan Surayya Istrinya yang
sedang berada di meja makan dan mendengar pertengkaran mereka
Inilah yang akan terjadi apabila anak anak tidak mendengarkan orang tua mereka, kata Usman
Tenang saja, Nafeesa dan Shaziya adalah wanita yang dewasa, mereka tahu
Fahad adalah suami mereka, kata Surayya mencoba menenangkan Usman
Saya sudah mengatakan pada Fahad agar dia tidak menikah lagi, tapi anda
menginginkan cucu laki laki, bahkan setelah menikah pun Fahad selalu
menggoda gadis lain, kata Usman
Nafeesa dan Shaziya masih saja bertengkar, Surayya datang dan meminta mereka untuk berhenti bertengkar
Fahad, sekarang kau harus pergi ke hotel, sepertinya ayahmu sudah menunggu, kata Surayya
Baiklah, kata Fahad lalu pergi
Di dargah Haji Ali Mumbai terlihat Usman sedang berdoa, Shabana menelpon Usman
Kakak harus selalu menjaga kesehatan, karena kakak adalah satu satunya saudaraku, kata Shabana
Aku baik baik saja, bagaimana kabar Ghulam, kata Usman
Terlihat Ghulam sedang membeli Tomat dan sedang memarahi pedagang, Usman mendengarkannya ditelepon lalu dia tersenyum
Alhamdulillah, dia baik, dia mengucapkan salam untuk kakak, kata Shabana
Oh ya kak, ada keluarga yang ingin datang untuk melamar Aliya, kami butuh doa darimu, kata Shabana
Baiklah, kata Usman lalu menutup telepon
Usman mendapat video call dari Mr. Watson
Apa yang dilakukan anakmu (Zain) sekarang, tanya Mr. Watson
Disuatu tempat terlihat ada sebuah pesta pernikahan yang cukup indah di
ruangan terbuka yang didekatnya ada danau, dan seorang Pria terlihat
sedang berjalan menuju ke pernikahan
Dimana dia sekarang, Tanya Bride, diapun melihat ke sekelilingnya
Aku sedang memikirkan masa depanku dan itu akan menjadi indah,kata Bride, lalu mempelai pria pun datang,
Mari kita mulai pernikahannya, dia mempelai pria nya kata Bride
Sebelum pernikahan dimulai, saya ingin bertanya apa ada yang memiliki masalah tentang pernikahan ini, kata Pastor
Saya pikir tidak ada seorang pun yang memliki masalah dengan pernikahan ini, kata mempelai pria
Saya ada masalah dengan pernikahan ini, kata Zain yang tiba tiba datang
dengan Helikopter, semua orang yang ada disana berdiri melihat kearah
Zain
Tak lama Zain melompat dari Helikopter kedalam danau, dan dia keluar dari air berjalan menuju ke pernikahan tersebut
Bagaimana anda bisa menikahi seseorang, kata Zain
Apa kau mengenal dia, kata mempelai pria
Aku tidak mengenalnya, percayalah padaku, kata Bride
Lalu Zain menangkap tangan pengantin pria dan bertanya
Mengapa kau tega melakukan ini padaku, kata Zain dengan gaya seperti seorang perempuan, semua orang terkejut mendengarnya
Apa yang sedang terjadi, kata Bride
Saya tidak mengenalnya dia berbohong, kata pengantin Pria
saya punya bukti tentang cinta kami, lihatlah, kata Zain menunjuk
kearah sebuah truk yang sedang berjalan menghampiri mereka, lalu truk
itu membuka gambar yang dibawanya, gambar itu memperlihatkan Zain sedang
berpelukan dengan pengantin pria itu, semua orang terkejut melihatnya
Anda penipu, anda telah menghianati saya, kata Bride lalu pergi
Saya telah menyelamatkan anda, kalau tidak anda akan kehilangan masa lajang anda, kata Zain
Tiba tiba telepon Zain berbunyi, wanita yang ada di truk itu mengambil telepon tersebut dan menjawabnya
Hallo, ini siapa, Tanya wanita itu
Saya adalah ayah Zain, kata Usman
Oh maaf, kata wanita itu lalu memberikan telepon itu pada Zain
Dimana kau sekarang, kata Usman
Saya sekarang berada dikelas ayah, kata Zain, lalu Usman meminta Zain membuka video call karena ingin melihat Zain sekarang
Saya tidak bisa membuka video call dikelas ayah, kata Zain
Berhentilah berbohong pada ayah, kata Usman
Usman telah tiba dihotel, dia masuk kedalam dan bertanya pada stafnya
mengenai persiapan acara Tahun Baru, staf berkata kalau persiapan sudah
baik dan seorang karyawannya mengatakan bahwa dia mendapat sebuah
bingkisan dari Bhopal dan dia telah meletakkannya di atas mejanya
Terima kasih, kata Usman pada karyawannya
Usman mendapat panggilan video call dari Zain dan juga dari Mr Watson, Usman mendengarkan mereka berdua
Pak Usman , Zain sama sekali tidak tertarik pada Studi, kata Mr. Watson
Saya sudah belajar dengan baik ayah, kata Zain
Jika kau telah belajar dengan baik maka hasilnya pasti baik, kata Usman
Saya telah menjadi Nomor satu di seluruh perguruan tinggi, kata Zain
Zain telah gagal, dia telah membuat malu untuk seluruh perguruan tinggi ini, kata Mr. Watson
Mr. Watson sangat marah mengenai hasil ku ayah, kata Zain
Kapan kau kembali ke India, Tanya Usman
Kapan ayah mau, aku akan pulang, kata Zain
Besok, kata Usman
Usman berfikir anaknya yang satu telah menciptakan keributan dirumah, dan yang satu lagi di dunia
Tiba tiba Usman melihat diatas mejanya ada sebuah kotak yang dikirim
dari Bhopal, lalu dia membuka kotak itu, dia melihat hadiah cendramata
berbentuk ka’bah dan Al-Quran dan sebuah surat dari Aliya, dia kemudian
membacanya
Saya akan mengirimkan doa untuk paman, saya akan pergi ke dargah untuk berdoa, isi surat tersebut
Aliya terlihat sedang berada di Dargah dengan mengenakan cadar
diwajahnya, dia masuk kedalam dan berdoa, cadarnya kemudian terbuka dan
melihatkan kecantikannya
Dia berdoa untuk (Mamunya????,)
Ibu mengatakan masa depanku akan segera berubah, Allah akan mengirimkan
seseorang baik untuk putri kesayangannya, saya berharap dia adalah
seorang pria yang terbaik didunia, doa Aliya
Dan ditempat lain terlihat Zain sedang berpesta, lalu gambar memperlihatkan mereka berdua
Precap : Shabana bertanya pada Aliya, pria seperti apa yang dibutuhkan
Aliya, Aliya mengatakan kalau dia ingin pria yang Cerdas, seorang
pahlawan, berbudaya, Shabana mengatakan kalau Aliya membutuhkan pria
yang sama seperti dia. Usman terlihat sedang berbicara dengan Zain,
Zain terlihat di dalam bus, Dia melihat Aliya sedang bersepeda, Zain
pergi dan bertemu Aliya
Usman bertanya di mana dia. Zain mengatakan dia berada di
kelas. Usman meminta untuk membuka video chat karena ia ingin melihat
dia sekarang. Zain mengatakan ia tidak bisa terbuka chatting di kelas.
Usman meminta untuk berhenti berbohong kepadanya. Mobil Usman membawanya
ke hotel. Dia masuk ke dalam dan bertanya stafnya tentang persiapan
tahun baru. Staf mengatakan mereka akan baik. Karyawan lain mengatakan
ia mendapat bingkisan dari Bhopal dan dia telah menyimpannya di
kabinnya. Usman mengucapkan terima kasih. Usman mendapat panggilan video
dari Zain. Usman juga mendapat panggilan video dari Mr Watson. Dia
mendengar mereka berdua. Watson mengatakan Zain tidak tertarik dalam
studi. Zain mengatakan ia belajar dengan baik. Usman mengatakan jika dia
belajar dengan baik, maka hasil juga harus baik. Zain mengatakan dia # 1
di seluruh perguruan tinggi. Mr Watson mengatakan Zain telah gagal, ia
telah membawa malu untuk seluruh perguruan tinggi ini. Zain kata Mr
Watson sangat marah mengenai hasilnya. Usman meminta Zain datang ke
India besok. Usman berpikir anaknya satu telah menciptakan kecelakaan di
rumah, lain di dunia. Mungkin emas membantunya. Usman membuka bungkusan
ia dapatkan dari Bhopal. Dia melihat hadiah dengan surat dari Aliya.
Dia membacanya. Bunyinya dia telah mengirimkan doa untuk dia dan untuk
membacanya. Dia akan Dargah untuk berdoa baginya. Aliya ditampilkan
dalam dargah mengenakan cadar di wajahnya. Dia pergi dalam dargah dan
berdoa. Wajahnya terungkap kemudian. Dia berdoa untuk mamu nya. Dia
mengatakan ibunya mengatakan masa depannya akan segera berubah, Allah
akan mengirim seseorang untuk dia. Saya berharap dia adalah seorang
cowok terbaik di dunia. Usman diperlihatkan berpesta di sisi lain. Judul
lagu bermain di latar belakang.
Precap: Shabana meminta Aliya
apa tipe pria yang dia butuhkan. Aliya katanya PERSEDIAAN cerdas, jenis
pahlawan, berbudaya. Shabana mengatakan u membutuhkan orang seperti
Anda. Usman adalah terlihat berbicara dengan Zain. Zain terlihat dalam
bus, Aliya terlihat pada sepedanya. Zain pergi dan bertemu Aliya.
BACA JUGA
BACA JUGA SINOPSIS LAINNYA