Artikel keren lainnya:
http://navya07.blogspot.com
Sinopsis Mahaputra Episode 124 (Tayang 19 Desember 2013 On Sony TV)
Di Gurukul, Chakrapani mencoba untuk mengoleskan obat pada luka di
tubuh Raghuvendra, Raghvendra menolaknya, dia melemparkan obat itu
hingga terjatuh, tiba tiba Pratap datang, Raghvendra dan Chakrapani
terkejut melihatnya, Pratap mengambil obat yang tergeletak di lantai,
tiba tiba saja Pratap tertawa, Raghvendra merasa aneh, dia bertanya pada
Pratap, Pratap mengatakan kalau orang yang terkuat di Mewar yaitu
gurunya sendiri takut merasa perih yang disebabkan oleh obat-obatan,
Raghvendra merasa malu, Pratap meminta Chakrapani untuk mengambilkan
obat yang baru, Raghvendra bertanya apa yang akan dia lakukan, Pratap
mengatakan kalau dia akan mengobati lukanya, tak lama Chakrapani datang
dan memberikan obat itu pada Pratap, Pratap mengoleskan obat itu,
Raghvendra sedikit kesakitan, Pratap merasa terharu, dia mengatakan
kalau berkat gurunya mereka bisa mengatasi masalah Boondi, Raghvendra
mengatakan kalau semua itu berkat Chundawat, karena dia lah mereka bisa
melaksanakan semua rencana yang sulit untuk menggali sebuah terowongan
bawah tanah hanya dalam satu malam,
Di Mewar tepatnya dikamar Jaiwanta, Sajja mengeluh pada Jaiwanta tentang semua kejadian, Jaiwanta mencoba untuk menenangkannya,
tiba tiba Bhatiyani datang dengan membawa perhiasan dan pakaiannya, dia
mengatakan kalau dia telah diperintahkan Uday untuk menghias
Jaiwanta(hahahaa Bhatiyani
jadi pelayan untuk menghias Jaiwanta), Sajja bertanya pada Bhatiyani
seolah olah dia tidak percaya, dia terlihat sedang memikirkana sesuatu,
melihat itu Jaiwanta bertanya padanya, Sajja mengatakan kalau dia sangat
senang mendengarnya, dia menghampiri Bhatiyani dan berkata pada
Jaiwanta kalau dia akan terlihat cantik, Bhatiyani menyetujuinya,
Bhatiyani memintanya untuk duduk di depan meja rias, Bhatiyani
mengatakan kalau dia akan menghiasi sangat berbeda agar Uday senang
melihatnya, Bhatiyani seolah olah mengejek Jaiwanta, Sajja tidak senang
mendengarnya, sedangkan Jaiwanta hanya diam mendengar nya,
Di pengadilan, Chundawat dan para Menteri lainnya sedang berkumpul untuk
menunggu Uday, tak lama seorang prajurit datang dan menginformasikan
kalau Uday Singh tidak akan mengadakan rapat pada hari ini, Chundawat
bertanya pada menteri yang lain, siapa yang akan memecahkan masalah
untuk hari ini,
Dikamar Uday, Uday sedang bersiap siap, dia menggunakan parfum agar tercium wangi(cie cie),
Dikamar Jaiwanta, Bhatiyani sedang menghias Jaiwanta, Bhatiyani
mengatakan kalau dia akan menghiasi Jaiwanta dengan perhiasan yang dia
kenakan pada saat malam pernikahannya, agar Uday senang melihatnya,
Sajja dengan polosnya mengatakan walaupun dia menghiasi Jaiwanta seperti
pada saat malam pertama, Uday hanya akan memikirkan tentang dia saja,
Bhatiyani tersenyum mendengar perkataan Sajja, Jaiwanta hanya diam,
Di pengadilan, dua orang petani datang dengan membawa masing masing
wadah air yang isinya koin emas yang ditemukan di sebuah peternakan dan
berebut akan kepemilikannya,
mereka bertanya tentang masalah itu, Chundawat bingung dengan
solusinya, tiba tiba Pratap muncul dan mengatakan kalau dia yang akan
memimpin siding,
Di Koridor Istana, Uday Singh sedang menuju
kamar Jaiwanta, diperjalanan dia bertemu dengan Ratu yang paling Wahhh,
Bhatiyani mengatakan kalau dia telah selesai melaksanakan tugasnya, Uday
berterimah kasih padanya dan hendak pergi, tapi tiba tiba dia mendengar
kalau pengadilan sedang berlangsung tanpa kehadirannya, dia terkejut
akan hal itu, tak lama seorang pelayan datang dan mengatakan kalau
Pratap yang memegang alih pengadilan, Uday tersenyum mendengarnya,
kemudian dia pergi menuju ruang pengadilan, Bhatiyani mengikutinya dri
belakang,
Di pengadilan, Chundawat mengatakan kalau Pratap yang
akan memutuskannya, Pratap mengatakan kalau wadah itu akan menjadi milik
kerajaan, karena koin emas itu berusia 200 sampai 300 tahun sehingga
mereka tidak dapat memilikinya, dari luar Uday mendengar semuannya, dia
tersenyum melihat Pratap, kemudian dia keluar dan mengatakan kalau dia
sangat bangga dengan keputusan Pratap, Uday Singh bangga karena Pratap
mengambil keputusan yang mampu untuk melakukan keadilan, mendengar semua
itu, Bhatiyani sangat cemburu, dia pergi dari tempat itu, dia
mengatakan kalau Jaiwanta akan merasa bahagia karena dia, tiba tiba dia
berpapasan dengan seorang pelayan yang membawa Paan (semacam sirih) yang
akan diberikan pada Uday, dia mengambilnya dan membawanya kekamarnya,
dia mencampurkan obat tidur di Paan itu, lalu memberikannya pada pelayan
itu,
X
Sinopsis Mahaputra Episode 124 (Tayang 19 Desember 2013 On Sony TV)
Di Gurukul, Chakrapani mencoba untuk mengoleskan obat pada luka di
tubuh Raghuvendra, Raghvendra menolaknya, dia melemparkan obat itu
hingga terjatuh, tiba tiba Pratap datang, Raghvendra dan Chakrapani
terkejut melihatnya, Pratap mengambil obat yang tergeletak di lantai,
tiba tiba saja Pratap tertawa, Raghvendra merasa aneh, dia bertanya pada
Pratap, Pratap mengatakan kalau orang yang terkuat di Mewar yaitu
gurunya sendiri takut merasa perih yang disebabkan oleh obat-obatan,
Raghvendra merasa malu, Pratap meminta Chakrapani untuk mengambilkan
obat yang baru, Raghvendra bertanya apa yang akan dia lakukan, Pratap
mengatakan kalau dia akan mengobati lukanya, tak lama Chakrapani datang
dan memberikan obat itu pada Pratap, Pratap mengoleskan obat itu,
Raghvendra sedikit kesakitan, Pratap merasa terharu, dia mengatakan
kalau berkat gurunya mereka bisa mengatasi masalah Boondi, Raghvendra
mengatakan kalau semua itu berkat Chundawat, karena dia lah mereka bisa
melaksanakan semua rencana yang sulit untuk menggali sebuah terowongan
bawah tanah hanya dalam satu malam,
Di Mewar tepatnya dikamar Jaiwanta, Sajja mengeluh pada Jaiwanta tentang semua kejadian, Jaiwanta mencoba untuk menenangkannya,
tiba tiba Bhatiyani datang dengan membawa perhiasan dan pakaiannya, dia
mengatakan kalau dia telah diperintahkan Uday untuk menghias
Jaiwanta(hahahaa Bhatiyani
jadi pelayan untuk menghias Jaiwanta), Sajja bertanya pada Bhatiyani
seolah olah dia tidak percaya, dia terlihat sedang memikirkana sesuatu,
melihat itu Jaiwanta bertanya padanya, Sajja mengatakan kalau dia sangat
senang mendengarnya, dia menghampiri Bhatiyani dan berkata pada
Jaiwanta kalau dia akan terlihat cantik, Bhatiyani menyetujuinya,
Bhatiyani memintanya untuk duduk di depan meja rias, Bhatiyani
mengatakan kalau dia akan menghiasi sangat berbeda agar Uday senang
melihatnya, Bhatiyani seolah olah mengejek Jaiwanta, Sajja tidak senang
mendengarnya, sedangkan Jaiwanta hanya diam mendengar nya,
Di pengadilan, Chundawat dan para Menteri lainnya sedang berkumpul untuk
menunggu Uday, tak lama seorang prajurit datang dan menginformasikan
kalau Uday Singh tidak akan mengadakan rapat pada hari ini, Chundawat
bertanya pada menteri yang lain, siapa yang akan memecahkan masalah
untuk hari ini,
Dikamar Uday, Uday sedang bersiap siap, dia menggunakan parfum agar tercium wangi(cie cie),
Dikamar Jaiwanta, Bhatiyani sedang menghias Jaiwanta, Bhatiyani
mengatakan kalau dia akan menghiasi Jaiwanta dengan perhiasan yang dia
kenakan pada saat malam pernikahannya, agar Uday senang melihatnya,
Sajja dengan polosnya mengatakan walaupun dia menghiasi Jaiwanta seperti
pada saat malam pertama, Uday hanya akan memikirkan tentang dia saja,
Bhatiyani tersenyum mendengar perkataan Sajja, Jaiwanta hanya diam,
Di pengadilan, dua orang petani datang dengan membawa masing masing
wadah air yang isinya koin emas yang ditemukan di sebuah peternakan dan
berebut akan kepemilikannya,
mereka bertanya tentang masalah itu, Chundawat bingung dengan
solusinya, tiba tiba Pratap muncul dan mengatakan kalau dia yang akan
memimpin siding,
Di Koridor Istana, Uday Singh sedang menuju
kamar Jaiwanta, diperjalanan dia bertemu dengan Ratu yang paling Wahhh,
Bhatiyani mengatakan kalau dia telah selesai melaksanakan tugasnya, Uday
berterimah kasih padanya dan hendak pergi, tapi tiba tiba dia mendengar
kalau pengadilan sedang berlangsung tanpa kehadirannya, dia terkejut
akan hal itu, tak lama seorang pelayan datang dan mengatakan kalau
Pratap yang memegang alih pengadilan, Uday tersenyum mendengarnya,
kemudian dia pergi menuju ruang pengadilan, Bhatiyani mengikutinya dri
belakang,
Di pengadilan, Chundawat mengatakan kalau Pratap yang
akan memutuskannya, Pratap mengatakan kalau wadah itu akan menjadi milik
kerajaan, karena koin emas itu berusia 200 sampai 300 tahun sehingga
mereka tidak dapat memilikinya, dari luar Uday mendengar semuannya, dia
tersenyum melihat Pratap, kemudian dia keluar dan mengatakan kalau dia
sangat bangga dengan keputusan Pratap, Uday Singh bangga karena Pratap
mengambil keputusan yang mampu untuk melakukan keadilan, mendengar semua
itu, Bhatiyani sangat cemburu, dia pergi dari tempat itu, dia
mengatakan kalau Jaiwanta akan merasa bahagia karena dia, tiba tiba dia
berpapasan dengan seorang pelayan yang membawa Paan (semacam sirih) yang
akan diberikan pada Uday, dia mengambilnya dan membawanya kekamarnya,
dia mencampurkan obat tidur di Paan itu, lalu memberikannya pada pelayan
itu,
Dikamar Jaiwanta, pelayan itu memberikan Paan itu pada
Jaiwanta, Jaiwanta memintanya untuk menaruhnya di meja, tak lama ada
yang mengetuk pintu, dia berpikir kalau itu adalah Uday, dia membuka
pintunya dan ternyata adalah Sajja, Sajja sangat rempong, dia banyak
bicara, kemudian dia pergi, tak berapa lama ada lagi yang mengetuk
pintu, dia berkata kalau itu adalah Sajja, dia membukanya dan berkata
ada apa lagi, tapi dia terkejut, ternyata itu adalah Uday, Uday dengan
heran bertanya kenapa, Jaiwanta mengatakan kalau dia berpikir kalau yang
masuk adalah Sajjja, dia membicarakan tentang perilaku Sajja, kemudian
mereka masuk, Jaiwanta sedikit gugup, dia mengatakan kalau dia ingin
mengambil sesuatu, tapi Uday menarik Jaiwanta kepelukannya,
Dikamar Bhatiyani, dia merasa bahagia, karena dia telah mencampur obat tidur pada Paan itu,
Dikamar jaiwanta, dia sedang mengelu elus rambut Uday, mereka bercerita
tentang kenaangan manis mereka, tiba tiba ada seseorang yang mengetuk
pintu, Jaiwanta membukanya, ternyata yang mengetuk pintu adalah
Sajja(hadeehhhh), Jaiwanta
merasa aneh pada Sajja, Sajja memberikan makanan pada Jaiwanta kemudian
dia pergi, Jaiwanta mengambil Paan itu, dia melihat kearah Uday, Uday
sedang tertidur, dia tersenyum melihatnya, Jaiwanta menghampiri Uday dan
duduk disampingnya, tiba tiba saja Jaiwanta mencium Paan itu dan
merasakan ada sesuatu, dia merasa curiga,
Dikamar, Bhatiyani sedang membasuh wajahnya, kemudia Kokoiya datang, Bahtiyani menceritakan semua rencananya pada Kokoiya,
DAFTAR SINOPSIS AHOKA ANTV