Artikel keren lainnya:
http://navya07.blogspot.com
Part IDi
Istana, semua orang sedang sibuk mempersiapkan perayaan Janmatsmi,
seorang prajurit mengawasi dan memerintahkan semua pelayan agar cepet
menyelesaikan pekerjaannya. Dharma datang ke dapur, dan prajurit memarahinya.Parajurit :”Dari mana saja anda, kenapa baru datang?”Dharma hanya terdiam dan ia pergi.Samarat
datang ke dapur Istana untuk membuat mentega dari susu, ia mendekat
pada alat pengaduk mentega, samarat mengikatkan kedua talinya erat-erat
di tangannya dan memutar alat pengadukan dengan sangat kasar, alat
pengadukan mau jomplang dan susu menyiprati wajah Samarat, semua pelayan
di dapur memperhatikanny
a,
Samarat meminta agar semua pelayan pergi, Samarat, kembali mencoba
untuk memputar alat pengadukan susu lagi-lagi alat pengadukan itu akan
terjatuh ketika Samarat mencoba untuk memutar alat pengdaukannya.
Ashok
diam-diam memperhatikan samarat yang sedang berusaha keras untuk
memutar pengadukan susu dibalik tembok dapur, Ashok tersenyum
memperhatiakan samarat yang sedang kebingungan, Samarat keheranan “
Bagaimana cara menggunakan alat ini, mengapa sulit sekali membuat
mentega”
Ashok
tertawa memperhatikan tingkah Samarat yang sedang keheranan, Samarat
bertanya pada Ashok” Mengapa anda tertawa?”. “anda tidak tahu betapa
sulit menggunakan alat ini?”
Ashok
:” Saya sudah sering melihat ibuku untuk melakukannya, saya tahu betapa
sulit untuk menggunakan alat itu, tapi saya tahu orang yang dapat
membantu anda untuk membuat mentega”
Samara bertanya pada Ashok : “ Siapa?”
Ashok : “Seorang pelayan”
Samarat
ragu-ragu dengan ucapan ashok dan mengatakan :” Jika semua Ratu tahu
jika seorang pelayan membantu saya, maka akan menjadi masalah untuk
saya”
Ashok meyakinkan Samarat :” Ini akan menjadi rahasia kami”
Samarat : “Mengapa anda masih berada disini?”
Ashok
pergi meninggalkan dapur, ia pergi untuk menemui ibunya, ketika ibunya
(Dhrama) akan melakukan puja, Ashok menaruh nampan puja ibunya dan
menginginkan agar ibunya datang kedapur untuk membantu Samarat.
Dharma bingung dan bertanya “ Ada apa nak?”
Ashok : “Samarat sangat membutuhkan bantuan mu bu, ia akan membuat mentega, tetapi ia kesulitan “
Dharma :” Kau tahu itu tidak mungkin”
Ashok : Ibu, jangan khawatir, bantulah Samarat”
Ashok
tersenyum pada ibunya (Dharma) dan menutup wajah ibunya dengan penutup
kepalanya dan berkata :”Dengan menutup wajah mu, maka anda aman bu”
Ashok :”Tolonglah bu, bantu Samarat agar ia berhasil membuat mentega susu”
Dharma :” Tapi nak, itu tidak mungkin”
Ashok : “Aku tidak ingin mendengar alasan mu lagi bu, ayolah “
Ashok menggandeng tangan ibunya dan membawanya pergi kedapur.
Di
depan pintu dapur, Dharma sangat gugup, ia memeggang tangan Ashok
dengan sangat erat dan perlahan-lahan Dharma masuk untuk menemui Samarat
dengan wajah tertutupi kain bersama dengan Ashok. Dharma sangat gugup,
dia khawatir.
Ashok pada pelayan (Dharma) : “Samarat sedang kesulitan, tolong bantulah dia untuk membuat mentega susu”
Dharma
mendekatai alat pengadukan susu, dan samarat mempesilahkan pelayan
(Dharma), perlahan-lahan Dharma meraih tali pengadukan susu dan
mengaduknya, Samarat memeperhatikan pelayan (Dharma) cara mengaduk tuas
pengadukan susu yang benar, ia meminta untuk mencobanya.
Dengan sangat ragu Dharma memberikan tali pada Samarat.
Samarat
mencoba mengaduknya tetapi lagi-lagi gagal, kemudian dengan tangannya,
Dharma memberikan isyarat dan meminta agar tali yang satunya di pegang
olehnya dan Samarat memeggang talinya yang lain, mereka mengaduk susu
secara bersama-sama, ashok memperhatikan ayah dan ibunya bekerja sama
untuk membuat mentega susu, Ashok sangat bahagia dan mengusap air
matanya, ia terharu.
Samarat
sangat bahagia dengan usahanya, Susu itu sudah menjadi mentega berkat
bantuan pelayan (Dharma). Dharma meninggalkan samarat setelah seluruh
susu menjadi mentega, samarat mengambil mentega hasil buatannya dengan
pelayan (Dharma) dan menyuapinya ke Ashok “Terima kasih, ini karena
bantuan mu”. Ujar samarat pada Ashok.
Dharma memperhatikan mereka berdua dari luar tersenyum penuh rasa haru bercampur bahagia.
Samarat mengusap mulut Ashok dari sisa-sisa mentega susu.
Samarat : “ Apa rasanya enak?”
Ashok :” Tidak ada yang lebih enak dari pada mentega susu ini”
Ashok mengambil sejumput mentega dengan tangannya dan menyuapkannya pada Samarat.
Dharma
masih memperhatikan mereka berdua dari luar dengan rasa haru dan
sekaligus bahagia, ia mencakupkan tangannya dan berkata “ Ya Dewa,
terima kasih atas anugrah mu, begitu besar anugrah yang engkau berikan,
kau dapat memenuhi keinginan semua orang, dan anak ku telah mendapatkan
cinta dari ayahnya”
Samarat : “Ketika anda datang dalam hidup saya, anda selalu membantu saya dalam semua masalah, terima kasih”
Ashok : “Saya tidak melakukan apapun, itu semua karena niat saya untuk membantu anda, dan ibu saya selalu mendukung saya”
Samarat : “ Ibu mu sangat hebat mengasuh mu, dan ayahmu pasti sangatlah beruntung”
Samarat tersenyum dan memberkati Ashok dan ia pergi,
Dharma bersembunyi
Ashok mengambil pot (Kendi) didapur dan memindahkan mentega dengan tangannya
Ashok
: “Pot (kendi) dari para istri digantungkan terpisah, dan mentega yang
dibuat oleh ayah dan ibuku akan digantungkan bersama-sama, saya akan
melakukannya”
Ashok
keluar dengan membawa mentega susu yang sudah ia tempatkan pada pot
(Kendi). Khurasan dan prajurit melihatnya, Ashok sadar akan kehadiran
khurasan, Khurasan memerintahkan agar prajuritnya mengikuti ashok”
Part IIChanakya sedang memberikan kotbah kepada murid-muridnya,
dan
ia mengatakan kepada semua murid-muridnya “ Ketika sesorang menyebrangi
batas pada sebuah masalah, mereka akan kehilangan hal yang benar,
tetapi orang yang baik ia tidak akan pernah meninggalkan batasannya”
Helena
memperhatikan Chanakya dari kejauhan dan ia mengawasi Chanakya, Helena
bertemu dengan Ashok, ia masih memegang pot (Kendi) berisi mentega susu”
Helena bertanya : “Untuk apa ia datang kesini?”
Chanakya
memperhatikan mereka dan mengatakan pada Helena :” Sayalah yang
memanggilnya kesini untuk mengatakan pada Ashok agar ia ikut bekerja dan
membantu pada perayaan Janmashtmi di istana, biarkan ia datang menemui
ku”
Chanakya mengatakan pada Helena : “ Justru saya yang seharusnya bertanya pada anda, apa yang sedang anda lakukan disini?”
Helena
datang mendekati Chanakya dan mengatakan : “ Saya ingin membelikan
hadiah untuk Samarat, Saya mendengarkan kotbah anda, rasanya sangat
baik, sehingga saya berhenti di sini untuk ikut mendengarkannya “
Chanakya
menegaskan pada Helena :” Memberikan kotbah pada murid-murid saya
sangatlah berbeda jauh terhadap orang-orang yang berada dibelakang anda,
mereka sangatlah manis, namun memiliki racun dalam pikiran mereka”
Prajurit khurasan bersembunyi mengikuti ashok.
Helena : “Untuk apa anda berada disini?”
Chanakya meyakinkan Helena : “Ashok ingin berbiacara dengan saya”
Chanakya mengatkan pada Ashok :” Satu pelajaran lagi !”
Ashok memahami ucapan chanakya dan ia pergi
Helena sangat kesal mendengarkan ucapan chanakya dan ia pun pergi
Chanakya
menlanjutkan kotbahnya pada murid-muridnya :” Kalian tidak perlu
memberitahukan apapun tentang isi hati kepada orang lain, kalian harus
pergi pada tempat yang tepat untuk menceritakannya”
PRECAP:
Para Istri Samarat datang ke perayaan Jnmatsmi, mereka melihat 1 Pot
(Kendi) yang tergantung terpisah, semua istri dan semua orang bingung,
Shubarasi bertanya :”Bagimana Pot (Kendi) ke-4 bisa tergantung disana?”
cahru :Mengapa berfikir terlalu jauh?” . “Kita harus melepaskannya".
Ashok diam dan memperhatikan.
DAFTAR SINOPSIS AHOKA ANTV