Artikel keren lainnya:
Sinopsis UTTARAN TV (http://navya07.blogspot.co.id/)
Sinopsis Uttaran Hari ini, Selasa 21 Juni 2016 : Episode 310-311 Part 1
Separuh Rumah Bundela sudah Dibeli Akash, Kematian Surbhi
Pada Cerita Uttaran kita kali ini cukup menegangkan. Sementara itu Vishnu yang kesal dengan ulah akash yang tak mau pergi dari rumahnya, mencoba mengusirnya, tapi akash tetap menolak. Vishnu memutuskan untuk melaporkan akash kepada polisi.
Polisi datang untuk menangkap akash, tapi anehnya akash malah duduk dengan santainya. kemudian akash mengeluarkan sebuah surat jual beli rumah yang menerangkan bahwa separuh dari Rumah Budela telah dijual oleh Yuvraj kepada akash. Dengan demikian Polisi tak dapat menangkap akash dan akash berhak atas rumah itu.
Pada kisah selanjutnya juga menceritakan kondisi Surbhi yang tengah kritis akibat tekanan batin yg dialaminya. Kanha sendiri sangat menyesal karena telah menyakiti hati Surbhi. Sebelum akhirnya Surbhi meninggal Dunia.
Yuk langsung saja simak sinopsis lengkapnya pada Halaman Selanjutnya
SINOPSIS UTTARAN HARI SELASA 21 JUNI 2016
Uttaran-Episode-311-a1
Tapasya
mendengar pembicaraan Tuan Takhur dengan seorang pengacara melalui
telfon. Pengacara tersebut memutuskan telfon saat Tuan Takhur berkata
bahwa Rathore benar-benar bersih/tidak melakukan kesalahan apapun.
Tuan
Takhur kemudian berpura-pura bicara menyenangkan ditelfon setelah
menyadari kehadiran Tapasya. Tapasya lalu mengambil ponsel dari tangan
Tuan Takhur.
Tapasya : Tapasya mu ini bukan anak kecil yang bisa
ayah ajak bicara bersama bintang lagi. Aku sudah dewasa, aku tau
telfonnya sudah mati.
Tuan Takhur : Ayah tidak bisa melakukan
apapun untuk pria yang sudah melakukan banyak kebaikan untuk keluarga
kita. Dia selalu menjadi pondasi kekuatan kita. Semua orang tau kalau
dia pergi untuk menyelamatkan Surbhi tapi ayah tidak bisa
membuktikannya.
Tapasya : Ayah harus kuat, kalau tidak siapa yang akan menjaga Mukhta?
Tuan
Takhur : Tidak ada pengacara yang mau menangani kasus ini. Bagaimana
cara meyakinkan mereka kalau Raghuvendra tidak bersalah? Ayah tidak
mengerti dengan semua ini.
Tapasya : Aku tidak percaya kalau ayahku bisa menyerah. Ayahku selalu berkata, "Siapa yang mencoba. . "
Tuan Takhur menatap Tapasya dengan mata berkaca2.
Tuan Takhur : Siapa yang mencoba, tidak akan pernah kalah.
Tapasya mengulangi motto hidup Tuan Takhur itu sekali lagi sambil terisak. Mereka berdua berpelukan sambil menangis.
BACA SELANJUTNNYA || 2
LIKE FP INI UNTUK UPDATE SINOPSIS YA
DAFTAR SINOPSIS TERKAIT