Artikel keren lainnya:
http://navya07.blogspot.com
Sinopsisi Mahaputra Episode 164 (Tayang 27 Februari 2014 On Sony TV)
Dikuil, Udha Bai dan Vikramaditya heran melihat Meera Bai kembali
sadar, racun yang mereka berikan sama sekali tidak berpengaruh, setelah
mengetahui itu kemudian Udha Bai dan Vikramaditya merencanakan sesuatu
lagi, mereka membuat beberapa paku di tempat tidur, tak lama Meera Bai
datang dan tidur ditempat tiidur tersebut, mereka merasa heran, mereka
datang menghampirinya, Udha
Bai mengatakan kalau ada paku ditempat tidurnya, kemudian Meera Bai
melihatnya, ternyata paku itu telah berubah menjadi kelopak bunga mawar,
Udha Bai dan Vikramaditya heran melihatnya, Meera Bai mengatakan “tidak
ada apa apa disini, setelah beberapa hari, Udha bai dan Vikramaditya
membuat rencana baru, mereka membungkus ular di dalam sebuah keranjang
dan memberikannya pada Meera Bai, ular itu berubah menjadi kalung bunga,
setiap rencana yang mereka lakukan selalu gagal,
Pratap senang
mendengar cerita tentang Meera Bai, Purohit ji mengatakan, Vikramaditya
dan Udha Bai selalu membuat rencana yang buruk pada Meera Bai, kemudian
Meera Bai menulis surat pada Tulsi Das dan menceritakan semuanya,
kemudian Tulsi Das membalasnya dengan memintanya untuk meninggalkan
tempatnya dan menghabiskan waktunya di rumah Tuhan,
Meera Bai
menerima surat dari Tulsi Das, Purohit mengatakan “setelah Meera Bai
pergi meninggalkan Mewar, Mewar terperangkap dalam bahaya, Anda adalah
satu-satunya orang yang mampu menunjukkan arah yang tepat untuk Mewar,
Jalal mengatakan “sekarang Mewar memang tidak dalam bahaya, tapi tidak
lama lagi Mewar akan berada dalam bahaya, tak lama Pratap dan Purohit
sampai di batas Dwarika,
Disisi lain, Jalal mengatakan “besok
kita akan bertemu dengan Meera Bai, setelah itu tidak seorang pun yang
akan menyelamatkan Mewar dari Mughal, Shamsudhin datang dan mengatakan
“hujur, malam ini sangat dingin, saya akan menyusun kayu api, Jalal
mengatakan “jangan membuang-buang waktu untuk mengumpulkan kayu, saya
melihat ada api disana, kemudian Jalal bergerak menuju api itu, didepan
Api itu Pratap sedang melakukan meditasi, Jalal ingin menghampirinya
tapi Tansen menghentikan Jalal dan mengatakan “jangan mengganggu anak
laki-laki itu, dia sedang melakukan meditasi, kemudian mereka pergi,
Dipagi hari, Tansen sedang membasu muka di sungai, tiba tiba Shansuddin
datang dan bertanya tentang Jalal, Tansen mengatakan “mereka sedang
terburu-buru untuk bertemu dengan Meera Bai dan di sini Pratap juga
ingin menemui Meera Bai,
Di sebuah desa, Pratap dan Jalal sedang
berjalan untuk mencari tahu keberadaan Meera Bai, Pratap bertanya pada
seoarng warga desa, orang itu memintanya untuk bertanya pada seseorang
yang sedang membuat guci, kemudian Pratap menemui orang itu dan
bertanya, orang itu menjawabnya,
Disisi lain, Jalal sedang
mencari dimana Tansen, tak lama dia melihatnya sedang naik gerobak,
Jalal menemuinya dan marah padanya, Jalal mengeluarkan belatinya dan
mengancam Tansen, tiba tiba Pratap datang dan mengatakan “tidak ada yang
bisa menemui Meera Bai dengan kemarahan, Jalal marah dan berbalik
melihatnya, Jalal melihat Pratap dan teringat ketika Pratap
menyelamatkan anak itu dan teringat bagaimana Pratap menghinanya, Pratap
mengatakan “Anda hanya mengetahui tentang kekuasaan dan kemarahan, Anda
tidak mengetahui tentang cinta dan ibadah, Jalal marah padanya,
kemudian mereka bergerak untuk berhadapan
DAFTAR SINOPSIS AHOKA ANTV