Artikel keren lainnya:
http://navya07.blogspot.com
Digerbang utama kerajaan Bijolia, rombongan Pangeran Pratap berpapasan dgn rombongan Jalim Singh yg membawa Gohar & Rao Surtan, sepeninggal Pangeran Pratap berserta rombongan, Jalim Singh mengenalkan Rao Surtan & Gohar pada Raja Mamrat Ji sebagai guru tari Phool, namun Raja Mamrat Ji merasa seperti pernah bertemu dgn Rao Surtan yg saat itu berdandan ala perempuan “Sepertinya aku pernah melihatmu disuatu tempat” Rao Surtan merasa kikuk didepan Raja Mamrat Ji “Yaa itu bisa saja, mungkin saja anda pernah melihat kami disuatu tempat pesta dansa barangkali” Gohar mencoba menengahi, Rao Surtan hanya mengangguk-anggukkan kepalanya membenarkan ucapan Gohar “Lalu kemana saja para putri, kok kelihatan sepi?” Gohar bertanya lagi “Mereka sedang pergi mengunjungi temannya, Pangeran Pratap juga menemani mereka” mendengar nama Pangeran Pratap, Rao Surtan terkejut sambil memekik kecil sambil menggigit tangannya, Raja Mamrat Ji merasa heran dgn tingkah Rao Surtan.
Dirumah Pandit Ji, akhirnya Pangeran Pratap beserta rombongan sampai dirumah Pandit Ji, Pandit Ji menyebut Chakrapani sebagai Damad, Chakrapani tdak menyukainya “Pandit Ji, Chakrapani tdak menyukai perubahan namanya” Pangeran Pratap mencoba menjadi juru penengah “Dia tdak keberatan dipanggil dgn nama Chakrapani atau nama yg lain kecuali Damad” tak lama kemudian seorang nenek masuk kedalam ruangan tersebut & melihat ke arah Pangeran Pratap dgn seksama “Damad sangat bagus” ujar sang nenek “Nenek, dia bukan Damad kita, tapi disini ini Damad kita” Pandit menunjuk ke arah Chakrapani, sang nenek beralih ke arah Chakrapani & melihatnya dgn lebih seksama “Dia kelihatannya seperti orang yg kelaparan” ujar sang nenek kemudian berlalu meninggalkan mereka semua “Kenapa kau tdak menyebutkan namamu selama perayaan pemberian nama kemarin?” belum juga Chakrapani menjawab, Phool sudah menyela pembicaraan mereka “Dia tdak ingat beberapa mantra & doa doa, dia selalu membawa sebuah buku bersamanya” ujar Phool sambil menyuruh Chakrapani utk menunjukkan pada semua orang
Chakrapani pun berdiri utk mempertontonkan kebolehannya namun tiba tiba kotak opium yg di selipkan di ikat pinggangnya jatuh ke lantai, semua orang tercengang melihatnya, tepat pada saat itu Sobhagyawati (calon istri Chakrapani, anak dari Pandit Ji) memasuki ruangan dgn dupattanya yg menutupi wajah hingga ke dada, Chakrapani terkejut melihatnya & pura pura bersandiwara dgn menjatuhkan dirinya di kursi, Chakrapani pura pura merasa pusing, namun mata Chakrapani masih terus melihat ke arah Sobhagyawati yg mulai mencuri sesuatu, Chakrapani segera bangun & berteriak “Dia mencuri sesuatu!” teriak Chakrapani, Pandit Ji merasa tdak terima dgn apa yg dilakukan oleh Chakrapani “Sekarang, aku tdak bisa melanjutkan hubungan dgn anak ini lagi!” Pangeran Pratap berusaha utk meyakinkan Pandit Ji namun usahanya sia sia, semua orang kecewa namun tdak bagi Phool, Phool malah merasa senang karena Chakrapani tdak jadi menikah dgn Sobhagyawati, semnetara itu tiba tiba saja dupatta Sobhagyawati terbuka karena hembusan angin, Chakrapani bisa melihat wajah calon istrinya itu, Chakrapani merasa terpesona dgn Sobhagyawati, lama mereka saling memandang satu sama lain namun kemudian mereka berempat harus keluar dari rumah Pandit Ji. Sinopsis Mahaputra Episode 183
Di luar rumah Pandit Ji mereka berempat berdebat disana, Ajabde tiba
tiba menyela pembicaraan mereka & menjelaskan semuanya pada mereka
“Kalau neneknya Sobhagyawatilah yg mencuri & Sobhagyawati mencoba
utk melindungi dirinya sendiri” Chakrapani merasa tdak enak dgn apa yg
telah di perbuatnya barusan, Chakrapani segera memasuki rumah Pandit Ji
lagi & meminta maaf padanya, saat itu Sobhagyawati mengintip dari
balik tirai, membuat Chakrapani tdak beradaya melihatnya “Pandit, aku
minta maaf, ternyata bukan anakmu yg mencuri, melainkan ibumu” Pandit Ji
semakin tdak suka dgn apa yg dikatakan oleh Chakrapani, Pandit Ji pun
menampar pipi Chakrapani dgn keras & berteriak lantang “Keluar kau
dari sini!” Chakrapani segera lari tunggang langgang meninggalkan rumah
Pandit Ji
Sinopsis Mahaputra Episode 183
Di kerajaan Bijolia,
Gohar di sambut dgn baik di sana, Gohar sedang mempersiapkan pisaunya
ketika Rao Surtan memasuki kamarnya & sedikit menggoda Gohar, Gohar
segera mengacungkan pisau kecilnya ke arah leher Rao Surtan “Berhati
hatilah padaku atau aku akan membunuhmu sebelum Pangeran Pratap!” Rao
Surtan kaget sambil memundurkan dirinya & berkata “Aku ini temanmu
jadi kau tdak bisa membunuh aku”, “Seseorang sedang mengawasi kita” ujar
Gohar penuh waspada “Siapa yg sedang mengawasi kita? Siapa? Siapa?”
Di
kamar Phool, Phool merasa bahagia karena berhasil menggagalkan rencana
Pangeran Pratap utk mendekatkan Chakrapani dgn keluarga calon istrinya
“Ajabde, aku bahagia sekali, kau lihat mukanya Pangeran Pratap, dia
kelihatan kesal” Phool menyeringai senang “Phool, aku mohon cukup! &
lihat apa yg telah terjadi di sekitar kau! Berapa orang lagi yg akan
terluka hatinya karena kau, berapa banyak hubungan akan rusak karena
kau! Apakah kau pernah berfikir tentang perasaan Sobhagyawati?” Ajabde
merasa kecewa dgn tindakan Phool “Iyaa, aku memang telah melakukan
kesalahan, tolong bantu aku, Ajabde ... utk mengatasi situasi ini” Phool
mulai merasa menyesal dgn semua perbuatannya
Di kamar Gohar,
rupanya Jalim Singh sedang mengintip Gohar yg sedang bercermin dari
balik jendela, di belakang Jalim Singh rupanya Rao Surtan sedang
memperhatikan Jalim Singh yg sedang mengintip, Rao Surtan segera
mencolek Jalim Singh, Jalim Singh kaget karena dikiranya itu adiknya,
setelah berbalik ternyata ada Rao Surtan di belakangnya, Jalim Singh
merasa malu, dari dalam kamar Gohar sedang bercermin & berkata pada
dirinya sendiri “Sekarang, aku akan membunuh, Pangeran Pratap!”
Next Episode di Sinopsis Mahaputra Episode 184
DAFTAR SINOPSIS AHOKA ANTV