Artikel keren lainnya:
http://navya07.blogspot.com
Surayya merasa cemas dengan keputusan Usman, dia berjalan kesana kemari,
Nafisa mengatakan “tenang lah Bu, Shaziya mengatakan “ayah pasti akan
marah jika dia tahu, Surayya mengatakan “aku akan menangani Usman,
Disisi lain, Fahad sedang berjalan bersama dengan Zain, Zain bertanya
“ada apa kak?, Fahad mengatakan “jangan banyak Tanya, kau ikut saja, tak
lama mereka menemui Surayya, melihat Zain datang, Surayya menarik
tangan Zain dan meminta Zain pergi bersama Rizwan dengan memberikan Zain
uang, Shaziya mendukung keputusan Surayya, Zain terlihat bingung, dia
teringat akan kata-kata ayahnya yang mengatakan kalau dia adalah
kebanggaan ayahnya, Surayya menarik Zain lagi untuk segera pergi, Zain
mengatakan “aku tidak akan pergi, Surayya terkejut mendengarnya, dia
bertanya “apa?, apakah kau siap untuk pernikahan ini?, Zain mengatakan
“tidak bu, aku tidak siap untuk menikah, aku khawatir tentang ayah, jika
aku pergi sekarang, ayah akan merasa malu, baik untuk dirinya sendiri
dan juga aku, aku tidak akan membiarkan ayah kehilangan martabatnya
karena ku, Surayya marah mendengarnya dan mengatakan “perbedaan antara
kau dan Fahad adalah, Fahad selalu mendengarkan ku, sedangkan kau tidak
pernah mendengarkan ibumu, jika kau ingin menikah dengannya, pergilah,
pergi nikahi dia, melihat ibunya marah, Zain mencoba untuk
menenangkannya,
Zain mengatakan “aku tinggal demi ayah, tapi aku akan menemukan cara untuk menghindari pernikahan ini,
Disisi lain, Usman melihat Shabana yang terlihat sedang sedih, Usman
menghampirinya dan bertanya ”apa yang terjadi, Shabana menggelengkan
kepalanya, Usman mengatakan “aku akan bicara pada Aliya, Usman ingin
pergi, tapi Shabana menghentikannya
dengan mengatakan “dia tidak ingin mendengarkan siapa pun, dia telah
tumbuh dewasa sekarang, dia mengatakan jika dia menikah Zain, maka semua
tuduhan pada dirinya akan terbukti benar, mendengar itu Phupi(bibi
Aaliya) datang dan mengatakan “aku akan coba bicara dengan Aaliya, tapi
Shabana juga menghentikannya
dan mengatakan “cobalah untuk mendengarkan Aaliya, aku merasa ragu jika
kita mengambil keputusan terlalu terburu-buru, mendengar itu, Usman
meyakinkan Shabana dengan mengatakan “pernikahan Aaliya tidak akan
terjadi tanpa keinginannya, aku akan bicara dengannya, kemudian Usman
pergi ke kamar Aaliya,
Dikamar Aaliya, Aaliya sedang sedih, tak
lama Usman datang menghampiri Aaliya dan memegang tangannya, Aaliya
mengatakan “aku tahu apa pun yang paman lakukan adalah untuk kebahagiaan
orang tua ku, tapi bagaiman dengan ku, Paman telah menantang keluarga
Zeeshan bahwa pernikahan ku akan terjadi sebelum Zeeshan menikah, tapi
paman adalah sahabatku dan paman telah berjanji kalau paman akan
menemukan pria terbaik untuk ku, tapi mengapa paman tidak membantu ku
dan meninggalkan ku sendirian, Usman mengatakan “paman masih sahabat mu
dan akan selalu seperti itu, paman berjanji untuk menemukan seorang pria
yang baik untuk mu, tapi karena paman sangat sibuk, paman lupa akan
janji paman, sekarang dengan semua kejadian yang terjadi di sini, paman
merasa pernikahan mu dan Zain harus terjadi, paman bahkan berpikir kalau
keputusan ini bukan sekedar keputusan, tapi takdir dari Allah, paman
tidak berusaha untuk menangani situasi atau mencoba untuk membantu
orang, hal ini sangat mudah bagi paman untuk memanggil 50 orang yang
akan berdiri di depan mu untuk menikahimu, tapi paman tidak akan
melakukannya, Usman meminta Aaliya untuk duduk dan mengatakan “mungkin
kata-kata paman terdengar sedikit aneh pada mu, tapi kau akan segera
menyadari bahwa kau sudah mendapatkan pria terbaik untuk mu, dan Zain
juga mendapatkan seorang gadis terbaik yaitu kau, mengapa aku tidak
menyadarinya sebelumnya untuk menikahkan kalian berdua?, Paman tahu
Zain sangat baik, kalian berdua akan hidup sangat bahagia, setelah kau
datang ke rumah kami, Ghulam, Shabana dan paman akan merasa sangat
senang, kau harus mengambil keputusan mu sendiri sekarang, lalu Usman
pergi,
Tak lama ada sebuah surat yang dilemparkan dihadapan
Aaliya, ternyata itu surat dari Zain yang menyatakan kalau dia ingin
bicara dengan Aaliya, dan dia sedang menunggunya di halaman belakang,
kemudian Aaliya pergi dan bertemu dengan Aaliya, lagu Beintehaa pun
mengalun,
Aaliya bertanya “mengapa kau memanggil ku, Zain
mengatakan “Aaliya, aku tidak bisa menikahi mu, aku datang kembali
hanya untuk mengambil ponselku, semua teman-teman ku hancur setelah
menikah, aku tidak bisa membiarkan ini terjadi pada diri ku sendiri, dan
aku tidak bisa menikahi mu, Aaliya mengatakan “bahkan aku juga tidak
bisa menikahi mu, Zain mengatakan “kenapa tidak kau abaikan pernikahan
ini, Ayah memaksa kita untuk menikah karena paman Ghulam yang saat itu
dia berjanji padanya, Zain mengatakan “aku sangat membutuhkan bantuan mu
untuk pertama dan terakhir kalinya, hanya untuk meyakinkan paman Ghulam
kalau kau tidak ingin menikah, Aaliya mengatakan “aku akan pergi
sekarang dan meminta ayah untuk menghentikan pernikahan ini, Zain
memintanya untuk berjanji, Aaliya berjanji, Zain berterima kasih pada
Aaliya dan mengatakan “alu tidak akan menjadi masalah bagi mu lagi,
kemudian mereka berpisah,
Tapi mereka kembali dan melihat satu
sama lain sebelum mereka pergi, Zain meminta maaf pada Aaliya untuk apa
pun yang terjadi, Aaliya mengatakan “Ok, kemudian mereka pergi,
Aaliya pergi ke kamar Ghulam, dia melihat ayahnya sedang batuk
kesakitan, sementara disisi lain, Surayya bertanya pada Zain “apakah kau
yakin Aaliya akan meyakinkan Ghulam dan Usman untuk menghentikan
pernikahan ini, Zain mengatakan “tentu saja dia akan melakukannya,
Nafisa mengatakan “aku akan memesan tiket besok pagi, kemudian dia
meminta Rizwan untuk memanggil agen perjalanan, Shaziya menghentikan
Rizwan dan mengatakan “aku sudah meminta agen perjalanan untuk memesan
tiket, tiba tiba seorang anak kecil datang dan memberitahu Zain bahwa
seseorang memanggilnya kedalam, kemudian Zain pergi
didalam,
Ghulam mencium kening Aaliya, dia sangat sedih, tak lama Zain datang dan
melihat semua itu, Ghulam melihat Zain dan meminta dia untuk mendekat,
Ghulam bertanya pada Zain tentang pernikahan, Zain meminta Ghulam untuk
beristirahat, kemudian Ghulam memberitahunya kalau Aaliya setuju untuk
menikah, Zain terkejut mendengarnya, dia melihat Aaliya dengan marah,
Ghulam memberikan tangan Aaliya untuk Zain, mereka saling memandang
dengan mimic wajah marah, Ghulam dan Shabana sangat bahagia melihat
mereka, tak lama Usman datang dan memberitahu pada Ghulam bahwa Kazi
saheb telah datang untuk upacara pernikahan, Ghulam senang mendengarnya
dan mengatakan SubhanAllah,
Precap : Zain dan Aaliya menikah,
Kazi saheb bertanya pada Aaliya “apakah kau menerima menikah dengan
Zain, Aaliya mengatakan “saya menerimanya, Kazi saheb bertanya pada Zain
“apakah kau menerima pernikahan ini?,
BACA JUGA
BACA JUGA SINOPSIS LAINNYA