Artikel keren lainnya:
http://navya07.blogspot.com
Part I
Pagi hari di Istana Magadha, Bindu datang bersama semua
anggota keluarga kerajaan kepengadilan, mereka mengambil bagian tempat
duduknya masing-masing di ruang pertemuan
Heleba bertemu dengan Mir Khurasan mereka masih belum duduk dan berbiacara.
Helena :” Bagaimana patung itu bisa masuk kesana?”
Khurasan :” Dharma sudah berbicara dengan ashok sebelum ia datang
untuk menemui Bindu, Ashok akan segera memberitahu ku, ketika ia akan
pergi untuk bertemu dengan Dharma dan juga putranya”
Khurasan bertanya kembali pada Helena :” Apakah kau sudah mendapatkan pesan dari Dharma?”
Helena :”Aku tidak mendapatkan pesan apapun, baik itu dari Dharma maupun dari putranya”
Helena pergi
Khurasan masih diam setelah mendengarkan ucapan Helena,
Ashok datang menyusul keruang pertemuan.
Khurasan bertanya pada ashok seolah ia merasa curiga bahwa ia telah dibohongi
Khurasan : “Ashok, darimana saja kau?”. “Apa kau mendapatkan kabar dari Darma dan juga putranya”
Ashok hanya menggelengkan kepalanya
Ashok :”Kau selalu mengawasi ku dari jauh, ku pikir mereka akan datang ketika perayaan ulang tahun Bindu dirayakan”
Khurasan :” Setelah aku menemukan Dharma dan juga putranya, kemudian….”
Ashok bertanya dan menegaskan pada Khurasan :” Lalu kemudian apa?”
Khurasan : “Aku akan membawa Dharma dan juga putranya kehadapan Bindu, mereka semua penghianat”.
Bindu duduk dikursinya, semua orang yang hadirpun duduk dikursi mereka
masing-masing, kemudian Bindu pun mengangkat tangannya dan berbicara
kepada semua tamu yang hadir memenuhi undangan ulang tahunnya.
Helena tersenyum sangat bahagia
Asok tersenyum
Shusim pun tersenyum
Begitu juga dengan siamak ia tersenyum
Bindu mengatakan kepada semua keluarganya dan juga kepada semua tamu
undangan yang hadir :” Ini hari Istimewa untukku , dalam kesempatan ini
akupun ingin mengumumkan sesuatu yang dapat mengejutkan kalian semua
terkejut, setiap keluarga sudah menyaksikan pertumbuhan anak-anak
mereka, sekarang putra ku sudah tumbuh dewasa, keluarga ku telah
melewati masa-masa sulit, tapi hari ini aku ingin mengumumkan sesuatu,
dan setelah itu semua akan berubah. Dalam keluargaku, akan ada tambahan
anggota baru, Ahenkara pun akan menjadi putri kami, aku telah
mempertimbangkan semua saran untuk pernikahan Ahenkara dengan Shusim”
Ahenkara tersenyum dan senyumnya langsung pudar ketika mendengar
keputusan Samarat Bindusar untuk menikahi dirinya dengan Shusim,
Ahenkara terkejut mendengarkan hal itu.
Semua orang Nampak terkejut mendengarkan keputusan Bindu,
Noor hanya terdiam
Bindu bertanya kepada Niharika :” Aku harap kau mau menyetujuinya”
Niharika melirik dan memberikan senyum kepalsuan
Cahru tersenyum sangat bahagia mendengar ahenkara akan dinikahkan dengan shusim
Helena mengutarakan pendapatnya kepada Bindu :” Tidak putaku, tapi mengapa keputusan ini sangat begitu Mendadak”
Bindu :” Bu, aku telah memikirkan hal itu, semua ini tentang masa depan
putra ku, aku pun sudah meminta pendapat Chanakya, chanakya pun sudah
mengizinkan ku”
Shubarasi tersenyum bahagia bersama dengan Drupat
Cahru bertanya :”Dimana sekarang Chanakya, karena beberapa hari ini aku tidak melihat keberadaannya di Istana?”
Bindu :” Akhir-akhir ini, Chanakya sedang berhadapan dengan misi penting, tapi jangan khawatir, ia pasti kembali "
Kemudian, Bindu meminta persetujuan dari Niharika sebagai pihak dari Ahenkara
Niharika menjawab pertanyaan Bindu :” Terus terang kukatakan kepada mu,
Usulan ini sangatlah mendadak aku belum bisa memutuskannya tanpa
persetujuan dari putriku , hari ini perayaan hari ulang tahun mu, ini
hari istimewamu, dan tentunya tidak ada hal yang lebih penting dari itu
dan membahas pernikahan Shusim dan ahenkara.
Ahenkara masih hanya terdiam, begitu juga dengan shusim
Ashok hanya diam, walaupun ia sangat kecewa dengan keputusan itu, Ashok hanya terus mendengarkan pendapat-pendapat mengenai keputusan Bindu dan juga semua orang, ia pun sangat terkejut.
Bindu menanyakan kepada semua orang : “ Aku rasa semua akan senang dengan keputusan ku?”
Bindu mengatakan kepada Cahru :”Selamat berbahagia cahru”
Charu mengatakan pada shusim :”Selamat berbahagia putraku”
Shusim membuka senyumnya sebab sejak tadi ia hanya cemberut
Charu sangat bahagia, akhirnya hal yang diinginkannya sudah di umumkan didepan semua orang,
Charu mencakupkan tangannya kepada Niharika dan memberikan ucapan
selamat kepada Niharika atas pernikahan shusim dan Ahenkara
Niharika pun mencakupkan tangannya dan mengatakan kepada Charu :” Selamat Cahru Mitra”
Niharika melirik ke ahenkara
Shusim tidak suka dengan keputusan ayahnya yang begitu sangat mendadak
Ashok memperhatikan ahenkara dengan wajah sangat kecewa ia mencoba untuk tersenyum.
Ahenkara hanya melirik tapi tidak sanggup menatap kerarah yang sedang menatapnya, ia pun salah tingkah
Shusim melirik kearah ahenkara, ia tersenyum masam
Helena tersenyum bahagia
Begitu juga dengan samarat Bindusar ia tersenyum sangat bahagia
Khurasan tertengun mendengar itu
Ashok hanya diam menyaksikan semua itu, ia sudah sangat-sangat kecewa
sudah tidak mau mendengarkan lagi, lalu ashok pergi dari ruangan
pertemuan, Khurasan menyusul dibelakangnya..
Part II
Siang
hari, Di Istana Maghadha, Ashok melupakan rasa kecewanya dengan
menyambut semua tamu undangan yang datang, semua pelayan menyambut para
tamu undangan dengan menaburkan bunga, halaman istana Maghada sangat
indah ditaburi bunga berwarna warni berserakan di bawah karpet merah
untuk para tamu undangan.
Dari kejauhan, Khurasan sedang mengawasi ashok dikoridor istana.
Prajurit datang menemui Khurasan dan mengatakan :” Hanya satu gerbang istana yang terbuka”
Khurasan :” Jika Dharma dan putranya datang keistana, maka mereka akan langsung menemui Ashok dan aku akan menangkap mereka”.
Diruang pertemuan, Bindu dan semua anggota keluarga kerajaan sedang
menikmati makan siang, Ahenkara masih mendunduk, ia masih sangat gelisah
dan sedih.
Dharma mengintip dari luar menatap Bindu, ia tersenyum bahagia
Bindu menyantap makannya dengan ragu-ragu, ia berfikir :”Hari ini ulang
tahun ku dan hari istimewa untuk ku, seandainya dharma dan juga putraku
ada disini bersama kami, pasti mereka berdua akan ikut merasa bahagia”
Dharma tersenyum memandangi Bindu sedang makan diluar, dan berkata “
Minimal saya dapat melihatnya makan dan membuatkan sesuatu untuknya”.
Dharma tersadar Ashok tidak berbaur dengan keluarga kerajaan :” Ashok,
dimana dia, mengapa ia tidak ikut bergabung?”. Dharma mulai khawatir
dengan Ashok.
Diluar istana, Ashok masih menyambut para tamu
undangan, ia terus melirik kearah Mir khurasan. Ia mengangkat ikat
pinggangya kemudian selembar surat terjatuh, ashok berpura-pura melap
peluhnya, seolah baru menyadari bahwa surat itu terjatuh dari balik
sakunya. Ashok menunduk akan mengambil surat itu, khurasan datang dengan
cepat dan mengambil surat itu dan membacanya: “Ini surat dari Dharma
?”
Khurasan membaca isi surat itu “ Dharma dan putranya akan datang
untuk menemui bIndu dan akan menceritakan apa yang terjadi selama 15
tahun yang lalu
Khurasan bertanya kepada Ashok :” Dimana mereka?”
Ashok :”Aku tidak tahu”
Khurasan :”Surat ini berasal dari sakumu, lalu apa yang sedang kau sembunyikan dari ku?”
Ashok :” Kau selalu mengawasii ku, jika kau melihat surat lalu siapa
yang menaruhnya di saku ku?”. Jika mereka bisa menipu kepala tentara,
maka aku hanyalah seorang anak-anak, itu berarti Dharma dan putranya
sangat pintar, dan mereka akan datang kehadapan umum, tenanglah”
Ashok pergi
Khurasan berfikir :” Aku tidak tahu dimana Dharma dan putranya tinggal”
Ashok berfikir dikoridor istana dengan memendam kemarahannya :” Aku
akan terus menipu khurasan, ia akan melihat dharma dalam perayaan ulang
tahun bidnu, tapi khurasan tidak akan bisa menangkapnya”Aku
harus mengakiri semua perlakuan Khurasan pada ibuku, untuk itu semua
resiko akan aku ambil, jadi sekarang aku akan memastikan bahwa khurasan
akan melihat dharma dan juga putranya, tetapi ia tidak akan pernah bisa
untuk menangkap mereka”
Part III
Semua orang sudah selesai
untuk jamuan makan siang, sevika (Dharma) dan para pelayan sedang
membersihkan piring makan anggota keluarga kerajaan, dharma melihat dan
akan membersihkan bekas piring makan Bindu dia sangat senang Dharma
berfikir :” Hari ini, aku telah melihatnya merayakan di hari ulang
tahunnya dan melihatnya makan dengan sangat lahap”
Ashok mengejutkan
ibunya, ashok bertanya kepada ibunya :” Apa yang sedang ibu pikirkan,
kembalilah keruangan permaisuri shubarasi ?”
Dharma :”Tidak aku tidak sedang memikirkan apapun, darimana saja kau, mengapa kau tidak ikut makan bersama dengan samarat?”
Ashok :” Aku sedang menyambut para tamu undangan diluar bu”
Dharma menasehati ashok :”Agar semua yang kau inginkan dapat terwujud,
kau harus memutuskan apakah kau dapat berusaha untuk mewujudkan impian
itu, tetaplah kau berusaha, agar kau mendaptkan segala impian mu dapat
terwujud suatu hari nanti”. "Ibu selalu berdoa agar kau selalu bahagia,
kau putra ibu satu-satunya"
Ashok :”Baiklah bu, aku akan mendengarkan semua ucapan nasehat mu untuk ku”
Dharma membelai wajah ashok dengan penuh kasih sayang.
Ashok mendengarkan nasheat ibunya,
Dharma :"Kau begitu terlihat gelisah, ada sesuatu yang sedang kau sembunyikan?
Ashok :" tidak bu, aku tidak menyembunyikan apapun dari mu"
Ashok bersujud meminta restu Dharma
Kemudian ashok pergi, dan menghentikan langkah kakinya, Ia mengingat
pesan ibunya :”Jika kau menginginkan sesuatu dapat terwujud, kau harus
berusaha untuk mewujudkannya menjadi mungkin”, Ashok menangis
menumpahkan luapan perasaan dan juga emosinya yang ia pendam dan melirik
kearah ibunya dan membelakanginya, Dharma sama sekali tidak mengetahui jika Ashok menangis, Ashok mengusap air matanya dan melanjutkan langkah kakinya.
Bindu dan anggota keluarganya keluar dari ruang makan. Khurasan datang untuk menemui Helana
Helena bertanya :” Mir, apa yang sudah kau dapatkan?”.” Apa kau melihat
siapa yang menaruh surat itu disaku ashok?”. Ini berarti dalam
pengawasan dalam pandangan mu ketika mengawasi ashok kurang baik, atau
ashok telah membuat mu Nampak terlihat sangat bodoh”
Khurasan :”
Ashok hanya mengatakan ia masih anak-anak, dia tidak dapat akan pernah
bermaksud untuk menipu ku bahkan ashok tahu siapa aku, ashok juga
mengatakan pada ku tentang segala sesuatu, apa kau berfikir bahwa
chanakya membantu ashok, bahkan chanakya sekarang tidak berada
dipataliputra”
Helana :” Baiklah untuk rasa percaya mu itu kepada
Ashok, Dharma sudah menulis surat bahwa ia dan juga putranya akan datang
untuk menemui Bindu, itu bias saja malam atau mereka dapat bertemu
dengan bindu kapan saja”
Khurasan :” Aku akan terus mengawasi Ashok”
Dikoridor istana Ashok menemui Radhagupta, dibalik pilar, prajurit
khurasan sedang mengawasi gerak gerik mereka dan mendengarkan
pembicaraan mereka
Radhaguptha :” Apa hadiah itu sudah siap?”
Ashok :” Ya, Tapi aku sangat khawatir tentang hal itu”
Radhagupta :” Kemamanan mu ditangan ku”
Ashok mengangguk dan ia pergi
Diruang pengadilan Bindu, ashok datang menemui khurasan, khurasan sudah menunggunya dan ingin berbicara dengannya.
Khurasan :” Apa yang kau lakukan, kau sedang menyembunyikan sesuatu dari ku”
Ashok :” Mengapa kau tidak pernah percaya kepada ku?”
Khurasan :” Tidak, sama sekali tidak.., bahkan aku sekarang meminta mu untuk menjelaskan semuanya padaku”
Ashok :”Aku sedang menceritakan rahasiaku pada radhagupta”
Khurasan : “Tentang apa itu?”
Ashok : Chanakya sedang diluar kota, ia berada diluar pataliputra, dan
ia memberikan tanggung jawab pada ku untuk memberikan hadiah ulang
tahun kepada Bindu, jadi aku mempersiapkannya dan meminta bantuan Radhagupta”
Mir khurasan memastikan semua ucapan ashok pada prajuritnya yang bersembunyi dibalik pilar
Prajurit mengiakan semua kata-katanya
Khurasan sangat marah dan berkata pada ashok :”kau hanya perlu
menikamati perayaan tapi janganlah kau lupa tentang pekerjaan kami”
Ashok : “Kau bisa melupakan dharma, tapi aku tidak”
Ashok pergi
Malam hari diruang pengadilan, semua orang sudah bersorak sorai
menunggu kedatangan samara Bindusar, Hidup yang mulia Bindusara… Hidup
yang mulia Bindusara”, yang mulia datang dan berjalan menuju ke
tahtanya.
Dharma menghadirinya dengan berdiri diantara pelayan
Dharma berada disana ia sangat bahagia, ahemkara tersenyum bahagia, ashok melangkah pergi dan membuat semua orang bingung.
Ashok terus berjalan membuat ibu suri Helena tidak suka, lalu ashok menghentikan langkahnya jauh dari para tamu yang di undang.
Ashok berkata :” Pada hari ulang tahun Bindu aku akan menceritakan
kisah tentang Dharma, aku berharap semua akan tahu kisah tentang Dharma”
Semua tersenyum senang
Bindu mempersilahkan ashok
Ibu suri Helena tersenyum
PRECAP- di hadapn semua undangan yang hadir, Ashok mempersembahkan
tarian untuk Bindu dan semua keluarga kerajaan, ia menceritakan
pertarungan sengit antara Mir khurasan dan juga dirinya seperti dalam
tariannya mereka saling bertarung pedang, dalam khayalan pertarungan
... DImalam hari di hutan yang sangat gelap, Khurasan dan Ashok
bertarung pedang dengan sangat sengit, ashok mengangkat pedangnya dan ia
berubah menjadi singa jelamaan Chandragupta, khurasan kalah dan
berhasil di takhlukan oleh ashok, Ashok membawa khurasan kehadapan Bindu
dan shubadrangi, Bindu tampak Bingung, setelah mengalahkan Mir
khurasan, Shubadrangi mengatakan kepada Bindu :”Ini Putamu, Ashoka “
DAFTAR SINOPSIS AHOKA ANTV