Part I
Di istana Magadha, Bindu masih berada diruang makan bersama dengan Noor dan Cahru, Bindu duduk dimeja bersama dengan noor, cahru hanya berdiri
Bindu mengatakan :” Aku sangat senang dan begitu sangat terkesan melihat siamak, Shusim dan ashok kompak dalam perayaan janatshmi kemarin, aku berharap Siamak mau melakukan bratha dengan shusim, aku rasa dengan bratha itu akan sangat baik untuk mereka terutama untuk shusim mengendalikan amarahnya, Noor bagaimana pendapat mu?”
Noor tercengang mendengar ucapan Bindu
Noor : “ Aku rasa siamak putra ku akan setuju untuk melakukan yang kau perintahkan”
Bindu :” Baiklah”
Bindu :” Istri ku pun harus bersaing untuk memberikan hadiah terbaik untukku, mari kita lihat siapa yang akan menjadi pemenangnya”
Bindu, Noor dan cahru pergi meninggalkan ruang makan
Di koridor istana, ketika bindu keluar, ashok sudah menunggu ia dating dan menemui Bindu dan mengucapkan selamat ulang tahun untuknya. Ashok tersenyum kepada Bindu.
Charu dan Noor tidak suka melihat ashok wajah mereka masam dan sangat sinis.
Bindu :” Terima kasih teman”
Ashok :” Aku bukanlah teman yang baik, aku teman yang buruk tidak bisa memberikan mu hadiah, tapi aku sangat menginginkan merayakan ulang tahun mu”
Bindu :” Beri tahu aku”
Ashok :” Aku hanya perlu restu dari mu, untuk tidak mengecewakan mu”
Bindu :” Aku akan memberkati mu, berkat ku selalu bersama dengan mu, apa pun yang kau lakukan , kau akan selalu sukses, aku pun berdoa untuk jalan apapun yang kau pilih, ibumu pasti akan sangat bangga pada mu”
Bindu, noor dan cahru pergi
Dikamar Shubarasi, shubarasi sedang bersiap-siap ia sudah bersolek dan sangat cantik
Shubarasi bertanya kepada Sevika :” Bagaimana jika Bindu tidak menyukai hadiah dari ku?”
Sevika (Dharma): “ Kau telah bekerja keras, tentu Bindu akan sangat menyukainya”
Shubarasi :” Jika seperti itu, aku akan sangat berterima kasih kepadamu , aku akan sangat menghargai mu karena kau telah membantu ku”
Shubarasi :” Baiklah”
Drupat dating menemui shubarasi dan mengatakan pada ibunya :” Bindu sudah datang dan menunggu kami”
Shubarasi mengatakan pada drupat :” Baiklah, kita akan pergi untuk menemuinya”
Shubarasi meminta pelayan sevika (Dharma) untuk tetap berada dikamar dan membersihkan kamarnya
Sevika (Dharma) :” Baiklah maharani”
Drupat dan shubarasi pergi meninggalkan kamar mereka
Dharma sangat gelisah :” Hari ini aku hanya bisa melihat Bindu sekali, tapi ku pikir hal itu tidaklah mungkin tejadi”
Bindu datang bersama dengan cahru dan Noor ke ruang utama istana, semua orang sudah menunggu kedatangannya, Ibu suri Helena tersenyum, Niharika memberikan ucapan selamat ulang tahun pada Bindu.
Bindu :” Terima kasih kau mau datang ke ulang tahunku”
Bindu datang menemui ibu suri Helena dan menyentuh kaki ibu tirinya dan Helena mengucapkan :”Selamat ulang tahun putraku”
Bindu tersenyum dan mengatakan :” Berkat mu selalu ku butuhkan bu”
Shusim dan siamak datang, Bindu sangat senang dan ia tertawa bahagia
Semua anak-anaknya datang untuk menemui anak-anaknya dan mereka mengucapkan selamat ulang tahun untuk ayah mereka.
Shusim memeluk Bindu
Cahru dan noor sangat bahagia
Ashok melihat kebahagiaan mereka dari kejauhan, ia hanya menatap dengan wajah yang penuh haru
Noor dan cahru tersenyum bahagia
Helena mengatakan pada bindu :” Aku punya hadiah lukisan untuk mu putraku, aku membuatkan lukisan mu dan juga anak-anak mu”
Helena membuka penutup dan memperlihatkan lukisan itu pada Bindu, Bindu hanya bingung rasanya ada yang aneh dalam lukisan itu ia hanya diam.
Ashok melihat lukisan itu,, ia sangat sedih menahan rasa kecewanya, tidak ada dirinya bersama dengan bindu dan sudara-saudaran
Bindu :”Mereka masa depan Magadha”
Helena : ketika aku membuat lukisan ini, aku tidak tahu tentang dharma dan juga putranya, aku tidak pernah bermaksud untuk menyakit mu putraku, maafkan aku”
Bindu :” Jangan mempermalukan ku dengan mengatakan maaf bu”
Niharika dan Helena saling melirik dan tersenyum sinis
Helena tersenyum di hadapan Bindu
Cahru :” Aku tahu, kau sangat suka dengan aroma bunga, aku sudah membuatkan parfum istimewa untuk mu”
Helena tersenyum
Bindu melihat dua botol parfum buatan cahru dinampannya dan menuangkannya sedikit ketangannya, ia menghirup aroma wangi parfum itu, Bindu sangat menyukai aroma parfum pemberian cahru.
Kemudian pelayan membukakan pembungkus peralatan panah dan juga anak panahnya
Noor mengatakan pada Bindu :” Kau sangat suka berburu, jadi aku memberikan hadiah ini untuk mu”
Bindu mengucapkan terima kasih kepada Noor dan juga cahru.
Samarat mengambil kain buatan shubarasi, kain itu sangat indah
Bindu : “Aku sama sekali tidak tahu kau dapat membuat ini?”
Shubarasi berkata jujur kepada Bindu :” Sevika yang sudah membantu ku untuk membuatkannya”
Ashok hanya terdiam melihat kebahagiaan itu ia tidak mau bercampur baur dengan keluarga kerajaan , ashok hanya merlihat itu dari kejauhan
Ashok berfikir :” Hadiah dari ibuku di sukai oleh bidnu dan ia akan memakinya”
Niharika pun memberikan hadiah, ia menyerahkan belati untuk bidnu
Niharika :” Ini hadiah dari ku untuk mu”
Bindu :” Terima kasih, kau telah mau berdamai “
Bindu tersenyum
Noor dan Cahru pun tersenyum
Shusim memberikan hadiah pena dengan bulu mereak beserta tintanya untuk ayahnya, bindu sangat senang dan menyentuh wajah shusim
Nampan yang tertutup kain berisi buah dari siamak telah dibuka, siamak memberikan buah-buhan untuk Bindu.
Siamak :” Aku memberikan hadiah ini untu mu, aku menanam pohonnya dan ini buah pertama yang dapat ku berikan untuk mu ayah”
Bindu mengambil buah itu
Bindu :” Itu hadiah termanis untuk ku”
Drupat protes kepada ayahnya :” Bagimana kau dapat mengatakan hal itu ayah, bahkan kau sendiripun belum melihat hadiah ku”
Drupat membuka hadiahnya, ia memberikan bidnu Laddo
Bidnu bertanya pada Drupat :” Bagaimana kau dapat membuatnya?”
Drupat menjelaskan kepada ayahnya :” Ayah, Laddo ini buatan Sevika, aku hanya membantunya untuk membuatkannya, sama sekali aku tidak mengambil satu laddo mu”
Bindu tersenyum : “ Ini hadiah berharga untuk ku”
Sushim tidak suka mendengarkan itu
Shubarasi tertawa senang medengar ucapan Drupat
Bindu memakan Laddo yang diberikan oleh Drupat dan mengatakan :” Ummh.., ini laddo yang sangat lezat”
Kemudian bindu heran dan bingung melihat hadiah yang tertutup oleh kain berwarna hungu , tidak hanya Bindu yang bingung melihat hadiah itu, tapi semua orang terkecuali ashok bingung.
Semua orang tersecengang melihat hadiah itu
Ashok datang mendekati Bindu
Bindu bertanya kepada Ashok :”Apakah hadiah ini milik mu?”
Ashok :”Tidak samarat, aku sama sekali tidak mengetahui hadiah itu, aku sama sekali tidak mengetahuinya”
Ashok mengingat ketika Dharma membuatkan patung dikamar
Ashok tersenyum
Bindu :”Dharmaa”….
Helena bertanya :”Darimana hadiah itu berasal?”
Shubarasi menjelaskan :’ Aku tidak tahu siapa yang membawanya kesini, tidak ada seorang pun disini”
Khurasan tiba-tiba datang, dan mengatakan dan menemui Bindu :” Akulah yang membawa hadiah itu, aku menyuruh sesorang untuk menaruhnya untuk mu”
Ashok sangat marah dengan Khurasan
Bindu mengatakan dan meminta pada Khurasan :” Aku sama sekali tidak tahu, kau begitu banyak memiliki bakat, bawalah hadiah buatan mu ke kamar ku”
Khurasan tersenyum senang dan memerintahkan agar sesorang membawakan hadiah itu kekamar Bindu
Ashok berfikir : “ Ini merupakan tahap akhir untuk mengakhiri perang, ini waktunya untuk memberikan penghormatan untuk ibu ku”
Dengan amarah dan kesal ashok pergi meninggalkan kerumunan orang yang berkumpul dan memberikan hadiah kepada Bindu.
Part II
Dikoridor istana, ashok sangat marah, ia menumpahklan semua luapan amarah dan kekesalannya, ia memukul pilar dan menonjokkan tangannya ke pilar pilar, kemudian Khurasan datang menemui ashok.
Khurasan bertanya kepada Ashok :” Ashok, katakanlah apa yang terjadi?”
Ashok :” Aku tidak apa-apa”
Khurasan meminta pada ashok : “Apa kau ingin mengatakan sesuatu?”
Ashok :” Kau tahu apa yang kusembunyikan, kau mendengarkan semua pembicaraan ku dengan ahenkara, bukankah sudah kukatakan kepadamu jangan lagi mengikutiku, jika aku memang mau menipu mu aku sudah datang menemui Bindu, tapi itu pun tidak ku lakukan”. “ Bahkan kau tidak percaya kepadaku, sehingga memungkinkan untuk ku datang dan kau mengatakan pada Bindu bahwa aku menipu mu, dan aku akan mendapatkan hukuman ku”
Khurasan :” Aku percaya padamu, kau anak yang jujur, aku hanya menguji mu, bagi ku, membutuhkan waktu untuk percaya kepada siapapun, tapi sekarang aku aku benar-benar percaya kepada mu, setiap kali kau tahu tentang dharma dan putranya beritahulah aku”
Ashok :” Aku tahu Dharma dan juga putranya akan melakukan sesuatu di ulang tahun Bindu, mereka akan memberitahukan itu pada ku, karena mereka (Dharma dan juga putranya) sangat membutuhkan bantuan ku, tapi kau jangan terus mengikuti ku…”
Khurasan :” Aku tidak akan mengikuti mu lagi, tapi beritahulah aku jika kau tahu tentang apapun tentang dharma dan juga putranya”
Ashok :” Saya akan memberitahu mu”
Khurasan pergi
Ashok masih sangat kesal padanya, ia pun pergi
Ashok berlari ke gudang, Radhagupta sudah menunggunya, dengan nafas yang masih terenagh-engah
ashok bertanya pada radhagupta :” Sekarang, aku tahu apa yang chanakya inginkan, tapi hal itu akan membuat ibu ku dalam bahaya, apakah selain cara itu tidak ada cara yang lainya?”
Radhagupta : “Chanakya selalu menghawatirkan kau dan juga ibu mu, jika ia memiliki cara lain, maka chanakya akan memberikan dan mengutarakan sarannya, jika kau dapat melakukan hal ini berarti kau tidak punya keberanian untuk mendapatkan rasa hormat”
Ashok :’"Apa yang kau katakan, aku hanya tidak bisa melihat ibu ku menderita, mereka menyebut ibu ku sebagai penjahat, padahal aku tahu bahwa ibu ku tidak bersalah, dan ia layak untuk mendapatkan kehormatan”
Radhagupta :” Kau harus percaya pada chanakya, ketika khurasan akan berhadapan dengan Dharma, Bindu pun harus mengetahuinya”
Ashok :”Bagimana?”
Radhagupta :” Untuk itu Chanakya akan memastikan bahwa Bidnu ada”
Ashok :” Ketika aku sangat membutuhkan Chanakya, ia tidak ada untukku”
Radhagupta : “ Kau tidak boleh meragukan guru mu, jika ia tidak dapat hadir chanakya pasti memiliki alasan dibalik semua itum Chanakya selalu bersama dengan mu, kami tahu bahwa apa yang kau lakukan tidaklah mudah, tapi kadang-kadang kau harus melakukan hal itu sendiri, jika kau percaya diri maka tidak aka ada yang dapat menghentikan langkah mu untuk mendapatkan apa yang kau inginkan”
Ashok menyentuh kaki Radhagupta ,
Radhagupta mengatakan :” aku memberkati mu,agar dapat membuat segalanya menjadi mungkin untuk terjadi”
PRECAP- DImalam hari, Khurasan dan Ashok bertarung pedang dengan sangat sengit, ashok berubah menjadi singa jelamaan Chandragupta, khurasan kalah dan berhasil di takhlukan oleh ashok, ia membawa khurasan kehadapan Bindu dan shubadrangi, Bindu tampak Bingung
DAFTAR SINOPSIS AHOKA ANTV
