Beranda · BERITA · ARTIS · FILM· UNIK·

SINOPSIS ASHOKA EPISODE 146 ( TAYANG DI ANTV EPISODE 156)



http://navya07.blogspot.com








Dipagi yang sangat indah, semua orang sangat sibuk dengan perayaan janmatsmi , Ahenkara, Niharika datang diikuti dengan satu orang pelayan untuk bertemu dengan Helena.
Helena mengajak Niharika dan Ahenkara untuk datang menghadiri perayaan Jamastmi, mereka pergi ke taman.
Semua orang sudah berkumpul, 
Noor meminta pada Samarat :” Apakah anda sudah siap untuk membuat mentega?”
Samarat : “ Tentu, saya tidak akan mengecewakan anda”
Nikaharika, Ahenkara dan Helena dating menemui Samarat. Ahenkara maju untuk memberikan salam dan memberikan ucapaan selamat Jamashtmi, Ahenkara tersenyum dan mencakupkan tangannya.
Samarat memberikan berkatnya untuk Ahenkara, Samarat meminta pada Ahenkara :” Pergilah untuk bersenang-senan
g”
Ahenkara tersenyum bahagia dan ia pun pergi
Niharika terlihat tidak suka melihat Samarat, Niharika mencakupkan tangannya dan memberi ucapan selamat perayaan Janmastsmi, Samarat menyambut ucapan dari Niharika dengan sangat ramah 
Helena mempersilahkan agar Niharika duduk, Samarat datang untuk menemui Shubarasi yang sedang berdiri memutar alat pembuat mentega, Samarat berdiri dibelakangnya dan membantu Shubarasi, Shubarasi pun tersenyum.
Dikoridor istana, Ashok berjalan membawa pot (Kendi berisi mentega buatan Dharma dan Samarat) ia masih diikuti oleh prajurit Khurasan. 
Prajurit terus mengamati tingkah laku Ashok, Ashok melihat hisan dekor terlepas, ia menaruh Kendi itu di lantai dan ia tersenyum dan merapihkannya
Khurasan datang untuk menemui dan menegur prajurit utusannya
Khurasan mengatakan pada prajurit :” Apa yang dia bawa di Kendi itu?
Prajurit mengatakan :”Saya tidak tahu”
Dikoridor istana, Ashok bertemu dengan Ahenkara, Ahenkara memberikannya salam dan ucapan selamat perayaan janmatsmi. 
Shusim datang untuk menemui Ahsok dan Ahekara,
Shusim mengatakan pada Ahenkara : “ Saya ingin menunjukkan seuatu pada anda”
Ahenkara tersenyum dan ia pergi. Disusul oleh Shusim 
Ashok masih diam dan tertengun
Drupat dan Siamak datang, Siamak menepuk bahu Ashok yang masih diam dan bengong dan mengucapkan : “Jay Sri Khrisna’, Ashok tersadar dari lamunannya.
Lalu mereka bertiga pergi
Khurasan dan Helana masih mengawasi Ashok dari kejauhan di koridor istana
Helena datang menemui Khurasan di koridor istana
Helena : “ Apa yang ashok bawa di pot (Kendi) itu ?”
Khurasan : “ Tidak tahu apa yang dia (Ashok) bawa di pot (Kendi) itu”
Ditaman semua orang sudah berkumpul, cahru mengatakan pada Samarat :” Kau telah membuat semua orang terkejut dan terpana dengan membantu Shubarasi mengaduk mentega miliknya”
Samarat hanya tersenyum.
Semua orang sedang melakukan puja, Shamarat sedang melakukan puja pada symbol patung Sri Khrisna bersama dengan Shubarasi, Ashok Drupat dan siamak datang. Ashok menaruh Kendi isi mentega bertutupkan kain berwarna biru miliknya di sebuah meja, para pelayan datang menaruh pot (Kendi) yang lain (berwarna merah, kuning dan hijau) ketika ashok masih melakukan puja 
Ashok sedang melakukan doa, ia sangat khusyuk dan mencakupkan tangannya.
Mata-mata khurasan masih mengikutinya.
Helena dan khurasan terus memata-matai gerak gerik ashok
Ashok tidak menyadari jika kendi penutup biru miliknya dibawa oleh prajurit, diikuti oleh pelayan yang lainnya membawa kendi yang lain keluar.
Dharma melakukan puja dibelakang samarat.
Selesai pemujaan, Ashok terhentak kaget ia menemukan bahwa kendi dengan penutup biru miliknya sudah tidak ada.
Part II
Dikebun istana, 3 kendi sudah tersusun di atas meja. Para istri datang diikuti oleh Niharika.
Prajurit :”Kami sudah menaruh ketiga kendi itu”
Mereka semua bingung ketika melihat sebuah kendi tergantung. 
Rupanya kendi itu bertutupkan kain berwarna biru milik Ashok. 
Ashok masih bingung, lalu ia melihat kea rah kendi miliknya digantung ia tersenyum.
Chanakya tersenyum
Cahru mengatakan pada samarat : “Kita harus menurunkannya, ku pikir ini kerjaan anak-anak untuk membuat mu bingung”
Shubarasi bertanya pada Samarat : “Anda tahu darimana kendi itu berasal darimana?”
Samarat :” Kita tidak perlu membuatnya menjadi sulit, yang harus kita pikirkan adalah kebahagiaan anak-anak”
Helena mengamati dari kejauhan bersama dengan khurasan :” Ashok membawa kendi itu untuk di gantungkan disana”
Prajurit khurasan datang menemui khurasan dan Helena :” Kendi yang digantung itu milik Ashok”
Khurasan :”“Ashok tidak bisa lagi menipu kita, beberapa hari yang lalu ashok terus membodohi saya, dan saya akan menangkap Dharma dan juga anaknya”
Ashok melirik pada Khurasan
Ashok berfikir : "Dewa selalu bersamaku, hari ini semua rencana ku pasti akan berhasil"
Lalu Ashok pergi, Khurasan dan prajuritnya mengikutinya.
Samarat duduk, ia sangat senang dan tersenyum bahagia
Helena pun tersenyum
Dharma berdiri dari kejauhan dan menutup wajahnya dari kejauhan memperhatikan Samarat .
Siamak mengatakan pada anggota timnya :” saya sangat ingin mendapatkan kendi dan memenangkan kompetensi ini dan mengalahkan semua ego yang dimiliki shusim”
Shusim mengatakan pada seluruh anggota timnya :” Kita harus beekrja sama dan mengeluarkan tenaga ekstra, saya ingin mendapatkan kendi dan memenangkannya untuk ibu ku”
Teman Shusim bertanya padanya : “Bagaimana kita akan tahu kendi itu milik Charu?”
Shusim meyakinkan temannya :” Anda tidak perlu khawatir, pertama-tama kita akan meraihnya dahulu, dan kita akan tahu yang mana kendi milik ibu ku”
Cahru tersenyum melihat shusim
Ashok pergi ke hutan, khurasan dan prajuritnya mengikutinya.
Ashok menghentikan langkah kakinya, ia mencurigain mencurigai jika dirinya sedang diikuti, ia menoleh kesekelilingnya
Khurasan dan prajuritnya sudah bersembunyi dibalik semak-semak. 
Ashok berjalan perlahan-lahan lalu ia berlari dan melarikan diri dari kejaran Khurasan dan Prajuritnya.
Khurasan dan prajuritnya keluar dari persembunyiannya
Khurasan bertanya pada prajuritnya :” Kemana dia pergi?”
Khurasan dan prajuritnya kebingungan, ia meminta agar prajuritnya tetap berada di sana dan mengawasi keadaan.
Khurasan mendatangi semua tempat, disana ia menemukan sebuah pondok
Ashok berlari masuk ke pondok itu, ia memanggil teman-temannya dengan suara siuran tangannya.
Teman-temanya datang untuk menemui Ashok 
Ashok bertanya kepada mereka :” Apa kalian sudah membawa apa yang aku minta?”
Teman ashok menunjukan kantong kuning di tasnya 
Teman ashok mengatakan padanya :” Kita tidak bisa menyangkal apapun dari Vranraj”
Ashok meminta pada temannya :”Pukulah saya” colonthree emoticon
Mereka semua tertengun dengan perintah yang ashok katakan untuk memukulnya. 
Ashok mengatakan pada teman-temannya :”Cepatlah pukul aku, tidak ada waktu lagi”
Lalu salah satu temannya yang paling besar mengepalkan tangannya dan langsung saja menojok Ashok. colonthree emoticon
Khurasan dengan was-was menyusuri pondok itu
Ashok mengatakan pada temannya : “ Mengapa dengan tangan yang begitu sangat lembut?”
Temannya menonjoknya sekali lagi, kali ini tonjokannya sangatlah keras hingga Ashok menjerit grin emoticon 
Ashok menantang temannya lagi :” Kalian pikir saya lemah?, jangan lupa saya pangeran Vanraj”
Temannya kembali menghantam wajah ashok dengan tonjokan yang ketiga lebih keras dari pada tonjokan yang pertama , Ashok telak dengan tonjokan itu
darah keluar dari mulutnya
Mir khurasan melihat bayang-bayang beberapa anak sedang memukuli Ashok
Semua teman-teman Ashok memukulinya.
Ashok terkulai dan ia menjeri kesakitan, temannya masih menginjak dan menendanginya 
Ashok memberikan kode pada mereka untuk bersiap-siap pergi dan ashok mengambil sejumput beras, dan melemparkannya, teman-temannya menghindar dan pergi, beras yang dilempar ashok mengenai khurasan.
Ashok masih tergeletak ia kesakitan
Khurasan bertanya pada Ashok :” Kemana mereka pergi?”
Ashok mencoba untuk bangun dan duduk.








Ashok : “ Saya mengirimkan surat kedesa Champanagri, dan mereka menginginkan agar saya datang sendiri dan tidak datang bersama Samarat, mereka semua mengatakan saya telah menipu, mereka kira saya membawa anda untuk mengikuti saya, mereka mengira anda ikut dengan saya”
Khurasan : “ Anda seorang prajurit, bagaimana orang lain bisa mengalhkan anda?”
Ashok : “Putra Dharma seorang prajurit yang sangat hebat dari pada saya, jika ia memukul anda, anda akan tahu mengapa mereka memukuli ku?”
Khurasan :” Aku tidak leluasa untuk mengikuti anda, saya mendengar jeritan anda, saya datang kesini untuk membantu, tapi anda meragukan saya”
Ashok bangun ia akan pergi
Khurasan menghalangi langkahnya
Khurasan bertanya pada Ashok : “Anda mau kemana?”
Ashok : “ Saya akan memberitahu Samarat tentang Dharma, dan memberitahunya nama sesorang yang mencoba untuk membunuhnya bebarapa tahun yang lalu”
Khurasan tertengun mendengarkan ucapan Ashok dan berfikir :” Celaka, Jika Samarat tahu saya ikiu terlibat didalamnya maka ia akan memenggal saya”
Ashok kesakitan dan akan terjatuh (Ia hanya berpura-pura),
khurasan membantu Ashok
Khurasan :”Itu tidak akan terjadi”
Khurasan membantu ashok duduk, ia membersihkan darah yang keluar dari mulut Ashok dan membersihkan darah dimulutnya dengan bajunya, ia juga memerikasa luka-luka Ashok dan membalutkan luka di kaki Ashok.
Ashok menjerit kesakitan ketika mir khurasan memerikasa luka-luka disekujur tubuh Ashok
Khurasan : “Anda sedang terluka, anda mengeluarkan darah”
Ashok berfikir : “ Anda sekarang akan mengemis untuk menyelamatkan hidup saya, hari ini anda berada dalam perangkap yang saya buat”
Perecap : Ashok mengatakan pada Khurasan : “ Jika Dharma dan putranya tahu anda besama dengan saya, maka ….”
Khurasan : “ Anda jangan memberitahu mereka bahwa saya bersama dengan anda bersama dengan saya”
Ashok : “Baiklah, saya akan berpura-pura untuk tidak memberitahu pada mereka, jika anda bersama dengan saya, tapi anda harus mengikuti kata-kata saya, apa anda mau untuk melakukan apa yang saya minta?”
Khurasan menyetujui permintaan Ashok.







DAFTAR SINOPSIS AHOKA ANTV

Artikel keren lainnya:

Baca Juga Artikel Trending

Baca Juga Berita Hot Selebritis