Artikel keren lainnya:
http://navya07.blogspot.com
#ASHOKAEPS140 13th August 2015
Desi Tashan | Risma Deviera
*Dharma datang ke Chanakya yang sedang memegang ular di tangannya.
Chankya : "Anda disini?"
Dharma : "Aku menjalani hukuman untuk hari ini jadi datang ke sini."
Chanakya : "Maaf Anda melakukan semua ini karenaku."
Dharma : "Tidak, itu adalah nasibku."
Chanakya : "Ular ini sangat beracun, bisa membunuh siapa pun."
Dharma : "Bagaimana aku bisa tetap diam, Ashoka dekat dengan kebenaran."
Chanakya : "Kebenaran tidak bisa disembunyikan lama-lama dan Ashoka
berada di jalan kebenaran, ia akan segera menemukan kebenaran."
Dharma : "Waktu ini tidak tepat, aku ingin menceritakan padanya mengenai kebenaran dari ayahnya."
Ular menggigit Chanakya.
Dharma : "Acharya, Anda baik-baik saja?"
Chanakya : "Sebelum ular ini dapat membunuhku, aku telah mengambil
racunnya, aku akan melakukan yang sama pada musuh-musuh Magadha, sebelum
mereka dapat menyakiti Anda dan Ashoka, aku akan membuat mereka tak
berdaya."
Dharma : "Aku melihat ketidaksabaran di mata Ashoka hari
ini, ia akan mencari putra Yang Mulia dan dia tidak tahu bahwa ia adalah
putra satu-satunya."
Chanakya : "Ini adalah nasib bahwa kita mencoba untuk menemukan kebenaran tapi itu menghampiri kami."
*Niharika membakar beberapa kayu.
Noor : "Apa yang kau lakukan?"
Niharika : "Aku membakar tubuhmu, Helena dan Mir."
Helena : "Apa yang terjadi padamu?"
Noor : "Kalau ada yang melihat kami bersama-sama maka akan menjadi masalah."
Niharika : "Semua khawatir tentang hal-hal kecil dan tidak bisa melihat
badai datang, jika putra Bindusara kembali maka ibunya, Dharma, akan
kembali juga, lalu kalian semua akan ditangkap dan jika terjebak dalam
semua ini maka aku tidak berdaya dan mengatakan yang sebenarnya ke
Bindusara."
Helena : "Ashoka tidak tahu apa-apa, aku bertanya pada Bindusara."
Niharika : "Jangan menganggap Ashoka anak biasa, jika ia bisa memaksaku
untuk memilih jalan damai maka ia bisa melakukan apa-apa, aku mendengar
dia berbicara dengan Ahenkara, ia mengirim pesan ke desa, ia berpikir
putra Bindusara akan kembali."
Mir : "Tidak akan terjadi seperti itu, kali ini aku akan membunuh Dharma dan putranya dengan tanganku."
*Ashoka melakukan push-up, Chanakya datang ke sana dan tersenyum.
Chanakya : "Kau lulus ujian. Niharika sekarang berpikir bahwa kau
mengetahui rahasia, sampai sekarang dia pasti mengatakan pada Mir bahwa
segera putra Dharma akan bertemu denganmu dan dengan begitu Mir akan
mengawasimu, dengan siapa kau bicara, dengan siapa kau bertemu dll, kami
akan mengambil keuntungan dari itu, kita akan menipu Mir, kita akan
membuat dia berputar-putar,
ini akan menjadi akhir dari dirinya."
Ashoka : "Ibuku lari ketakutan karenanya, sekarang waktunya, ia akan menanggung lebih yang ibuku lakukan."
*Dharma bekerja sebagai bagian dari hukuman, dia lelah tapi terus
bekerja, pot terikat di atap, Dharma bekerja di bawah itu, pot itu jatuh
tapi seseorang menyelamatkanny
a tepat waktu, ternyata Ahenkaralah menyelamatkan dharma, dia tersenyum padanya.
Prajurit : "Apa yang Anda lakukan di sini?"
Ahankara : "Aku datang untuk menolongnya."
Prajurit : "Tidak benar jika seorang putri membantu seorang pelayan."
Ahenkara : "Kau juga salah karena memberitahuku apa yang harus dilakukan."
Prajurit pergi.
Dharma : "Dia benar, Anda putri."
Ahenkara : "Jika aku bukan putri maka kau tidak akan menyelamatkanku
dari Sushima? Jika aku telah mengatakan pada Yang Mulia Bindusara
kebenaran tentang Sushima maka kau tidak akan kena batunya, kau sudah
mendapat hukuman ini dengan menyelematkanku."
Dharma : "Ini adalah tugasku dan aku mendapatkan kedamaian melakukannya."
Ahenkara : "Lalu Mengapa kau ingin aku berada jauh dari kedamaian?"
Dia membersihkan lantai dengan air, mengambil sapu, mereka mulai membersihkan lantai bersama-sama.
Ahenkara : "Kau mengatakan bahwa kau mendapatkan ketenangan dengan
melakukan pekerjaan (tugas), aku ingat temanku, Ashoka, kau memiliki
pikiran yang sama seperti dia, jika aku tidak trauma dalam semua ini,
maka itu karena Ashoka, aku bersalah tapi dia masih mendukungku, aku
tidak dapat menemukan seorang teman seperti dia."
Dharma tersenyum bangga.
*Khalatak : "Jika sudah jelas bahwa Yang Mulia memiliki satu anak lagi maka situasi akan berubah."
Charumitra : "Jika terbukti anak itu bersalah bersama ibunya maka mereka akan dihukum."
Khalatak : "Tapi jika ia terbukti tidak bersalah maka dia dapat menjadi
emosional (haru) bertemu anaknya setelah begitu lama dan tidak
memberinya apa yang dia pantas dapatkan selama bertahun-tahun, ia mungkin mengumumkan dia sebagai ahli warisnya."
Charumitra : "Kalau begitu Apa yang kau sarankan?"
Khalatak : "Kita harus menemukan anak itu, kita harus memastikan bahwa Yang Mulia tidak bisa menjadikannya pewaris."
Charumitra : "Sushima yang akan melakukan tugas ini."
*Bindusara : "Aku percaya padamu bahwa kau akan menemukan anakku."
Akramak : "Aku mencoba untuk menangkap Dharma tapi dia pergu."
Bindusara memintanya untuk pergi ke analis catatan keluarga yang Ashoka temui.
Bindusara : "Ia dapat memberitahu kau sesuatu, jika anakku tidak ingin
bertemu denganku maka jangan memaksanya, dia seharusnya tidak merasa
bahwa Samrat telah memerintahkan dia untuk bertemu denganku, aku ingin
bertemu dia sebagai ayah."
Akramak mengangguk dan pergi.
*Ashoka dan Siamak melihat tahta.
Siamak : "Kakekku, Mir, mengatakan kepadaku agar melihat tahta ini
setiap hari sehingga aku bisa untuk mendapatkannya tapi sekarang aku
tidak berpikir aku akan mendapatkannya."
Ashoka : "Mengapa? Anda lebih layak daripada Sushima."
Siamak : "Tapi ayah memiliki satu anak lagi, aku harus mengalahkannya untuk mendapatkan ini, aku tidak berpikir itu mungkin."
Ashoka : "Mungkin dia tidak ingin tahta ini, dia ingin cinta ayahnya saja."
Siamak : "Ketika datang ke tahta maka dia bisa membunuh saudaranya."
Ashoka : "Itulah mengapa aku tidak ingin duduk di atasnya."
Siamak : "Kau bisa mengatakan itu karena Anda bukan Rajvanshi, mereka dapat melakukan apa saja untuk mendapatkan tahta ini."
Ashoka : "Semua tidak sama, mungkin saudara baru ingin Anda untuk duduk di atas tahta."
Siamak : "Jika dia seperti itu maka aku akan memberikan hidupku untuk adikku."
Ashoka menjadi emosional (haru) dan memeluknya erat-erat. Mir mengawasi
Ashoka, Ashoka sadar dan ia melemparkan surat dekat Mir dan pergi. Mir
mengambil surat itu, mengambil dan membaca "Kita akan bertemu di pasar."
DAFTAR SINOPSIS AHOKA ANTV