Artikel keren lainnya:
http://navya07.blogspot.com
VIDEO
Ashoka, Aakramat dan Radhagupta panik begitu melihat ada Helena yang
berjalan di ujung koridor bersama pelayannya, sementara Aakramak belum
juga berhasil membuka ruang bawah tanah yang letaknya dekat dengan kamar
Bindusara, Ashoka langsung bersembunyi di balik pilar, sedangkan
Radhagupta mencoba untuk mengulur ulur waktu Helena dengan mengajaknya
berbicara “Ibu Suri Helena, anda mau kemana ?” ujar Radhagupta “Aku mau
bertemu dengan Samrat Bindusara” ujar Helena, untung saja Helena tidak
terlihat curiga ketika ngobrol dengan Radhagupta, Radhagupta mencoba
untuk mengajak ngobrol lebih banyak lagi namun rupanya Helena merasa
sudah terlalu lama ngobrol dengan Radhagupta, Helena pun meminta
permisi, Radhagupta panik karena sepertinya Ashoka dan Aakramat belum
bisa membuka ruang bawah tanah tersebut, sementara Helena berjalan
gontai menuju ke arah tempat Ashoka dan Aakramat berada, Ashoka yang
panik tiba tiba menyenggol sebuah ornamen yang melekat di pilar,
bersamaan dengan itu tiba tiba lantai di depan Aakramat terbuka dan
menunjukkan ruang bawah tanah, Aakramat dan Ashoka menyeringai senang,
Ashoka menggeser ornamen tersebut hingga lantainya terbuka sangat lebar
tepat pada saat itu Helena sudah hampir mendekati mereka, Radhagupta
panik, dirinya takut kalau Helena memergoki Ashoka dan Aakramat tapi
ternyata Helena malah berjalan terus dan tidak berhenti seolah olah
tidak melihat apa apa di sana, Radhagupta heran. Sepeninggal Helena,
Radhagupta segera menghampiri tempat Ashoka dan Aakramat berdiri tadi
namun tempat itu sepi, tidak ada siapa siapa disana “Aku harap, mereka
bisa menemukan Chanakya” ujar Radhagupta
Ashoka dan Aakramat
sedang berjalan menyusuri ruang bawah tanah, sementara Chanakya masih di
ikat kedua tangan dan kakinya dengan mulut di bekap “Apakah ini
tempatnya, Ashoka ?” ujar Aakramat sambil terus mengikuti Ashoka menuju
ke tempat Chanakya, tiba tiba mereka mendengar ada suara mengaduh namun
kurang begitu jelas terdengar, Ashoka dan Aakramat segera menuju ke arah
suara yang mereka dengar tadi “Apakah ini tempatnya, Ashoka ?”, “Bukan !
Ini bukan tempatnya, mereka pasti telah memindahkan Chanakya” ujar
Ashoka sambil terus berjalan ke arah suara tadi, tepat pada saat itu
Chanakya dibawa keluar oleh dua orang yang tidak dikenal pada lorong di
sisi satunya, ketika Ashoka sampai di tempat Chanakya berada, tempatnya
sudah kosong “Ayoo kita pergi dari sini” ujar Aakramat “Aku yakin mereka
pasti tahu aku kesini sehingga mereka memindahkan Chanankya kesuatu
tempat” ujar Ashoka, tak lama kemudian Ashoka menemukan gelang Rudraksha
milik Chanakya “Ini buktinya !” ujar Ashoka geram
Sementara itu
di halaman pinggir istana, Dharma sedang mencari cari Ashoka “Dimana
Ashoka ? Kenapa dia tidak kelihatan juga ?” ujar Dharma panik, Dharma
lalu berlari keluar istana, di tengah jalan dia bertemu dengan prajurit
Khurasan, mereka saling berpandang pandangan.
Ashoka mencoba
mencari kesana kemari seraya berkata “Kita sudah mencari-cari ke
mana-mana dan tidak bisa menemukannya, ini semua seperti sebuah misteri”
ujar Ashoka gusar “Orang yang melakukan begitu banyak kebaikan untuk
bumi ini, diperlakukan dengan cara seperti ini” ujar Ashoka sedih
membayangkan apa yang terjadi pada Chanakya.
Dikamar Subhrasi,
Subhrasi mulai menginterogasi Kasturi tentang Shevika (Dharma) “Saya
minta maaf Maharani Subhrasi, anda pasti marah sekali sama saya, dia
tidak mungkin melakukan ini, dia pasti akan datang kesini dan keraguan
anda akan segera hilang” ujar Kasturi, sementara Subhrasi masih ragu
ragu.
Dharma sedang berlari sekencang mungkin ke luar istana,
sementara prajurit Khurasan mengejarnya dibelakang “Toloooong ...
tolooooong” Dharma berteriak meminta tolong, tak lama kemudian kedua
prajurit tadi berhasil menangkap Dharma, mereka segera mencengkram
lengan Dharma “Lepaskan ! Lepaskan aku !” teriak Dharma panik “Kami
tidak akan melepaskan kamu !” ujar salah satu prajurit “Iya, kamu telah
mengelabui aku kemarin ! Maka kamu harus membayarnya sekarang ! kami
akan membawamu pada panglima Khurasan !” ujar prajurit tersebut. Tepat
pada saat itu Siamak muncul dihadapan mereka “Ada apa ini ? Apa yang
terjadi disini ?” ujar Siamak penuh selidik “Dia telah mencuri sesuatu,
pangeran ... aku harus membawanya” ujar si prajurit “Tidak ! Aku tidak
mencuri apa apa, pangeran” ujar Dharma cemas “Pergilah ! aku akan
mengurusnya !” ujar Siamak, prajurit Khurasan tidak mampu menolak
permintaan Siamak, mereka pun berlalu dari hadapan mereka “Aku merasa
sepertinya aku pernah melihatmu di suatu tempat” ujar Siamak setelah
para prajurit itu pergi “Percayalah padaku, pangeran ... aku tidak
mencuri apa apa, mereka ingin menangkapku untuk keperluan yang lain,
mereka ingin membawaku ke tempat mereka, aku melarikan diri dari mereka
tapi mereka menangkapku disini, kamu lihat sendiri kan ?” ujar Dharma
sedih
Sementara Dharma ngobrol dengan Siamak, dari arah istana
Khurasan dan kedua prajuritnya tadi berjalan tergopoh gopoh menuju ke
tempat Dharma dan Siamak, sesampainya disana ternyata Dharma sudah tidak
ada “Pangeran Siamak, di mana perempuan itu ?” Khurasan nampak marah
begitu Dharma tidak ada “Aku telah membiarkannya pergi, kakek ... anak
buahmu itu telah kurang ajar padanya” bela Siamak, Khurasan marah seraya
berkata pada prajuritnya “Aku ingin perempuan itu sekarang juga ! Pergi
dan cari dia ! Cepaaat !” perintah Khurasan “Dia itu tidak bersalah,
kakek”, “Apakah kamu melihat wajahnya ?”, “Jika dia mencuri sesuatu,
seharusnya dia membawa sesuatu, tapi dia tidak mempunyai apa apa, kakek”
Siamak berusaha membela Dharma kembali “Simpan kebodohanmu itu untuk
dirimu sendiri ! Pergi dari sini” ujar Khurasan dengan nada marah
Di pasar, Aakramat sedang berjalan jalan dengan Ashoka “Aku harus
pergi, Ashoka .... sampai bertemu kembali” akhirnya mereka berpisah dan
menuju ke tempat mereka masing masing. Sementara itu di tempat
Radhagupta, salah satu anak buahnya mendatangi Radhagupta dan berkata
“Kita tidak punya waktu lebih banyak lagi, orang suruhan musuh telah
kami tangkap, mungkin dengan begitu kita bisa mengetahui dimana Chanakya
berada” ujar anak buah Chanakya itu, tepat pada saat itu Dharma ada
disana mendengarkan pembicaraan Radhagupta dan anak buahnya dan melihat
mereka pergi meninggalkan tempat tersebut “Ini adalah tempat yang paling
aman dimana aku bisa merasa aman dari Khurasan tapi kali ini Chanakya
tidak ada disini, bagaimana aku bisa merasa aman” ujar Dharma apalagi
ketika dilihatnya orang orang suruhan Khurasan sedang mencarinya terus,
Dharma segera berlalu dari tempat itu.
Shared by Afifah Rismayanti, source blog Sinopsis Ashoka Samrat
Di dalam istana, Noor memberikan hadiah untuk pernikahan Agni seraya
berkata “Aku memberikan kamu hadiah yang paling berharga yang menjadi
milikku selama ini” Agni merasa bimbang ketika Noor memberikan hadiah
itu dari Noor “Terima saja, Agni ... kamu harus menghilangkan rasa
dendam didalam hatimu” ujar Helena “Baiklah, aku terima” ujar Agni
sambil mengambil baki yang di sodorkan oleh Noor padanya kemudian
diberikannya baki berisi hadiah itu pada pelayannya “Maharani Subhrasi,
dimana pelayan yang biasanya membantu Agni untuk bersiap siap ?” ujar
Helena, Subhrasi langsung panik begitu mendengar kalau Helena mencari
pelayannya yaitu Shevika (Dharma), Subhrasi langsung menegur Kasturi
“Kasturi, dimana perempuan itu ? Kamu bilang dia akan segera kembali ?
Tapi mana ?” ujar Subhrasi, Kasturi yang berada di sana juga merasa
bingung ketika Dharma tidak muncul muncul juga, ketika Kasturi hendak
buka suara, Noor menghentikannya
seraya berkata “Katakan pada kami sudah berapa lama kamu tidak melihat
dia ?” belum juga Kasturi menjawab pertanyaan Noor, tiba tiba Dharma
muncul di depan mereka seraya berkata “Apakah anda memanggil saya
Rajmata ?” ujar Dharma, semua orang tercengang melihat kehadiran Dharma,
kemudian Helena mengajaknya semua yang hadir disana untuk bersiap siap
melakukan pemujaan dalam rangka persiapan pernikahan Agni dan Justin,
semua orang pun pergi meninggalkan tempat itu mengikuti Helena,
sementara Subhrasi yang masih bertahan disana segera menginterogasi
Dharma “Kemana saja kamu semalam ? Kamu tidak ada disini semalam”, “Aku
bersumpah, Maharani Noor ... aku tidak mencuri apapun” ujar Dharma “Aku
percaya padamu dan aku merasa sepertinya kamu ingin mengatakan sesuatu
padaku, Shevika” ujar Subhrasi penuh harap namun Dharma hanya diam saja.
Sementara itu di ruangan yang lain, semua orang sudah berkumpul disana
dimana ada dua patung lakil laki dan perempuan yang berasal dari Yunani
“Ini adalah ritual bangsa Yunani dimana kita harus berdoa pada Dewa dan
Dewi kita sebelum melakukan perhelatan acara yang akan kita lakukan
yaitu pernikahan Agni dan Justin” ujar Nicator ( kakek Justin ) “Kita
akan berdoa untuk kehidupan yang bahagia untuk sepasang pengantin kita
dan mendapatkan anak anak yang sehat nantinya” ujar Nicator lagi, orang
orang yang hadir disana memperhatikan kedua patung tersebut.
Di
ruangan yang lain, Justin menghampiri Noor “Noor, aku telah memberikan
liontin itu padamu, lalu mengapa kamu melakukan hal ini dengan
memberikan liontin itu pada Agni ?” ujar Justin marah “Liontin itu
selalu mengingatkan aku padamu cintaku, cinta yang telah kamu berikan
padaku, jika kamu mendekati perempuan itu ketika dia sedang
mengenakannya maka aku pikir itu seperti ketika kamu mendekati aku, maka
dalam kedua situasi ini cintakulah yang akan menang” ujar Noor tajam
Ashoka mengunjungi tempat Chanakya dan bertanya pada salah satu anak
buah Chanakya yang berada disana “Dimana Radhagupta ?” ujar Ashoka “Dia
sedang keluar, ada apa ?” tanya perempuan itu “Aku telah memecahkan satu
misteri dan berharap yang lain segera terselesaikan juga, aku merasa
sepertinya ada sesuatu peristiwa yang besar bakal terjadi di istana”
ujar Ashoka galau.
DAFTAR SINOPSIS AHOKA ANTV